SOKOGURU - Pemerintah Indonesia kembali menyalurkan Bansos Beras dan Minyak Goreng 2025 untuk periode Oktober hingga November 2025.
Program ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan membantu masyarakat menghadapi tekanan ekonomi yang masih terasa.
Pelaksanaan program bansos ini dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Perum Bulog.
Keduanya memastikan distribusi bahan pangan berjalan merata ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah yang sulit dijangkau. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional.
Baca Juga:
Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa program Bansos Beras dan Minyak Goreng 2025 memiliki dua tujuan besar. “Program ini bertujuan memberikan dukungan sosial kepada masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kebijakan pemerintah tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga menyentuh aspek ketahanan pangan jangka panjang.
Bantuan pangan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi rumah tangga, terutama kelompok berpenghasilan rendah.
Selain itu, program ini juga berfungsi meningkatkan daya beli masyarakat serta menjaga ketersediaan bahan pangan pokok di seluruh Indonesia agar tetap stabil di tengah dinamika ekonomi global.
Selain berperan sebagai bentuk dukungan sosial, bansos pangan 2025 juga memiliki fungsi strategis dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Pemerintah berupaya memastikan distribusi pangan yang merata, khususnya di masa ketika harga bahan pokok cenderung fluktuatif akibat perubahan ekonomi nasional dan global.
Agar penyaluran berjalan efektif, Bapanas berkoordinasi erat dengan Bulog dan berbagai kementerian terkait.
Sinergi ini dilakukan mulai dari proses produksi hingga pendistribusian langsung ke masyarakat, guna memastikan seluruh penerima mendapatkan haknya secara tepat waktu dan sesuai sasaran.
Program Bansos Beras dan Minyak Goreng 2025 menargetkan 18,27 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Angka ini menunjukkan komitmen besar pemerintah dalam menjangkau masyarakat luas, termasuk mereka yang tinggal di daerah pelosok.
Setiap penerima bantuan akan mendapatkan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng MinyaKita.
Bantuan tersebut diberikan selama dua bulan berturut-turut, yaitu Oktober dan November 2025, sebagai upaya konkret pemerintah membantu memenuhi kebutuhan pangan harian masyarakat.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui jaringan Perum Bulog yang menjangkau hingga wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan (3TP).
Langkah ini memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dari jangkauan program bansos, sekaligus memperkuat pemerataan kesejahteraan nasional.
Distribusi Bansos Beras dan Minyak Goreng 2025 dilakukan berdasarkan Surat Penugasan Nomor 347/TS.03.03/K/2025.
Dengan surat tersebut, Perum Bulog mendapat mandat resmi untuk menyalurkan bantuan ke seluruh penerima di Indonesia secara transparan dan akuntabel.
Melalui program ini, pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, dan melindungi kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi global.
Bansos pangan menjadi bukti nyata peran aktif negara dalam menjaga ketersediaan pangan rakyat.
Program ini dinilai sebagai langkah strategis pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekonomi rumah tangga.
Dengan bantuan beras dan minyak goreng, masyarakat tidak hanya terbantu memenuhi kebutuhan pokok tetapi juga mendapatkan jaminan pemerataan akses pangan di seluruh wilayah.
Baca Juga:
Sebagai penutup, pemerintah mengimbau masyarakat untuk memeriksa daftar penerima Bansos Beras dan Minyak Goreng 2025.
Langkah ini penting agar bantuan tersalurkan tepat sasaran, mendukung kesejahteraan rakyat, serta menjaga stabilitas harga pangan nasional yang menjadi prioritas utama. (*)