Kerajinan

Cari Perajin Anyaman Inovatif, Kemenperin Gelar Kompetisi Asta Kriya Nusantara

Kompetisi Asta Kriya Nusantara memberi kesempatan bagi para pelaku industri kerajinan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya bangsa kepada beragam generasi. Selain itu mendorong lebih banyak perajin, atau regenerasi perajin yang inovatif dan kreatif.

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
14 Juni 2024
Pendaftaran Kompetisi Asta Kriya dibuka pada 11 Juni hingga 1 Juli 2024. (Dok. Kemenperin)

KEMENTERIAN Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA)  bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan Kompetisi Asta Kriya Nusantara. Pendaftaran Kompetisi Asta Kriya dibuka pada 11 Juni hingga 1 Juli 2024. 

 

“Penyelenggaraan kompetisi ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam upaya meningkatkan dan memajukan kreativitas, daya cipta dan budaya, serta keterampilan di bidang kerajinan,” kata Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Agus Gumiwang  di Jakarta, Rabu (12/6), seperti dilansir situs resmi Kemenperin.

 

Kompetisi Asta Kriya Nusantara, lanjutnya,  memberikan kesempatan bagi para pelaku industri kerajinan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya bangsa kepada beragam generasi.

 

Baca juga: Kemenperin-Dekranas Majukan Potensi Perajin Tenun di Padangsidimpuan dan Ambon

 

 “Ajang ini bertujuan mendorong lebih banyak perajin, atau regenerasi perajin yang inovatif dan kreatif, serta sekaligus sebagai bentuk kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” imbuh Loemongga.

 

Kompetisi Asta Kriya Nusantara pada tahun ini mengambil tema Anyaman Hantaran. Menurutnya,  hantaran dari anyaman tidak sekadar menjadi wadah berisi hadiah simbol kasih sayang dan silahturahmi, tetapi juga kini sudah menjadi tren di masyarakat karena memiliki nilai budaya dan estetik yang tinggi.

 

DI acara yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) IKMA Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan, Kompetisi Asta Kriya Nusantara terbuka untuk para perajin dan masyarakat umum, termasuk pelaku industri kerajinan binaan Kementerian/Lembaga, serta Dekranasda Provinsi, Kota dan Kabupaten. Peserta kompetisi dapat mengirimkan rancangan karya kerajinan maksimal tiga desain, dan harus orisinal atau karya sendiri.

 

Baca juga: Gandeng Berbagai Pihak Kemenperin Pacu Kualitas SDM Industri Kerajinan dan Batik

 

Adapun material produk yang diajukan harus terbuat dari serat alam dengan teknik anyaman. “Rancangan produk belum pernah dipublikasikan, dapat diproduksi massal, dan memiliki potensi pasar,” ucapnya.

 

Reni menambahkan, para peserta terdaftar akan diseleksi melalui penjurian tahap 1 untuk mencari 30 finalis terpilih. Sebanyak 30 peserta terpilih akan membuat purwarupa yang akan dinilai pada penjurian tahap 2 hingga menghasilkan 10 finalis. 

 

Para finalis itu kemudian akan mempresentasikan produk mereka di depan para juri, dan kompetisi akan diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang.

 

“Dewan Juri terdiri dari kalangan desainer, akademisi, dan pelaku bisnis akan menilai keunikan ide dan gagasan produk, kreativitas secara keseluruhan, kualitas teknis, sentuhan kearifan lokal dan tingkat keramahan lingkungan, serta daya jual produk untuk melihat produk terbaik dari kompetisi ini,” pungkasnya. (SG-1)