SOKOGURU - Program bantuan sosial atau bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) dirancang sebagai bentuk perlindungan negara terhadap masyarakat miskin dan rentan.
Program seperti PKH (Program Keluarga Harapan), dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), yang menyasar keluarga dengan kondisi ekonomi sulit.
Namun, masih banyak warga yang merasa layak menerima bantuan tetapi tidak terdaftar atau tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya.
Agar Anda tidak terlewat dalam proses penyaluran bansos resmi dari Kemensos, berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan.
Memastikan Data Diri Terdaftar dalam DTSEN
Langkah paling utama untuk mendapatkan bantuan dari Kemensos adalah memastikan bahwa Anda terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
DTSEN merupakan basis data yang digunakan pemerintah untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima bantuan sosial.
Data ini disusun berdasarkan verifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah, lalu dikirim ke Kemensos.
Untuk mengecek apakah Anda sudah terdaftar atau belum, Anda bisa mengakses laman lewat link ini.
Di sana, Anda cukup memasukkan nama lengkap sesuai KTP, memilih wilayah domisili, dan mengisi kode captcha yang tersedia.
Jika nama Anda muncul dalam daftar, itu artinya Anda terdaftar sebagai penerima. Namun, jika belum, maka Anda dapat mengajukan diri melalui perangkat desa atau kelurahan.
Selalu Memperbarui Data Kependudukan
Data yang akurat dan terkini sangat menentukan kelayakan seseorang dalam menerima bansos.
Kemensos secara rutin melakukan pembaruan dan validasi data penerima bansos bekerja sama dengan dinas sosial setempat.
Oleh karena itu, apabila terjadi perubahan penting dalam keluarga Anda, seperti jumlah anggota keluarga, pindah domisili, perubahan pekerjaan, atau bahkan kasus kematian.
Perubahan data ini sangat penting agar nama Anda tidak terhapus dari sistem, atau agar bantuan sosial yang diberikan bisa disesuaikan dengan kondisi terbaru.
Jika data Anda tidak diperbarui, maka besar kemungkinan Anda akan terlewat dalam proses seleksi penerima bansos tahap selanjutnya.
Menggunakan Aplikasi Resmi dari Kemensos
Kemensos telah mengembangkan aplikasi resmi yang bisa diunduh melalui Google Play Store.
Aplikasi ini menjadi salah satu alat paling praktis untuk memantau status bansos Anda secara mandiri.
Di dalam aplikasi ini terdapat fitur di mana Anda bisa mengusulkan diri sendiri atau mengusulkan orang lain yang layak menerima bantuan.
Sebaliknya, Anda juga bisa menyanggah penerima bantuan yang dirasa tidak tepat sasaran.
Dengan menggunakan aplikasi ini, proses pengajuan dan kontrol menjadi lebih transparan dan partisipatif.
Anda tidak perlu datang ke kantor dinas sosial untuk mengecek status atau mengajukan keberatan.
Aktif Mengikuti Sosialisasi dan Informasi Resmi
Informasi tentang penyaluran bantuan sosial biasanya diumumkan melalui RT, RW, kantor kelurahan, atau langsung dari Dinas Sosial.
Karena itu, penting untuk selalu mengikuti pengumuman warga dan sosialisasi dari pihak resmi.
Mengikuti sumber resmi akan menghindarkan Anda dari berita hoaks atau informasi menyesatkan yang kerap beredar di grup WhatsApp atau media sosial.
Kemensos sendiri secara rutin mengklarifikasi berita palsu melalui kanal resminya agar masyarakat tidak tertipu.
Rutin Mengecek dan Tidak Menyerah
Proses penyaluran bantuan dilakukan dalam beberapa tahap sepanjang tahun.
Jika Anda belum menerima bantuan pada satu periode, bukan berarti Anda tidak akan menerima sama sekali.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekan secara berkala melalui situs resmi atau aplikasi Cek Bansos. Pastikan juga data Anda tetap aktif dan valid.
Kesabaran dan keaktifan Anda dalam memantau status bansos akan memperbesar peluang untuk menerima bantuan yang Anda butuhkan.
Jangan mudah menyerah hanya karena belum terdaftar di tahap awal.
Mendapatkan bansos dari Kemensos bukan soal keberuntungan, tetapi soal kelengkapan dan keaktifan data serta informasi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Anda tidak hanya meningkatkan peluang menerima bantuan, tapi juga membantu mewujudkan sistem distribusi bansos yang adil dan transparan. (*)
