Pariwisata

Tingkatkan Atraksi dan Amenitas Pariwisata, Kemenparekraf Gandeng BCA, BMKG, dan Grab

Kemenparekraf telah bekerja sama dengan BCA untuk mendampingi dan membina desa wisata dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
23 Juli 2024
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya. (Dok.Kemenparekraf)

KOLABORASI menjadi kunci utama dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. 

 

Hal ini menjadi fokus penting dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta pada Senin (22/7).

 

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menekankan bahwa pengembangan destinasi wisata tidak hanya mencakup aksesibilitas seperti konektivitas udara, tetapi juga melibatkan peningkatan atraksi dan amenitas di destinasi wisata.

 

Baca juga: Pacu Kunjungan Wisman, Kemenparekraf Umumkan Tambah Rute Konektivitas Udara

 

"Kemenparekraf telah bekerja sama dengan BCA untuk mendampingi dan membina desa wisata dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024,” jelasnya. 


 

“Ini bukan kali pertama, karena sejak 2021 hingga 2023, BCA telah mendampingi 15 desa wisata dari berbagai wilayah," kata Nia.

 

Kerja sama dengan BCA ini menunjukkan komitmen kuat dan memberikan inspirasi bagi pihak lain untuk berkolaborasi.

 

Tahun ini, BCA akan memfasilitasi desa wisata untuk berpartisipasi dalam pameran pariwisata terbesar di dunia, Internationale Tourismus-Borse (ITB) Berlin, yang akan digelar pada bulan Maret. 

 

Selain itu, BCA juga akan membawa lima desa binaan untuk turut serta dalam acara Bali Beyond Travel Fair sebagai bentuk pemberdayaan terhadap desa wisata.

 

Tidak hanya dengan BCA, Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan BMKG untuk menyusun perkiraan cuaca berbasis dampak atau impact-based forecast.


Baca juga: Pikat Wisatawan Mancanegara, Menparekraf Tawarkan Paket 'Bali Add-On Destination'

 

"Pilot project akan dilakukan di Labuan Bajo, NTT, yang merupakan salah satu destinasi super prioritas. Diharapkan, hal ini dapat mengurangi risiko kejadian-kejadian tidak diinginkan di destinasi wisata," ungkap Nia.

 

Kolaborasi ketiga adalah dengan Grab, yang akan menyediakan fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab.

 

 "Fitur ini akan memuat informasi lengkap seperti kontak darurat, daftar alamat kantor kepolisian, kedutaan, rumah sakit, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan saat keadaan darurat. Fitur ini akan hadir di Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Batam," jelas Nia.

 

Dengan adanya kolaborasi antara Kemenparekraf dengan BCA, BMKG, dan Grab, sektor pariwisata Indonesia diharapkan dapat terus berkembang. 

 

Kolaborasi ini akan meningkatkan atraksi dan amenitas di destinasi wisata, memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan mancanegara maupun domestik.

 

"Dengan upaya ini, kita optimis pariwisata Indonesia akan semakin maju dan mampu bersaing di kancah internasional," tutup Nia.

 

Baca juga: Maskapai AirAsia Dukung Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia

 

Kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. (Fajar Ramadan/SG-2)