Soko Kreatif

Asta Kriya Nusantara 2024 Lestarikan Kembali Tradisi Anyaman Indonesia

Pameran dan penghargaan bergengsi ini menjadi ajang penting dalam melestarikan dan memajukan tradisi anyaman Nusantara, yang menampilkan karya-karya unggulan dari seluruh Indonesia.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 Agustus 2024
Juara pertama diraih oleh Utang Bambu dari Dekranasda Provinsi Jawa Barat, yang memukau juri dengan anyaman hantaran berdesain inovatif dan detail yang mengagumkan. (Ist/Kemenperin)

ASTA Kriya Nusantara 2024 digelar dengan semarak di Ruang Garuda dan Plaza Industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Senin (20/8). 

 

Pameran dan penghargaan bergengsi ini menjadi ajang penting dalam melestarikan dan memajukan tradisi anyaman Nusantara, yang menampilkan karya-karya unggulan dari seluruh Indonesia.

 

Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Perindustrian ini berhasil menarik perhatian luas, dari para pengrajin hingga pelaku industri kreatif. 

 

Baca juga: Cari Perajin Anyaman Inovatif, Kemenperin Gelar Kompetisi Asta Kriya Nusantara

 

Wakil Ketua Harian 1 Dekranas, Loemongga Haoemasa, dalam sambutannya menegaskan bahwa Asta Kriya Nusantara bukan sekadar pameran seni, tetapi juga langkah nyata untuk menjaga dan memperkuat identitas budaya Indonesia melalui anyaman.

 

"Kita tidak hanya berbicara tentang estetika, tetapi juga tentang melestarikan kekayaan budaya kita. Asta Kriya Nusantara ini adalah langkah nyata untuk memperkuat identitas budaya Indonesia," ujar Loemongga.

 

Tema Anyaman Hantaran: Simbol Kasih Sayang dan Harapan

 

Mengusung tema "Anyaman Hantaran", acara ini mencerminkan nilai-nilai kasih sayang, silaturahmi, dan harapan akan kehidupan yang bahagia, sebagaimana tradisi hantaran di seluruh Nusantara. 

 

Baca juga: Mendag Dorong UMKM Batik dan Anyaman Banten Tembus Pasar Global

 

Kompetisi ini menjadi wadah bagi para pengrajin untuk mengekspresikan kreativitas mereka sambil tetap berpegang pada akar budaya. 

 

"Kami berharap kompetisi ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya, sambil menjaga tradisi leluhur yang kaya akan makna," tambah Loemongga.

 

Penghargaan untuk Karya Terbaik

 

Asta Kriya Nusantara 2024 diikuti oleh 87 peserta dari berbagai daerah, yang kemudian diseleksi menjadi 30 besar dan akhirnya dipilih 10 finalis untuk mengikuti presentasi secara daring pada 7 Agustus 2024. 

 

Penjurian dilakukan oleh praktisi dan akademisi terkemuka, termasuk Product Designer dan Co-Founder Studio Dapur, Mega Puspita, serta akademisi Pangesti R. Budiman dari Sarinah & Jogja National Museum.

 

Pada puncak acara, diumumkan tiga karya terbaik yang berhasil meraih penghargaan utama. 

 

Baca juga: Pascamengikuti Pelatihan Pelaku UMKM Anyaman dan Jamu ingin Omsetnya Naik

 

Juara pertama diraih oleh Utang Bambu dari Dekranasda Provinsi Jawa Barat, yang memukau juri dengan anyaman hantaran berdesain inovatif dan detail yang mengagumkan. 

 

Karya ini dinilai tidak hanya menunjukkan keahlian teknis yang tinggi, tetapi juga berhasil menggambarkan esensi tema hantaran sebagai simbol kasih sayang dan harapan.

 

Juara kedua diraih oleh Umi Rahman dari Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan, sementara juara ketiga jatuh kepada Maswati dari Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat. 

 

Setiap pemenang menerima trofi, sertifikat, serta uang pembinaan. Juara pertama mendapat hadiah sebesar Rp30 juta, juara kedua Rp20 juta, dan juara ketiga Rp15 juta.

 

Tampilkan Kekayaan Budaya dan Kreativitas

 

Selain kompetisi, Asta Kriya Nusantara 2024 juga menjadi ajang pameran yang menampilkan kekayaan budaya dan kreativitas pengrajin dari seluruh Indonesia. 

 

Pameran ini memamerkan berbagai produk anyaman dari para finalis, serta kerajinan unggulan lainnya yang dihasilkan oleh komunitas dan industri kecil menengah.

 

Loemongga Haoemasa berharap bahwa ajang seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin besar di masa depan. 

 

"Kami berharap Asta Kriya Nusantara dapat terus berkembang, menjadi lebih besar, dan melibatkan lebih banyak pengrajin dari berbagai daerah,” ujar Loemongga. 

 

“Ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk melestarikan budaya dan memajukan industri kerajinan di Indonesia," jelasnya.

 

Dengan adanya acara seperti ini, tradisi anyaman yang kaya akan nilai-nilai luhur diharapkan dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pengrajin di seluruh Nusantara. (Fajar Ramadan/SG-2)