Editorial

Pasar Digital Jadi Pilar Pendukung Pertumbuhan UMKM Batik

Untuk memastikan bahwa UMKM batik ini tetap menjadi pemain yang relevan dan berdaya saing di era digital, dukungan dari berbagai pihak menjadi krusial.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
30 April 2024
Ilustras Batik. Partisipasi aktif dari sektor swasta, seperti yang ditunjukkan oleh Tokopedia dan Shop | Tokopedia melalui program Melokal dengan Batik, (Ist/Lotte Mart)

PERTUMBUHAN usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) batik di Indonesia merupakan cerminan kekayaan budaya dan kreativitas yang tak ternilai harganya. 

 

Namun, untuk memastikan bahwa UMKM batik ini tetap menjadi pemain yang relevan dan berdaya saing di era digital, dukungan dari berbagai pihak menjadi krusial.

 

Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM, Hanung Harimba, menyoroti pentingnya peran sektor swasta dalam mendukung UMKM batik.

 

Baca juga: Perlindungan UMKM, Amankan Warung Tradisional dari Tantangan Ritel Modern

 

Yang jadi perhatian mulai dari pendampingan manajemen usaha hingga ekspansi melalui pemasaran di platform-platform e-commerce, seperti yang terlihat dari inisiatif kampanye Tokopedia dan Shop | Tokopedia.

 

Dalam konteks ini, ekosistem yang kondusif dalam pasar digital menjadi kunci. 

 

Ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi UMKM batik untuk berkembang, tetapi juga memperkuat kontribusi mereka terhadap ekspor Indonesia. 

 

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan ekspor batik pada tahun 2023, potensi industri ini tetap sangat besar.

 

Partisipasi aktif dari sektor swasta, seperti yang ditunjukkan oleh Tokopedia dan Shop | Tokopedia melalui program Melokal dengan Batik, menjadi pendorong penting dalam meningkatkan visibilitas dan akses pasar bagi UMKM batik. 

 

Baca juga: Terobosan Promosi dan Inovasi, Omzet Batik Luhur Adiputra Meroket

 

Program ini tidak hanya memberikan platform pemasaran tanpa komisi, tetapi juga menghubungkan UMKM dengan lembaga keuangan untuk mendukung kebutuhan modal usaha.

 

Namun, tantangan yang dihadapi UMKM batik tidak bisa diabaikan.

 

 Dari sisi legalitas, kasus pelanggaran hak intelektual dan merek seringkali menjadi kendala yang serius. 

 

Di samping itu, tantangan manajerial, terutama bagi UMKM batik mikro, menyoroti perlunya bantuan dalam pengelolaan usaha yang efektif dan pencarian pasar yang tepat.

 

Dalam konteks ini, peran pemerintah dan lembaga terkait, seperti Kemenkop dan UKM, memiliki tanggung jawab penting dalam memfasilitasi pembangunan ekosistem yang mendukung bagi UMKM batik. 

 

Baca juga: Kisah Sukses Sarung Batik Paduka Tembus Pasar di Sejumlah Daerah Melalui TikTok

 

Hal ini mencakup tidak hanya penyediaan layanan konsultasi dan pendampingan, tetapi juga langkah-langkah konkret dalam menangani masalah legalitas dan manajerial yang dihadapi UMKM batik.

 

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan atau institusi seni, seperti yang terlihat dalam kemitraan antara Tokopedia, Shop | Tokopedia, dan Institut Seni Indonesia, UMKM batik memiliki potensi untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. (SG-2)