Soko Bisnis

Mendag Busan Lepas Ekspor Komponen Alat Sensor Senilai USD15 Juta ke Singapura, Jerman, Inggris, dan Tiongkok

Indonesia eksportir elektronik dunia peringkat ke-33 pada 2024 dengan nilai ekspor mencapai USD17,21 miliar dan tren pertumbuhan 10,28% selama 2020-2024.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 Agustus 2025
<p>Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor komponen elektronik untuk pembuatan alat sensor produksi PT Excelitas Technologies Batam senilai USD 15 juta di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, 14 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor komponen elektronik untuk pembuatan alat sensor produksi PT Excelitas Technologies Batam senilai USD 15 juta di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, 14 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, BATAM- Indonesia melalui PT Excelitas Technologies Batam mengekspor komponen elektronik untuk pembuatan alat sensor senilai USD15 juta ke Singapura, Jerman, Inggris, dan Tiongkok.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor tersebut di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, 14 Agustus 2025.

Pelepasan ekspor itu merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan atas keberhasilan PT Excelitas Technologies Batam dan kontribusinya terhadap ekspor produk-produk hilirisasi. 

Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Perdana 351 Ton Kratom dengan Nilai Rp17 Miliar

'Produk yang diekspor mencakup berbagai komponen penting seperti sensor inframerah, sensor panas (thermo sensor), dan intense pulse lamp. Produk-produk ini digunakan untuk berbagai perangkat teknologi seperti termometer, lampu dan kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV) bersensor gerak, serta alat penghilang rambut (hair removal).

Mendag Busan mengapresiasi upaya pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor produk-produk hasil hilirisasi sehingga saat ini produk hasil industri mendominasi struktur ekspor nasional. 

“Sekitar tahun 2012, struktur ekspor kita 70% barang mentah dan 30 persen barang industri. Sekarang, hasil pengolahan industri 83 persen kemudian sisanya hasil pertambangan dan olahannya serta hasil pertanian. Hal ini sejalan dengan konsep (kebijakan) hilirisasi,” katanya dalam keterangan resmi Kementerian Perdagangan, Jumat, 15 Agustus 2025.

Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Produk Kerajinan Kabupaten Sleman Senilai USD127.070

Mendag Busan juga menyampaikan, pihaknya terus berupaya mempersiapkan pasar ekspor untuk produk-produk hilirisasi dan hasil industri. Komitmen itu diwujudkan dengan membuka akses pasar di negara-negara mitra melalui berbagai perjanjian perdagangan.

“ Contohnya, Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA) yang telah mencapai kesepakatan substansial dan Indonesia berpotensi mendapatkan tarif nol persen, Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (FTA) dan Indonesia-Canada CEPA yang sudah selesai dan siap untuk ditandatangani, serta Indonesia-Peru CEPA yang ditandatangani pada 11 Agustus 2025,” imbuhnya.

Mendag Busan menekankan pentingnya sosialisasi manfaat perjanjian dagang kepada para pelaku usaha, terutama di kawasan industri seperti Batam. 

Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Produk Dekorasi UMKM Bantul ke Spanyol

"Para eksportir harus memahami sepenuhnya manfaat dari perjanjian dagang yang sudah ada agar dapat memanfaatkannya secara maksimal, sehingga ekspor kita dapat semakin meningkat," tegasnya.

 

Transfer teknologi dan keahlian kepada tenaga lokal 

Sementara itu, Senior Director of Operations PT Excelitas Technologies Batam Yohanes Kristanto mengapresiasi kehadiran Mendag Busan dalam pelepasan ekspor ini. 

Ia mengatakan, perusahaan yang telah berdiri selama 31 tahun itu mempekerjakan hampir 2.000 karyawan dan hanya satu ekspatriat. Hal ini menandakan keberhasilan transfer teknologi dan keahlian kepada tenaga lokal. 

“Hal ini menandakan proses alih teknologi telah berjalan sukses. Proses produksi kami sepenuhnya dilakukan putra-putri bangsa. Pelepasan ekspor ini turut menjadi wujud kolaborasi pemerintah dengan swasta,” kata Yohanes.

Turut hadir dalam pelepasan ekspor kali ini, yaitu Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Sementara itu, turut mendampingi Mendag Busan, yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi dan Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra.

Data lima tahun terakhir (2020—2024) menunjukkan, permintaan produk elektronik dunia terus meningkat dengan tren pertumbuhan 4,75%. Sementara itu, pada 2024, total nilai impor produk elektronik dunia mencapai USD5,20 triliun. 

Kondisi itu merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha sektor elektronik Indonesia.

Indonesia merupakan eksportir elektronik dunia peringkat ke-33 pada 2024 dengan total nilai ekspor mencapai USD17,21 miliar dan tren pertumbuhan 10,28% selama lima tahun terakhir (2020—2024). (SG-1)