DALAM kunjungannya ke Sentra Batik Banten Mukarnas di Kota Serang, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan dorongan kuat bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjajaki pasar ekspor.
Acara ini dihadiri oleh 120 pelaku UMKM yang menampilkan berbagai produk unggulan, termasuk batik, anyaman, serta makanan dan minuman.
Zulkifli menegaskan bahwa produk Indonesia memiliki kualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar global.
Baca juga: Festival UMKM dan Batik HUT Kodam III/Siliwangi: Panggung Kreativitas Lokal
“Kita melihat produknya bagus-bagus, kualitasnya pun tidak kalah dengan produk manapun.” kata Zulkifli dalam pers rilis, Kamis (6/6).
“Sekarang tinggal bagaimana produk UMKM ini mempunyai ciri khas, berkualitas, dan mutunya bagus agar bisa mendunia,” ujar Mendag.
Langkah Strategis Menuju Pasar Global
Salah satu upaya konkret yang diusulkan Mendag adalah partisipasi aktif dalam Trade Expo Indonesia yang akan digelar pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Baca juga: Kemenparekraf Dukung Peragaan Kain Tenun dan Batik Mendunia di Italia
Acara ini akan menghadirkan 180 buyer baru dari berbagai negara, termasuk kawasan Afrika, Asia Selatan seperti India dan Pakistan, serta Timur Tengah.
Dengan kehadiran para buyer internasional, UMKM diharapkan dapat memperluas jaringan pasar dan meningkatkan ekspor.
Selain itu, Kemendag menyediakan dukungan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag) yang berperan aktif mempromosikan produk Indonesia di luar negeri.
“Kita juga ada ITPC dan Atase Perdagangan di berbagai negara. Melalui fasilitasi perwakilan dagang, produk Indonesia bisa dipasarkan. Pasti banyak peminatnya,” tambah Zulkifli..
Kolaborasi dan Kerja Sama: Kunci Keberhasilan
Dalam kunjungan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM untuk mempromosikan produk Indonesia ke mancanegara.
“Ini perlu kerja keras dan kerja sama dari semua pihak. UMKM pun ikut andil mempromosikan dan menjual produk-produknya sehingga produk Indonesia dapat dikenal di dalam negeri dan juga mancanegara,” jelasnya.
“Memang perlu usaha bersama dan perlu kerja keras kita agar sekali lagi produk-produk kita ini bisa mendunia,” tegas Mendag.
Baca juga: Pasar Digital Jadi Pilar Pendukung Pertumbuhan UMKM Batik
Namun, upaya ini tidak lepas dari tantangan. Meskipun produk-produk UMKM Indonesia memiliki kualitas yang kompetitif, banyak pelaku usaha menghadapi kendala dalam hal akses pasar, pembiayaan, dan kemampuan memenuhi standar internasional.
Perlu adanya kebijakan yang lebih konkret dan dukungan yang lebih intensif dari pemerintah untuk membantu UMKM mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Selain itu, perlunya peningkatan infrastruktur logistik dan distribusi juga menjadi sorotan.
Tanpa dukungan logistik yang memadai, produk-produk unggulan UMKM sulit untuk mencapai pasar internasional dengan efisien dan tepat waktu.
Pemerintah perlu memperhatikan aspek ini agar strategi ekspor dapat berjalan dengan lebih lancar.
Kunjungan Mendag Zulkifli Hasan ke Sentra Batik Banten Mukarnas menjadi momen penting dalam mendorong UMKM Indonesia menuju pasar global.
Namun, keberhasilan inisiatif ini memerlukan kerja sama yang sinergis dan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak.
Hanya dengan begitu, produk-produk unggulan Indonesia dapat benar-benar mendunia dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. (SG-2)