KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menekankan pentingnya kebijakan bebas visa, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan keamanan destinasi wisata dalam upaya memajukan sektor pariwisata.
Hal ini disampaikan pejabat Kemenparekraf dalam forum "Weekly Brief with Sandiaga Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (14/10).
Bebas Visa untuk Perluas Pasar Wisatawan
Adyatama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya, menjelaskan bahwa kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) yang mulai berlaku sejak 8 September 2024, berlaku untuk 10 negara ASEAN, Suriname, Kolombia, Hong Kong, dan pemegang izin tinggal tetap (PR) dari Singapura.
Baca juga: Sandiaga Uno: Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jadi Pilar Pemulihan Pascapandemi
“Kebijakan ini bertujuan meningkatkan arus wisatawan berkualitas ke Indonesia," ungkap Nia.
Namun, Direktur Lalu Lintas Keimigrasian, Anggit Suhandono, menjelaskan bahwa pemegang izin PR Singapura hanya bisa keluar masuk melalui Kepulauan Riau dan tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke wilayah lain di Indonesia tanpa visa.
Untuk mempermudah akses, pemerintah juga telah memasang sistem autogate di Batam dan Tanjung Pinang yang memungkinkan wisatawan hanya perlu memindai paspor, sehingga mengurangi antrean panjang.
Selain itu, pembayaran visa kini bisa dilakukan secara daring dari luar negeri.
Pengembangan SDM Pariwisata dan Kreatif
Dalam sesi kedua, Nia menyoroti pentingnya pengembangan SDM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), yang pada 2023 menyerap 24,9 juta tenaga kerja atau 17,82 persen dari total tenaga kerja nasional.
Baca juga: Melalui DIATF 2024, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Cintai Destinasi Wisata Domestik
“Kami terus melakukan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi. Sebanyak 63.412 peserta telah difasilitasi, dan hasilnya 60,3% mengalami peningkatan pendapatan," paparnya.
Lebih dari separuh tenaga kerja di sektor ini kini berusia di bawah 40 tahun, menunjukkan regenerasi yang kuat, terutama di era digital.
Pelatihan yang paling diminati meliputi perhotelan, atraksi wisata, pemasaran produk, dan wirausaha.
Keamanan Wisata Menjadi Sorotan
Keamanan wisata juga menjadi sorotan penting. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, melaporkan kasus penjambretan terhadap wisatawan Belgia yang berhasil diatasi dengan cepat.
Sementara itu, PLT Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Fransiskus Safius Teguh, menyampaikan keprihatinan terkait kebakaran kapal wisata di perairan Pulau Rinca dan menekankan perlunya peningkatan inspeksi keselamatan kapal.
Baca juga: Tingkatkan Atraksi dan Amenitas Pariwisata, Kemenparekraf Gandeng BCA, BMKG, dan Grab
Dengan langkah-langkah tersebut, Kemenparekraf optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia akan tumbuh lebih berkelanjutan, menarik wisatawan berkualitas.
Selain itu, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif turut memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. (Fajar Ramadan/SG-2)