Soko Kreatif

Sandiaga Dorong Para Santri Hadirkan Konten Inspiratif dan Edukatif

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi praktik digitalisasi yang sudah berjalan dengan sangat baik di Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 Juli 2024
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri  acara "Santri Digitalpreneur Indonesia" di Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II, Sleman, DIY, Jumat (19/7). (Dok.Kemenparekraf)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, memiliki visi yang jelas untuk memajukan santri di era digital. 

 

Dalam acara "Santri Digitalpreneur Indonesia" yang digelar di Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II, Yogyakarta, Jumat (19/7), Sandiaga mendorong para santri untuk memaksimalkan penggunaan saluran digital guna menghadirkan konten-konten yang inspiratif dan edukatif.

 

"Karena sesungguhnya manusia yang paling bermanfaat adalah manusia yang memberikan manfaat kepada sesama," kata Sandiaga sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Sabtu (20/7). 

 

Baca juga: Santri Ponpes Syamsul 'Ulum Sukabumi Didorong Ciptakan Konten Digital Bermanfaat

 

Ia menegaskan bahwa dengan menciptakan konten yang mengedukasi dan bermanfaat, santri tidak hanya dapat menjadi individu terbaik, tetapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

 

Tren Positif di Dunia Digital

 

Ketertarikan masyarakat terhadap konten inspiratif kian meningkat.

 

Di YouTube, misalnya, terdapat peningkatan 10% pada konten yang menyajikan nilai-nilai edukasi, dengan engagement meningkat hingga 30% jika dibandingkan dengan tahun lalu. 

 

Meski penggunaan Facebook menurun secara global, konten edukatif di platform ini justru meningkat 25%.

 

Baca juga: Sebanyak 66.364 Santri Ikuti Ujian Kesetaraan Nasional (UKN) Berbasis Komputer

 

Pelatihan Santri Digitalpreneur

 

Untuk mendukung ini, Kemenparekraf menghadirkan pelatihan dan program yang menginspirasi para santri dan pondok pesantren, termasuk "Santri Digitalpreneur Indonesia." 

 

Acara yang berlangsung selama empat hari, dari 18 Juli hingga 21 Juli 2024, diikuti oleh santri dari 10 pondok pesantren.

 

Dakwah Digital yang Kreatif

 

Melalui pelatihan ini, para santri diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk berdakwah di era digital dengan semangat dan dedikasi. 

 

Mereka diarahkan untuk menciptakan konten dakwah yang menarik, kreatif, dan inspiratif, sehingga dapat menyebarkan nilai-nilai Islam secara luas dan efektif. 

 

Menparekraf berharap santri menjadi pionir dalam menyebarkan dakwah Islam dan membangun komunitas online yang positif, berpengaruh bagi perkembangan Islam di Indonesia.

 

Keberhasilan Digitalisasi di Ponpes Assalafiyah Mlangi II

 

Sandiaga juga mengapresiasi praktik digitalisasi yang sudah berjalan dengan sangat baik di Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II. 

 

Saat ini, terdapat 14 aplikasi yang digunakan untuk mendukung proses pendidikan dan administrasi di lingkungan ponpes, dengan nilai perputaran mencapai Rp1,9 miliar.

 

"Ini luar biasa, ada 14 aplikasi yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang sudah ada di sini. Mulai dari untuk laundry, pembayaran, absen, kantin, dan sebagainya," ujar Sandiaga. 

 

Ia menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya memudahkan keseharian santri dan guru-guru, tetapi juga menghasilkan keuntungan yang signifikan.

 

Pengembangan Aplikasi untuk Pengelolaan Sampah

 

Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II, KH. Irwan Masduki, mengapresiasi program Santri Digitalpreneur Indonesia yang sejalan dengan arah pengembangan ponpes ke arah digitalisasi dan inovasi. 

 

Pondok pesantren ini juga sedang mengembangkan aplikasi untuk pengelolaan sampah warga, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan sampah di Yogyakarta.

 

"Sampah kami jadikan komoditas, artinya dari pengelolaan sampah secara digital kami sudah bisa mengambil keuntungan yang tidak sedikit dan ini akan kami tularkan ke banyak komunitas," ujar Irwan.

 

Ke depan, Irwan optimistis bahwa pesantren akan menjadi lembaga-lembaga yang maju berkat digitalisasi. 

 

Apa yang disampaikan oleh para tutor dan mentor selama Santri Digitalpreneur ini, diyakininya sangat bermanfaat dan berkontribusi bagi kemajuan pondok pesantren.

 

"Semoga program-program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa terus mengawal kemajuan pesantren di masa yang akan datang," pungkas Irwan.

 

Dalam suasana yang penuh semangat dan optimisme, acara "Santri Digitalpreneur Indonesia" membuktikan bahwa dengan dukungan dan inovasi, santri bisa berperan besar dalam menciptakan konten digital yang bermanfaat.

 

Para santri juga bisa menjadi agen perubahan di era digital ini. (SG-2)