Pariwisata

Di Balik Pesona Gunung Samalas, Simpan Jejak Letusan Dahsyat yang Ubah Sejarah Lombok

Namun, di balik pesona Pulau Lombok, tersimpan sebuah cerita kelam yang mengguncang dunia, yaitu letusan dahsyat Gunung Samalas.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
10 Oktober 2024

PULAU Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan pesonanya yang tiada duanya, telah lama menjadi surga bagi para wisatawan. 

 

Keindahan alam yang membentang dari pantai hingga pegunungan selalu memikat hati siapa saja yang berkunjung. 

 

Namun, di balik pesona tersebut, tersimpan sebuah cerita kelam yang mengguncang dunia, yaitu letusan dahsyat Gunung Samalas.

 

Baca juga: Pasar Padaringan, Cibiru, Bandung, Sajikan Seni, Budaya, dan Ekonomi di Bukit Mbah Garut

 

Letusan Gunung Samalas pada tahun 1257 M menjadi salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah vulkanologi. 

 

Babad Lombok, naskah kuno yang ditulis di atas daun lontar dalam bahasa Kawi, mencatat dengan rinci bencana alam yang mengubah wajah Lombok secara drastis. 

 

Dok.Kemenparekraf
 

Naskah ini tersimpan di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) dan mengisahkan bagaimana letusan Gunung Samalas menghancurkan peradaban yang pernah ada di pulau tersebut.

 

Bencana alam ini tidak hanya mengguncang Pulau Lombok, tetapi juga memengaruhi iklim global. 

 

Dok.Kemenparekraf

 

Letusan yang mencapai skala 7 pada Volcanic Explosivity Index menghasilkan kolom abu setinggi puluhan kilometer yang menyebar hingga Kutub Utara dan Selatan. 

 

Aliran piroklastik yang menyapu hampir seluruh pulau menghancurkan peradaban Kerajaan Lombok, sementara abu vulkaniknya menyebabkan kegagalan panen di Eropa. 

 

Baca juga: Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2024, Parade Spektakuler Sambut HUT ke-268 Yogyakarta

 

Temuan ini kemudian dikonfirmasi oleh tim internasional yang dipimpin oleh Frank Lavigne dari Université Pantheon-Sorbonne.

 

Pada akhir 2013, tim Lavigne melakukan ekspedisi ke Gunung Rinjani untuk mengambil sampel abu vulkanik. 

 

Hasilnya menunjukkan bahwa abu yang ditemukan di kedua kutub cocok dengan waktu letusan Samalas pada 1257. 

 

Letusan ini diperkirakan delapan kali lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan Gunung Krakatau pada 1883 dan dua kali lebih besar dari letusan Gunung Tambora pada 1815.

 

Baca juga: Jejak Sejarah Jalan Braga, Kota Bandung: Antara Kemegahan dan Asal-Usul Nama

 

Naskah Babad Lombok mengisahkan bagaimana gempa bumi dan aliran batu serta lumpur memusnahkan desa-desa di sekitar gunung. 

 

Penduduk berlarian menyelamatkan diri, sementara rumah-rumah dan bangunan hanyut terbawa banjir lumpur. 

 

Gempa yang berlangsung selama tujuh hari memaksa penduduk untuk mengungsi ke berbagai wilayah di sekitar Lombok.

 

Dampak dari letusan Samalas ini tidak hanya terbatas pada kehancuran fisik, tetapi juga memunculkan peradaban baru di Lombok. 

 

Kawah besar yang terbentuk akibat letusan tersebut kini dikenal sebagai Danau Segara Anak, yang menjadi bagian dari kompleks Gunung Rinjani, salah satu destinasi pendakian favorit di Indonesia.

 

Jejak Letusan Dahsyat Tujuh Abad Silam

 

Meski letusan dahsyat ini telah berlalu lebih dari tujuh abad, jejaknya masih tersisa hingga kini. Letusan Samalas menjadi pengingat akan kekuatan alam yang mampu mengubah sejarah dan kehidupan manusia. 

 

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Lombok, keindahan alam yang mereka nikmati saat ini adalah hasil dari peristiwa geologis besar yang pernah mengguncang pulau tersebut.

 

Baca juga: Lima Desa Wisata di Lombok yang Tawarkan Pengalaman Tak Terlupakan

 

Jadi, saat Anda menikmati indahnya Lombok, ingatlah bahwa di balik keindahan itu tersimpan cerita kelam yang membentuk sejarah dan peradaban pulau ini. 

 

Sejarah yang tidak boleh kita lupakan, karena darinya, kita belajar tentang kekuatan alam dan ketahanan manusia. (SG-2)