SOKOGURU- Ketika harga logam mulia terus naik di tengah gejolak ekonomi global, masyarakat semakin gencar mencari informasi soal perbedaan emas muda dan emas tua.
Tak hanya sebagai aksesori, emas kini menjadi primadona instrumen investasi yang diklaim lebih aman dan menguntungkan dari waktu ke waktu.
Namun, banyak yang masih bingung saat dihadapkan pada dua jenis emas yang populer di pasaran: emas muda dan emas tua.
Kedua jenis emas ini memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari kadar, proses pembuatan, hingga nilai jual dan daya tahannya.
Jika tak memahami perbedaan mendasar keduanya, pembeli bisa saja salah memilih produk yang tak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan keuangan mereka.
Berita ini akan menguraikan lima fakta penting tentang perbedaan emas muda dan emas tua berdasarkan aspek harga, ketahanan, proses pembuatan, hingga potensi keuntungan investasi.
Simak perbandingannya berikut ini agar Anda tidak salah langkah saat membeli emas di tengah tren investasi logam mulia 2025.
1. Kadar Emas: Emas Tua Lebih Murni, Emas Muda Lebih Kuat
Perbedaan paling mencolok antara emas muda dan emas tua terletak pada kadar emas yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga:
Emas tua umumnya memiliki kadar antara 90% hingga 99%, menjadikannya lebih murni dan bernilai tinggi.
Sementara itu, emas muda hanya mengandung 70% hingga 80% emas, sisanya dicampur dengan logam seperti tembaga, perak, atau nikel agar lebih kuat dan tidak mudah rusak.
2. Harga Jual: Emas Muda Lebih Murah, Emas Tua Lebih Stabil
Dari segi harga, emas muda lebih terjangkau karena kandungan emasnya lebih rendah dan proses produksinya lebih mudah.
Namun, emas tua lebih mahal karena kadar kemurniannya tinggi dan lebih diminati pasar sebagai investasi jangka panjang.
Harga emas tua juga lebih stabil dalam jangka panjang dibanding emas muda yang bisa terdampak harga logam campuran.
Baca Juga:
3. Ketahanan: Emas Muda Cocok untuk Pemakaian Sehari-hari
Karena lebih keras dan kuat, emas muda banyak digunakan untuk perhiasan harian seperti cincin, gelang, dan kalung.
Campuran logam membuatnya tidak mudah tergores atau berubah bentuk. Sebaliknya, emas tua yang lebih lunak tidak cocok dipakai setiap hari, meskipun harganya lebih tinggi.
4. Proses Produksi: Emas Tua Lebih Rumit, Emas Muda Lebih Efisien
Emas tua melalui proses pemurnian yang lebih panjang dan kompleks untuk mencapai tingkat kemurnian tinggi.
Baca Juga:
Hal ini menyebabkan biaya produksi dan harga jualnya menjadi lebih mahal. Sedangkan emas muda diproduksi dengan mencampur logam lain, sehingga lebih cepat dibuat dan murah.
5. Nilai Investasi: Emas Tua Lebih Menguntungkan dalam Jangka Panjang
Bagi Anda yang menjadikan emas sebagai investasi, emas tua merupakan pilihan yang lebih menguntungkan.
Nilainya lebih konsisten dan memiliki potensi kenaikan harga yang lebih tinggi di masa depan. Sementara itu, emas muda lebih cocok untuk koleksi perhiasan atau investasi kecil-kecilan.
Memahami perbedaan emas muda dan emas tua sangat penting sebelum membeli logam mulia. Jika Anda mencari keawetan dan desain, emas muda lebih sesuai.
Namun, jika tujuan Anda adalah investasi jangka panjang dengan risiko rendah, emas tua adalah pilihan yang paling logis.
Keduanya memiliki nilai masing-masing. Pertimbangkan kembali kebutuhan, bujet, dan rencana keuangan Anda sebelum menentukan pilihan. Jangan sekadar ikut tren, tapi pahami fungsi dan keunggulannya.(*)