Soko Berita

Keutamaan Puasa Sebelum Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, Lengkap dengan Niat dan Panduannya

Ketahui keutamaan dan tata cara puasa sunnah sebelum Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Dapatkan pahala berlipat dengan niat ibadah yang ikhlas..

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
19 April 2025

Puasa sunnah sebelum Idul Adha bantu bersihkan jiwa, agar rezeki lancar & usaha berkah. Simak panduan lengkap dan keutamaannya di sini! Foto: Pixabay

SOKOGURU - Menjelang perayaan Idul Adha, umat Islam disarankan untuk menjalankan puasa sunnah yang memiliki nilai pahala dan keberkahan luar biasa. 

Ibadah ini bukan hanya menjadi sarana penyucian diri, tapi juga diyakini mampu menghapus dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebelum hari raya tiba.

Baca Juga:

Mengapa Puasa Ini Dianjurkan Menjelang Idul Adha?

Puasa sebelum Idul Adha mencakup tiga jenis utama: Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. 

Ketiganya diyakini membawa keutamaan tersendiri. Masing-masing memberi kesempatan umat Islam untuk meningkatkan amal dan memperbaiki hubungan spiritual menjelang salah satu hari besar dalam Islam.

Baca Juga:

Keutamaan Puasa Arafah Paling Tinggi di Antara Ketiganya

Dari ketiga puasa tersebut, Puasa Arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan tertinggi. 

Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan, "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang." Bagi yang tidak berhaji, puasa ini menjadi alternatif terbaik meraih pahala besar. 

Baca Juga:

Puasa Dzulhijjah: Awal Penyucian Diri Menjelang Idul Adha

Puasa Dzulhijjah dilakukan pada tujuh hari pertama bulan Dzulhijjah, mulai dari tanggal 1 hingga 7. 

Meskipun keutamaannya tidak sebesar puasa Tarwiyah dan Arafah, ibadah ini tetap sangat dianjurkan karena seluruh amal di sepuluh hari pertama Dzulhijjah amat dicintai Allah. 

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari-hari sepuluh (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)." (HR. Ahmad).

Baca Juga:

Manfaat Spiritual dari Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah memberi pahala besar bagi siapa pun yang menjalankannya, walau tidak setara dengan Tarwiyah dan Arafah. 

Di sepuluh hari pertama bulan ini, setiap amal saleh diganjar pahala berlimpah. 

Selain itu, umat juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, dan ibadah lainnya.

Baca Juga:

Kesempatan Emas Meraih Berkah Melalui Puasa Dzulhijjah

Melaksanakan puasa Dzulhijjah juga menjadi momen istimewa untuk memohon ampunan, memperbaiki amal, dan menyambut Idul Adha dengan hati bersih. 

Keikhlasan dalam menjalankan puasa sangatlah penting untuk meraih manfaat spiritual maksimal.

Baca Juga:

Puasa Tarwiyah: Pintu Menuju Persiapan Diri Sebelum Arafah

Tanggal 8 Dzulhijjah menjadi waktu pelaksanaan Puasa Tarwiyah. Ibadah ini dilaksanakan sehari sebelum Arafah dan memiliki nilai pahala besar. 

Hadits menyebutkan, "Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. 

Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun." (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

Baca Juga:

Makna Mendalam dari Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah bukan hanya sarana ibadah, tapi juga menjadi refleksi ketaatan Nabi Ibrahim AS terhadap perintah Allah. 

Ibadah ini sangat dianjurkan, terlebih bagi yang tidak berhaji, untuk memperbanyak amal, introspeksi diri, dan bersiap menyambut hari Arafah.

Baca Juga:

Puasa Arafah: Waktu Istimewa Menghapus Dosa Setahun Lalu dan Akan Datang

Puasa Arafah adalah puncak dari rangkaian puasa sunnah sebelum Idul Adha. 

Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang." (HR. Muslim). 

Ini adalah momen penuh keberkahan bagi mereka yang tidak berhaji, seraya menyatu dalam semangat ibadah dengan para jamaah yang tengah wukuf di Arafah.

Baca Juga:

Spiritualitas dan Keberkahan dari Puasa Arafah

Selain pengampunan dosa, puasa Arafah mempererat hubungan dengan Allah SWT. 

Umat Islam dianjurkan memperbanyak doa dan zikir, memohon berkah dan ketentraman jiwa. 

Ini menjadi waktu yang tepat untuk meresapi makna pengorbanan dan ketulusan dalam menyambut Idul Adha.

Baca Juga:

Niat dan Tata Cara Menjalankan Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha

Untuk melaksanakan puasa sunnah ini, niat menjadi kunci utama. 

  • Niat puasa Dzulhijjah: "Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta'ala." 
  • Niat puasa Tarwiyah: "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala." 
  • Niat puasa Arafah: "Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala." 

Pelaksanaan puasa ini mengikuti ketentuan umum puasa sunnah, dari fajar hingga magrib.

Baca Juga:

Manfaatkan Momen Ini untuk Memperbaiki Diri dan Ibadah

Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah bukan hanya ritual tahunan, melainkan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah SWT. 

Dengan niat yang ikhlas dan ibadah yang konsisten, momen ini bisa menjadi titik balik menuju pribadi yang lebih baik. (*)