Kreatif

Menparekraf Beri Kiat Sukses agar Santri Berdaya Saing

Menparekraf mendorong para santri agar menerapkan empat etos kerja dengan julukan '4 As' yang menurutnya dapat mendorong seseorang mencapai kesuksesan, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas. 
 

Menparekraf Sandiaga dalam acara Santri Digitalpreneur Indonesia di  Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Jabung, Malang, Minggu (28/7). (Dok.Kemenparekraf)

KIAT sukses agar menjadi santri sukses  berkeahlian dan berdaya saing tinggi adalah dengan cara melek digitalisasi dan kreatif. Sebab, saat ini ada teknologi digital, ada aplikasi, ada Artificial Intelligence (AI), dan kuncinya untuk konten yang baik menurut syariat Islam yaitu kreatif.

 

Demikian disampaikan  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, pada acara Santri Digitalpreneur Indonesia di  Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Jabung, Malang, Minggu (28/7). 

 

“Kreatif itu  dapat dijabarkan dari komponen huruf penyusunnya sebagai berikut; ‘K’ kenali target audiens, yakni siapa yang menjadi penerima pesan. ‘R’ adalah riset. Menurut Sandiaga, tidak ada kesuksesan tanpa ada penelitian atau riset,” ujarnya, dalam rilis Kemenparekraf. 

 

Baca juga: Sandiaga Dorong Para Santri Hadirkan Konten Inspiratif dan Edukatif

 

Sandiaga melanjutkan, ‘E’, adalah eksplorasi ide-ide baru. ‘A’, ajak audiens berinteraksi dan berkolaborasi. ‘T’, yaitu tetap konsisten, ‘I’ adalah integritas, yang dimana setiap konten harus jujur, dan yang terakhir ‘F’, yaitu fokus terhadap kualitas. 

 

Menparekraf juga mendorong para santri agar menerapkan empat etos kerja dengan julukan '4 As' yang menurutnya dapat mendorong seseorang mencapai kesuksesan, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas. 

 

Melalui kegiatan pelatihan Santri DigitalPreneur, Menparekraf berharap para santri dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk berdakwah di era digital dengan penuh semangat dan dedikasi. Serta para santri juga mampu menciptakan konten dakwah yang menarik, kreatif, dan inspiratif, sehingga dapat menyebarkan nilai-nilai Islam secara luas dan efektif. 

 

Baca juga: Program Santripreneur Pemantik Tumbuhnya Lini Bisnis Baru di Pondok Pesantren

 

“Selama 4 tahun program Santri Digitalpreneur Indonesia ini sudah ada 300 pesantren yang tersentuh baik secara langsung dan ini akan kita terus dorong sehingga mayoritas dari 40.000 lebih pondok pesantren ini bisa tersentuh dengan program digitalisasi,”  imbuhnya. 

 

Sementara itu,  super mentor, Ajie Pangestu (@ajiepanqestu), yang memiliki followers instagram sebanyak 1M dan 1,6M pengikut di Tiktok, mengatakan  

 

Kontennya berisi tips agar anak muda tetap dekat dengan Allah, melalui dzikir, solat tahajud dan bagaimana dampak baiknya untuk kehidupan, rezeki, serta hubungan antarmanusia. 

 

Ajie juga memiliki media sendiri yang berisi tentang berita serta self improvement dalam Islam. Ia  berpesan pada para santri jika ingin menjadi  konten kreator maka harus konsisten dalam memproduksi konten yang menarik. 

 

 “Istiqomah atau konsisten ini sangat diperlukan,” kata Ajie. 

 

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa. Serta turut hadir, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.  (SG-1)