SOKOGURU - Pemerintah kembali menegaskan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat diajukan tanpa jaminan, terutama untuk pinjaman di bawah Rp 100 juta.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi salah satu penyalur utama KUR Syariah dengan kuota pembiayaan yang meningkat pada Mei 2025. Simak syarat dan cara pengajuan KUR BSI 2025 berikut ini.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa kredit usaha rakyat di bawah Rp 100 juta tidak memerlukan jaminan apapun.
Ia bahkan menyampaikan ancaman tegas bahwa bank yang meminta agunan untuk pinjaman tersebut tidak akan mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah.
Pemerintah tidak akan mentolerir pelanggaran dalam penyaluran KUR. "Apabila ada laporan dan terbukti melakukan tadi pelanggaran-pelanggaran, itu tidak dibayarkan. Jadi itu menjadi beban dari masing-masing bank penyalur,” kata Maman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/4).
Hingga 25 April 2025, Kementerian UMKM mencatat bahwa penyaluran KUR telah mencapai Rp 76,49 triliun atau sekitar 25,49% dari target nasional sebesar Rp 300 triliun.
Dana tersebut telah disalurkan kepada 1.352.024 debitur, di mana 59,2% atau Rp 45,33 triliun mengalir ke sektor produksi.
Dikutip dari beberapa artikel, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapat alokasi KUR Syariah sebesar Rp 17 triliun pada tahun 2025.
Target ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 16 triliun, mencerminkan kepercayaan pemerintah pada kapasitas BSI.
Baca Juga:
Direktur Retail Banking BSI, Harry Gusti Utama, menegaskan bahwa penyaluran KUR Syariah merupakan amanah negara dalam memberdayakan ekonomi rakyat kecil.
“Sejak berdirinya BSI, jumlah penerima manfaat KUR Syariah di BSI telah mencapai sekitar 420.000 UMKM dari 2021 hingga Desember 2024,” ungkap Gusti, dikutip Rabu (22/1/2025).
Pada tahun 2024, realisasi penyaluran KUR Syariah BSI mencapai Rp 15,42 triliun, atau sekitar 97% dari target.
Dana ini diserap oleh lebih dari 131.000 pelaku UMKM, terutama di sektor perdagangan, pertanian, dan jasa yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Penyaluran KUR BSI tertinggi tercatat di wilayah Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Tingginya populasi pelaku UMKM dan kontribusinya terhadap tenaga kerja menjadi alasan utama daerah-daerah ini mendapatkan porsi pembiayaan yang besar dari BSI.
“Ini tidak lepas dari peran BSI UMKM Center sebagai pusat pengembangan UMKM yang kini beroperasi di empat kota, yaitu Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Kami berharap UMKM yang menerima KUR dapat berkembang dan naik kelas sehingga dapat membuka peluang bagi para pelaku usaha lainnya,” imbuh Gusti.
Tidak hanya pembiayaan, BSI juga menyediakan pendampingan UMKM agar berkembang berkelanjutan.
Programnya mencakup inkubasi, pembiayaan komersial, business matching, hingga pelatihan yang membantu UMKM bertumbuh dalam ekosistem syariah.
KUR BSI 2025 menawarkan plafon pembiayaan hingga Rp 500 juta tanpa biaya administrasi alias gratis.
Program ini terbagi dalam tiga jenis: BSI KUR Super Mikro, BSI KUR Mikro, dan BSI KUR Kecil, masing-masing menyesuaikan skala usaha pemohon.
BSI KUR Super Mikro menyediakan pinjaman maksimal Rp 10 juta, sementara BSI KUR Mikro menawarkan plafon di atas Rp 10 juta hingga Rp 50 juta.
Keduanya mensyaratkan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, serta usaha berjalan minimal enam bulan.
Untuk BSI KUR Kecil dengan plafon Rp 50 juta hingga Rp 500 juta, syarat tambahan meliputi NPWP dan fotokopi dokumen agunan.
Pengajuan bisa dilakukan melalui kantor cabang BSI atau aplikasi Salam Digital secara daring.
Baca Juga:
KUR BSI 2025 menjadi peluang emas bagi UMKM untuk mendapatkan modal usaha tanpa agunan, dengan proses yang semakin mudah.
Bagi Anda pelaku UMKM yang ingin naik kelas, segera ajukan KUR BSI melalui kanal resmi agar usaha Anda semakin berkembang. Sudah siap memanfaatkan fasilitas ini? (*)