SOKOGURU, JAKARTA- Setelah sukses meraih penjualan tertinggi di kategori motor listrik nasional, kini Polytron melangkah lebih jauh dengan meluncurkan mobil listrik pertamanya Polytron G3 dan G3+, di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Mei 2025.
Dengan semangat smart, luxury, dan freedom, Polytron memiliki misi untuk menghadirkan aksesibilitas kendaraan listrik yang lebih luas bagi keluarga Indonesia.
Polytron G3+ hadir dengan 2 varian warna yaitu Midnight Black dan Galaxy Grey, sedangkan Polytron G3 tersedia 2 varian warna juga yaitu Aurora White dan Twilight Blue.
Baca juga: Di Ajang PEVS 2025, Wuling Luncurkan Mobil Listrik Komersial, Desain Modern, Multifungsi dan Efisien
Menteri Perindustrian (Menperin) yang meresmikan peluncuran tersebut mengapresiasi Polytron atas peluncuran mobil listrik itu.
“Ini adalah langkah besar yang memperlihatkan komitmen Polytron untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Kami juga mengucapkan selamat kepada Polytron atas peluncuran mobil listrik dengan merek nasional,” tuturnya dalam keterangan resmi Kemenperin, Rabu, 7 Mei.
Sebagai sebuah momen bersejarah di industri otomotif Indonesia, peluncuran mobil listrik Polytron G3 yang juga menandai kehadiran merek asli Indonesia. Tidak hanya memperlihatkan kebangkitan industri otomotif, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam pasar kendaraan listrik.
Baca juga: PEVS 2025 Hari Pertama, Berbagai Jenama EV Lucurkan dan Pamer Kendaraan Produk Baru
Dok. Polytron
“Dengan keberhasilan ini, kita semakin yakin bahwa industri otomotif Indonesia dapat berinovasi dan berkembang dengan menghadirkan produk-produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga siap untuk bersaing di pasar global,” imbuhnya.
Bahkan, peluncuran mobil listrik Polytron ini sebagai bukti nyata bahwa industri otomotif Indonesia mampu memproduksi kendaraan bermotor sendiri dengan kualitas yang bersaing.
Lebih dari itu, mobil listrik ini juga memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi, yang mencerminkan kemajuan luar biasa dalam kemampuan manufaktur dalam negeri.
Apalagi Presiden Prabowo baru saja menandatangani Perpres No. 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang Dan Jasa dimana pemerintah pusat dan daerah serta BUMN/BUMD wajib membeli produk dalam negeri. Produk otomotif Polytron berpotensi dibeli pemerintah dan BUMN/BUMD untuk menjadi mobil dinas ataupun mobil operasional.
Baca juga: Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan, Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility
Berdasarkan hasil self assessment, mobil listrik Polytron G3 sudah mencapai nilai TKDN sebesar 40%.
“Dengan semakin tingginya nilai TKDN pada produk kendaraan listrik, kita akan dapat mengurangi ketergantungan pada impor, serta mengoptimalkan potensi industri manufaktur Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Polytron Hariono mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemenperin sehingga terjalin sinergi yang kuat antara pemerintah dan pelaku industri.
Peluncuran mobil listrik pertama ini menandai kehadiran Polytron yang menginjak usia ke-50 pada bulan September mendatang.
“Tahun 2025 adalah tahun yang istimewa bagi Polytron, di mana usia kami melayani konsumen Indonesia genap 50 tahun. Sebuah perjalanan panjang yang kami lalui bersama sejak tahun 1975,” ujarnya.
Selam lima dekade terakhir ini, menurut Hariono, Polytron semakin tumbuh dan terus belajar berinovasi untuk mencapai satu tujuan, yakni mempermudah hidup keluarga Indonesia melalui teknologi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan.
“Hari ini, kami mengambil langkah lanjutan dari perjalanan kami, yaitu memperkenalkan mobil listrik pertama Polytron," jelasnya.
Polytron memulai langkah ini dengan keyakinan yang sederhana, bahwa teknologi yang baik adalah yang bisa dijangkau dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.
“Karena itu, mobil listrik Polytron ini hadir bukan sekadar inovasi, tetapi juga sebagai solusi yang menghadirkan mobilitas yang lebih ramah lingkungan, aman, dan mudah dijangkau secara lebih luas oleh keluarga Indonesia,” ujarnya.
Harga pertimbangaan utama
Berdasarkan riset konsumen, ketika memutuskan untuk membeli kendaraan listrik, mayoritas konsumen mempertimbangkan tiga hal utama: Biaya, lingkungan, dan kenyamanan.
Dari data yang ada, 73% konsumen menempatkan biaya sebagai faktor paling penting, membuktikan harga tetap menjadi pertimbangan utama dalam investasi terhadap teknologi baru seperti mobil listrik.
Selanjutnya, kesadaran terhadap lingkungan berada di posisi kedua (47%), dan disusul oleh faktor kenyamanan (44%).
Menjawab kebutuhan tersebut, melalui peluncuran mobil listrik baru itu, Polytron turut memperkenalkan skema Battery-as-a-Service (BaaS), sebuah solusi kepemilikan baru yang memungkinkan konsumen memiliki kendaraan listrik tanpa harus membeli baterai di awal sehingga biaya akuisisi menjadi lebih ringan.
Skema ini juga mencakup lifetime battery warranty selama masa berlangganan, menjadikan kepemilikan kendaraan listrik lebih fleksibel, terjangkau, dan bebas khawatir.
Komitmen Polytron dalam mendiversifikasi bisnis melalui peluncuran mobil listrik sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mempercepat tercapainya target netralitas karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060, salah satunya melalui rencana penghentian kendaraan bermotor berbahan bakar internal combustion engine (ICE) secara bertahap hingga tahun 2050 untuk kendaraan roda empat. (SG-1)