SokoBisnis

Pelaku UMKM Sektor Pertanian Diminta Manfaatkan Teknologi Tepat Guna untuk Tingkatkan Daya Saing

Setelah menerapkan teknologi sederhana, banyak industri rumahan di sektor pertanian kini mampu memproduksi ratusan unit. Sebelumnya hanya 1-3 unit per hari.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
14 November 2025
<p>Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM), Arif Rahman Hakim, meninjau workshop Metro Mesin di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 13 November 2025. (Dok. Kementerian UMKM)</p>

Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM), Arif Rahman Hakim, meninjau workshop Metro Mesin di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 13 November 2025. (Dok. Kementerian UMKM)

SOKOGURU, MALANG- Para pengusaha UMKM didorong untuk memanfaatkan teknologi tepat guna agar semakin kompetitif dan memiliki daya saing lebih kuat di pasar.

Pasalnya, UMKM yang ingin berproduksi secara massal, skala ekonominya harus terpenuhi supaya biaya produksi bisa turun. Salah satu caranya dengan menggunakan alat bantu berbasis teknologi tepat guna agar kapasitas produksi dapat meningkat.

Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM), Arif Rahman Hakim, mengatakan hal itu saat meninjau workshop Metro Mesin di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 13 November 2025.

Baca juga: Kementerian UMKM: Hilirisasi UMKM tak Lagi Manual, Tekankan Pemanfaatan Teknologi Digital

“Teknologi tepat guna bukan sekadar mesin atau alat modern, melainkan solusi inovatif yang dirancang sesuai kebutuhan masyarakat dan skala usaha,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resmi Kementeran UMKM, Jumat, 14 November 2025.

Arif mencontohkan, banyak industri rumahan di sektor pertanian yang sebelumnya hanya mampu menghasilkan satu hingga tiga produk per hari, kini mampu memproduksi hingga ratusan unit setelah menerapkan teknologi sederhana namun efisien.

“Dengan alat yang sesuai kebutuhan, produksi bisa meningkat berkali lipat. Dampaknya, harga per produk menjadi lebih efisien. Ini bukti nyata bagaimana teknologi tepat guna menjadi kunci agar UMKM bisa naik kelas dan meningkat daya saingnya,” imbuhnya.

Baca juga: Percepat Pemanfaatan Teknologi untuk Hilirisasi Gambir di Sumbar, Kemen UMKM Dorong Akses Pasar Lebih Luas

Lebih lanjut, Arif menyampaikan pada tahun 2025, Kementerian UMKM melalui sumber pembiayaan DAK Nonfisik bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menghubungkan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) ke rantai pasok industri.

Program tersebut mencakup pelatihan bagi 4.649 peserta, pendampingan oleh 198 tenaga pendamping, serta inkubasi usaha bagi 75 tenant terpilih. Langkah ini bertujuan memperluas akses pasar, meningkatkan kapasitas produksi, serta membekali UMK dengan pengetahuan produksi terkini dan pemanfaatan teknologi digital.

“Keterhubungan ini diharapkan memperkuat rantai pasok lokal, mengurangi ketergantungan dari luar daerah, dan pada akhirnya meningkatkan ketahanan ekonomi regional,” kata Arif.

Baca juga: Perluas Lapangan Kerja dan Tingkatkan Daya Saing, Kementerian UMKM Dorong Hilirisasi Nilam

Selain memperluas pasar, program ini juga berfokus pada peningkatan kualitas produk dan efisiensi produksi agar UMK mampu memenuhi standar pasar domestik maupun internasional.

Sementara itu, di lokasi yang sama, pemilik Metro Mesin, Hadi Apriliawan, menuturkan, keunggulan teknologi tepat guna terletak pada kemampuannya menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna.

“Keunggulannya adalah disesuaikan dengan kebutuhan customer. Misalnya, dengan penerapan Internet of Things (IoT), proses produksi menjadi lebih cepat dan jumlah output meningkat,” ujarnya. (SG-1)