Humaniora

Seminar Jamu: Mengangkat Warisan Budaya Nusantara ke Ranah Global

Pengakuan jamu sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO pada 6 Desember 2023 merupakan pencapaian monumental yang memberikan kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar bagi Indonesia.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
02 Juni 2024
Seminar bertajuk "Jamu: Dulu, Kini, dan Nanti" yang diiselenggarakan di  

DALAM rangkaian Pekan Jamu yang digelar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), seminar bertajuk "Jamu: Dulu, Kini, dan Nanti" menyoroti pentingnya melestarikan dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya Nusantara.

 

Acara ini berlangsung di Gedung Bhineka Tunggal Ika, BPOM, Jakarta Pusat, pekan ini, dengan Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (PMPU OTSKK), Nurvika Widyaningrum, sebagai pembicara utama.

 

Pengakuan jamu sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO pada 6 Desember 2023 merupakan pencapaian monumental yang memberikan kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar bagi Indonesia.

 

Baca juga: Pemasaran Digital dan Branding Efektif Bisa Dongkrak Produk Jamu UMKM

 

"Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan jamu," ujar Nurvika dalam sambutannya.

 

Modernisasi dan Standardisasi Jamu

 

BPOM melalui berbagai inisiatif berkomitmen memodernisasi dan menstandarkan jamu untuk menjamin kualitas dan efektivitasnya. Hal ini mencakup uji klinis dan praklinis yang ketat.

 

"Standardisasi adalah kunci untuk menjaga kualitas jamu. Dengan alat-alat analitis modern, kita bisa memastikan bahwa jamu yang diproduksi memenuhi standar internasional," kata Prof. Raymond Chandra Winata, Direktur Pengembangan Bisnis dan Urusan Ilmiah Dexa Medika.

 

Baca juga: Solusi Permodalan: Cara UMKM Jamu Bertahan dan Berkembang

 

Tantangan dan Peluang Ekspor Jamu

 

Industri jamu di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal ekspor dan penerimaan di pasar internasional.

 

Saat ini, Indonesia merupakan salah satu eksportir rempah terbesar di dunia, namun nilai tambah produk jamu olahan masih perlu ditingkatkan.

Baca juga: Peringati Hari Jamu Nasional, BPOM Dorong UMKM Jamu Naik Kelas dan Ekspansi Global

 

"Potensi pasar internasional untuk jamu sangat besar. Sayangnya, kita masih lebih banyak mengekspor bahan baku daripada produk jadi," ujar Johnny Yuwono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu).

 

GP Jamu aktif mendukung industri ini melalui berbagai program riset dan verifikasi budaya sehat jamu.

 

Mereka juga berperan dalam pengajuan jamu sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO, yang akhirnya berhasil pada akhir tahun lalu.

 

Kolaborasi dan Inovasi untuk Masa Depan Jamu

 

Prof. Raymond Chandra Winata menekankan pentingnya kolaborasi antara ilmuwan dan industri untuk memodernisasi jamu.

 

"Modernisasi jamu tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga untuk bersaing di kancah internasional," ujar Raymond.

 

"Kita perlu memastikan bahwa jamu kita memenuhi standar global agar dapat diterima di pasar internasional," jelasnya.

 

Dokter di Filipina, Kamboja, dan Singapura Gunakan Jamu Indonesia 

 

Beliau juga menyoroti pengalaman positif dari beberapa negara ASEAN yang telah menggunakan produk jamu Indonesia yang terstandarisasi.

 

"Dokter-dokter di Filipina, Kamboja, dan Singapura mulai menggunakan jamu Indonesia yang telah diuji klinis," katanya.

 

"Ini menunjukkan bahwa jamu kita memiliki potensi besar untuk diakui secara global," tambah Prof. Raymond.

 

Melestarikan Warisan Budaya dan Identitas Nasional

 

Pekan Jamu ini menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali betapa berharganya warisan budaya jamu bagi Indonesia.

 

Pengakuan UNESCO menjadi bukti bahwa jamu bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga masa depan yang menjanjikan jika dikelola dengan baik.

 

Semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun masyarakat, diharapkan dapat berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan jamu sebagai bagian dari identitas nasional dan kekayaan budaya Indonesia.

 

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia siap membawa jamu ke panggung dunia, tidak hanya sebagai produk kesehatan, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan dan warisan budaya bangsa. (SG-2)