SOKOGURU, Jakarta- Setelah lulus dari jurusan Biologi Industri di Universitas Nasional (Unas), Balqis Ratu Fathona,tidak pernah bekerja sesuai bidang ilmu yang digelutinya.
Perempuan kelahiran Jakarta pada 2001 ini mengaku terlanjur terjun menjadi influencer, konten kreator, praktisi konten digital di Instagram dan Tik Tok yang mereview produk-produk kecantikan.
Ditemui seusai memberi materi Workshop Jurnalistik dan Konten Digital From Zero to Viral, di kampus almamaternya Universitas Nasional, beberapa waktu lalu, Balqis mengatakan, selama bulan puasa (Ramadan) dan jelang Idulfitri ia akan banyak mereview makanan dan kebiasaan yang dilakukan saat berbuka puasa.
Baca juga: Sri Mulyani Ajak Konten Kreator Sukses Wajib Bayar Pajak.
“Konten yang sekiranya diangkat mungkin bisa di review hijab, makanan yang dimakan pas buka puasa, tetapi yang sedang trending), terus juga bisa konten point of view yang relate sama kegiatan Ramadhan atau kebiasaan yang dilakukan pas puasa gitu,” ujarnya.
Selain itu, ia juga aktif menjadi narasumber dan membagi pengalaman, tips bagaimana melahirkan ide untuk membuat konten hingga menjadi viral.
“Yang perlu diperhatikan adalah konten harus relate dengan isu terkini. Kemudian tentukan isi materi dan alur video sebelum membuat konten.
Hook atau teknik menarik perhatian kuncinya di tiga detik pertama, dan video harus menarik perhatian sejak awal,” ujarnya.
Baca juga: Ikut Jualan Lurik di Medsos, Mendag Sebut Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Selain itu, sambung Balqis, konsistensi mengunggah konten secara rutin sangat penting untuk membangun audiens.
Di hadapan peserta workshop, ia memaparkan awalnya berkecimpung di media sosial yakni pada 2021. Saat itu ia menjadi beauty influencer yang kerjanya mengikuti tren saat itu.
“Baru pada 2022 saya mulai monetasi dari endorsement diminta jasanya mereview dari produk yang dikasih,” imbuh putri tunggal ini.
Kemudian Balqis menjelaskan tahapannya dari endorsement ke affiliate. “Kalau mau masuk ke affiliate, kita harus daftar dulu, baru bikin video. Nanti kita dapat berapa persen dari barang yang kita videoin itu,” ujarnya.
Baca juga: Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf di Berau Maksimalkan Medsos untuk Pasarkan Produk
Selama berprofesi sebagai konten kreator selama empat tahun lebih, Balqis mengaku jalannya tidak selalu mulus. Sejumlah tantangan dihadapinya baik dari internal dirinya sendiri maupun eksternal.
“Audiense saya kan kebanyakan kaum adam, sementara pekerjaanku mereview skincare, itu kan cuma sedikit yang bisa dipakai pria, paling pasta gigi. Belum lagi penilaian orang karena saya tidak bekerja dalam ilmu yang saya pelajari, ditambah punya pacar yang tidak sportif. Semua itu jadi tantangan dan sempat membuat saya krisis identitas,” jelasnya.
Namun seiring dengan waktu akhirnya Balqis menemukan identitasnya hang diakuinya terbentuk di media sosial (medsos).
Tidak punya mentor.
Ketika menjawab pertanyaan bagaimana solusi bila bingung mencari niche atau topik untuk konten, Balqis mengatakan, hal Itu bukan dicari tapi muncul dari polanya. Dan niche itu bisa didapat secara pelan-pelan.
Ia juga mengaku tidak memiliki mentor khusus ketika memulai menjadi konten kreator. Semua berjalan dalam proses. Misalnya, bagaimana ia mengembalikan kepercayaan dirinya.
Dok. Sokoguru/Rosmery
Balqis pun memberi tips bagaimana membuat video dan menjadi konten kreator, terlebih di saat bulan puasa dan lebaran bisa menjadi momen yang tepat, karena banyak kegiatan seputar Ramadan.
Pertama, menjaga identitas diri. Caranya: Istirahat yang cukup, berkaca diri dari konten yang telah dibuat seperti apa, berpikir jernih, sehingga bisa tahu ke depan mau berbuat apa.
“Kedua, percaya diri dengan apa yang kita kerjakan. Karena kalau mendengarkan kata orang nanti tidak jalan-jalan. Ketiga, set goal atau target. Ini berkaitan juga dengan niche dan engagement,” jelasnya.
Keempat, sambungnya, penting memperhatikan isu yang sedang ramai. Dan terakhir, jangan lupa mereview perjalanan diri sendiri setiap bulannya. “Misalnya, tiba-tiba kita ingin buat video buat semua gender, cara bikinnya juga beda dari biasanya, mulai dari caption yang dipakai, musik dan lain sebagainya harus diperhatikan,” katanya.
Menjawab pertanyaan bagaimana memulai menjadi konten kreator bagi pemula, Balqis menyarankan minimal harus membuat video yang isinya .
tergantung dengan apa yang mau disampaikan.
“Atau bisa ikutin yang sedang viral. Dan penayangan video sebaiknya antara pukul 11.00-14.00 WIB. Karena di jam itu banyak orang buka medsos. Tetapi ditentukan juga, misalnya, mau buat makanan atau tumbuh-tumbuhan. Bisa lihat viewersnya, analitiknya bagus yang mana? Dari situ bisa dilihat mana yang suka. Jadi tergantung temanya juga,” tutur yang punya 24.000 follower di IGnya.
Balqis juga menyarankan bagi konten kreator pemula tidak usah menunda-nunda penayangan videonya.
“Mulai saja, langsung dipost aja, tidak usah dipikirkan, karena kan di medsos sendiri, kita bisa lihat apakah bersih. Jangan malu mengekspresikan diri. Nanti banyak kehilangan kesempatan,” tutup perempuan yang ingin memiliki merek skincare dari bahan-bahan natural ini. (Ros/SG-1)