SOKOGURU, VATIKAN- Hingga pukul 21.00 waktu Vatikan, Rabu, 7 Mei sekitar 30-an ribu masyarakat masih memadati halaman Basilika Santo Petrus. Mereka menunggu apakah hasil konklaf hari pertama berlangsung satu putaran.
Namun, asap hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina pada pukul 21:00 (Kamis, 8 Mei, pukul 02.00 WIB). Hal itu menandakan bahwa pemungutan suara pertama telah diadakan di konklaf dan telah berakhir tanpa terpilihnya seorang Paus.
Baca Dimulai! Begini Cara Pemilihan Paus-Konklaf, Rabu 7 Mei 2025
Konklaf disiarkan langsung oleh Media Vatikan, meski pengambilan suara berlangsung dalam Kapel Sistina secara tertutup.
Diberitakan sebelumnya, asap akan muncul sekitar pukul 19.00. Masyarakat pun mulai memadati lapangan Santo Petrus. Namun setelah menunggu lebih dari satu jam, komentar-komentar netizen pun mulai bermunculan.
Sebagian besar menanyakan mengapa lama sekali. Sebagian lagi berkomentar akan muncul asap putih. Bahkan jelang pukul 21.00 beberapa kali terdengar tepuk tangan riuh, padahal belum ada tanda asap keluar.
Baca juga: Konklaf untuk Pilih Paus Baru Dimulai 7 Mei, Kesepakatan diambil oleh 180 dari 252 Kardinal
Turut membaur dalam kerumuman massa adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania.
"Peran kita di sini adalah untuk berdoa dan bergabung dengan umat Kristen lainnya, umat Katolik lainnya, untuk berdoa agar Roh Kudus membimbing seluruh proses," ujarnya berbicara kepada Vatican News.
Ia menekankan, “dari mana pun Paus baru itu berasal baik itu Afrika, Asia, Amerika, yang kita butuhkan adalah kita membutuhkan seorang Paus yang suci. Kita membutuhkan seorang Paus yang akan membimbing Gereja dan akan menjadi gembala Gereja." (SG-1)