SokoBisnis

Di Forum EJTI Singapura Produk Peternakan dan Hasil Bumi Jawa Timur Dapat Kontrak Dagang Rp17,70 Miliar

Dari 20 eksportir unggulan Jawa Timur yang hadir di forum,sebanyak 16 diantaranya pelaku UMKM dari sektor makanan dan minuman, pertanian, dan manufaktur.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 November 2025
<p>Penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) kontrak dagang senilai USD1,06 juta atau setara Rp17,70 miliar antara pelaku usaha Jawa Timur dan buyer Singapura pada East Java Trade and Investment Forum 2025, di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Kamis,  13 November 2025. (Dok. Atdag Singapura/Kemendag)</p>

Penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) kontrak dagang senilai USD1,06 juta atau setara Rp17,70 miliar antara pelaku usaha Jawa Timur dan buyer Singapura pada East Java Trade and Investment Forum 2025, di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Kamis,  13 November 2025. (Dok. Atdag Singapura/Kemendag)

SOKOGURU, SINGAPURA- Pelaku usaha Jawa Timur berhasil mendapatkan transaksi ekspor melalui kontrak dagang dengan buyer Singapura sebesar USD1,06 juta atau setara Rp17,70 miliar. 

Adapun produk yang akan diekspor yakni produk peternakan, pertanian, dan rempah-rempah Jawa Timur.

Demikian disampaikan Atase Perdagangan (Atdag) RI Singapura, Billy Anugrah, pada East Java Trade and Investment (EJTI) Forum 2025, di  Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Kamis, 13 November 2025.

Baca juga: Indonesia-Singapura Tandatangani Kerja Sama Keamanan Pangan dan Teknologi Pertanian

Pada forum tersebut, nilai transaksi itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) kontrak dagang antara pelaku usaha Jawa Timur dan buyer Singapura.

“Melalui forum ini, pemerintah mempromosikan potensi dagang dan investasi usaha di Jawa Timur kepada pelaku bisnis Singapura,” ujarnya, seperti dikutip keterangan resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Sabtu, 15 November 2025.

Sebanyak empat perusahaan Jawa Timur, sambung  Billy, menandatangani MoU tersebut. Keempat perusahaan ini, yaitu PT Charoen Pokphand Jaya dengan produk anak ayam (day old chick), PT Mitratani Dua Tujuh dengan beragam produk pertanian, serta CV Miracle Agro Spices dan PT Pratama Spices Indonesia dengan produk rempah- rempah (spices).

Baca juga: Business Matching Sukses, Kerajinan Anyaman Asal Jawa Timur Dipesan Malaysia Senilai Rp239,50 Juta

Pada forum tersebut, hadir 20 eksportir unggulan Jawa Timur. Sebanyak 16 diantaranya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari sektor makanan dan minuman, pertanian, dan manufaktur. Sementara itu, empat lainnya merupakan pelaku usaha kawasan industri (industrial park) Jawa Timur.

East Java Trade and Investment Forum 2025 digelar Atdag Singapura yang bekerja sama dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Singapura, KBRI Singapura, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

Forum tersebut menjadi wujud komitmen penguatan hubungan dagang Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Timur, dengan Singapura. Turut hadir dalam forum itu Duta Besar RI Singapura Suryopratomo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Berjejaring dengan pebisnis Singapura 

Baca juga: Mendag Busan Lepas Ekspor Komponen Alat Sensor Senilai USD15 Juta ke Singapura, Jerman, Inggris, dan Tiongkok

Khofifah menyatakan, East Java Trade and Investment Forum 2025 menjadi kesempatan untuk mengembangkan potensi sekaligus berjejaring dengan para pelaku bisnis Singapura. 

Pada sektor perdagangan, pelaku usaha Jawa Timur dapat berkontribusi sebagai pusat produksi dan pemasok rantai nilai terintegrasi (integrated value chain supplier) bagi berbagai produk yang diproduksi perusahaan Singapura.

Sementara itu, pemilik UMKM Namira Ecoprint, Yayuk Eko Agustin, mengapresiasi dukungan Kementerian Perdagangan pada East Java Trade and Investment Forum 2025. 

“Terima kasih atas dukungannya, kami berharap selanjutnya bisa terus diajak untuk ikut ke berbagai pameran di luar negeri, kami tunggu kesempatannya,” ujar Yayuk. 

Perdagangan Indonesia-Singapura

Singapura menempati posisi ke-5 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dan posisi ke-2 sebagai negara asal impor Indonesia setidaknya dalam enam tahun terakhir (2020–2025). 

Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Singapura, yakni perhiasan, logam, dan timah. Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari Singapura, yakni logam, instrumen dan peralatan navigasi (navigation instruments and appliances), serta mesin pengolahan data otomatis.

Pada Januari–September 2025, total perdagangan Indonesia dan Singapura mencapai USD23,98 miliar. Total ekspor Indonesia ke Singapura senilai USD10,27 miliar dan total impor Indonesia dari Singapura senilai USD13,70 miliar. (SG-1)