KONEKTIVITAS udara menjadi kunci utama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Nia Niscaya, Adyatama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta pada Senin (22/7) yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi.
Nia menyatakan bahwa 70% wisatawan mancanegara datang melalui udara, dengan tujuan utama Bali dan Jakarta.
Baca juga: BPS: Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia pada Mei 2024 Naik 7,36%
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dari Januari hingga Mei 2024, Indonesia telah menerima 5,24 juta kunjungan wisman, meningkat sekitar 23,78% dibandingkan tahun sebelumnya.
Nia menjelaskan bahwa jumlah ini mencapai 55,2% dari target minimal 9,5 juta kunjungan untuk tahun ini, dengan target maksimal 14,3 juta kunjungan.
"Insya Allah, dengan tujuh bulan tersisa, kita optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan," ujar Nia.
Baca juga: Pikat Wisatawan Mancanegara, Menparekraf Tawarkan Paket 'Bali Add-On Destination'
Namun, untuk mencapai target tertinggi, diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi tantangan yang ada.
Peningkatan konektivitas udara dilakukan dengan membuka rute-rute baru oleh beberapa maskapai.
Jeju Air akan membuka penerbangan dari Incheon ke Denpasar mulai 27 Oktober 2024, dengan frekuensi 7 kali seminggu dan kapasitas 180 seat per hari.
Rute ini diharapkan dapat menarik wisatawan dari Korea dan sekitarnya ke Bali.
Baca juga: Maskapai AirAsia Dukung Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Batik Air Malaysia juga akan menambah rute baru dari Kuala Lumpur ke Indonesia.
Mulai 1 Agustus 2024, rute Kuala Lumpur-Surabaya akan beroperasi dua kali sehari dengan kapasitas 150 penumpang per penerbangan menggunakan Boeing 737 800.
Rute lainnya meliputi Kuala Lumpur-Lombok, Kuala Lumpur-Padang, dan Kuala Lumpur-Pekanbaru, yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan arus wisatawan.
Super Air Jet juga akan membuka rute baru dari Kuala Lumpur ke Aceh mulai 3 Agustus 2024, dengan frekuensi 7 kali seminggu dan kapasitas 180 penumpang menggunakan Airbus 320.
"Ini diharapkan akan memberikan dampak positif, terutama dengan daya tarik wisata seperti Museum Tsunami di Aceh," tambah Nia.
Nia menegaskan bahwa peningkatan konektivitas udara ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.
Dengan adanya rute-rute baru ini, wisatawan mancanegara diharapkan dapat lebih mudah mengakses berbagai destinasi di Indonesia, sehingga membantu pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini.
Dengan upaya ini, Kemenparekraf optimistis Indonesia akan mencapai dan bahkan melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2024 dan membawa dampak positif bagi ekonomi dan industri pariwisata Tanah Air. (Fajar Ramadan/SG-2)