Humaniora

Pemasaran Digital dan Branding Efektif Bisa Dongkrak Produk Jamu UMKM

Jika produk yang dijual adalah jamu pegal linu untuk pria berusia di atas 35 tahun, maka Facebook adalah platform yang lebih tepat dibandingkan TikTok atau Instagram

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
01 Juni 2024
Pakar digital marketing, Rizki Mulyantara, (SG-2/Fajar Ramadan)

MENGAPA produk jamu berkualitas seringkali sulit menembus pasar? Jawabannya mungkin terletak pada kurangnya strategi pemasaran yang tepat. 


Dalam acara Bincang Bersama (BiSa) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang digelar oleh Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM), para pelaku UMKM mendapatkan wawasan berharga dari ekspertis digital marketing, Rizki Mulyantara, tentang cara efektif memasarkan dan membangun branding produk.


Menurut Rizki, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan target pasar. 

 

Baca juga:  Solusi Permodalan: Cara UMKM Jamu Bertahan dan Berkembang

 

“Menentukan target pasar adalah fondasi utama. Tanpa mengetahui siapa target pasar Anda, memilih platform pemasaran hanyalah tindakan yang sia-sia,” ujarnya. 


Pemahaman mendalam mengenai konsumen utama sangat penting untuk keberhasilan pemasaran.

 

Menentukan Platform Pemasaran yang Tepat

 

Rizki menjelaskan pentingnya memilih platform pemasaran yang sesuai dengan demografi target pasar. 

 

Sebagai contoh, jika produk yang dijual adalah jamu pegal linu untuk pria berusia di atas 35 tahun, maka Facebook adalah platform yang lebih tepat dibandingkan TikTok atau Instagram. 

 

Baca juga: Peringati Hari Jamu Nasional, BPOM Dorong UMKM Jamu Naik Kelas dan Ekspansi Global

 

“Kebanyakan orang berusia 35 tahun ke atas aktif di Facebook. Ini akan lebih efektif,” tambahnya.

 

Kelengkapan Profil Bisnis di Media Sosial

 

Rizki menekankan pentingnya profil bisnis yang lengkap di media sosial seperti Instagram dan WhatsApp Business. 

 

Profil yang lengkap memberikan kesan profesional dan memudahkan calon konsumen mengetahui produk yang dijual. 

 

“Lengkapi profil dengan nama usaha, alamat, jam buka, dan link marketplace jika ada,” sarannya.

 

Variasi Konten Pemasaran

 

Konten yang dibuat harus bervariasi dan tidak hanya fokus pada promosi. 

 

Rizki menyarankan untuk membuat konten informatif yang menarik perhatian konsumen, seperti manfaat bahan-bahan alami dalam jamu atau proses pembuatan produk.

 

Pengambilan gambar dan video yang menarik dengan sudut pandang berbeda juga penting untuk menampilkan produk secara elegan.

 

Optimalisasi SEO dan SEM

 

Selain media sosial, SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing) juga sangat penting. 

 

Rizki menyarankan untuk mendaftarkan lokasi bisnis di Google Maps dan menggunakan Google Trends untuk mengetahui tren pencarian produk.

 

Baca jugaJamu Indonesia Melonjak 7% Pasca Pandemi: Warisan Budaya Menuju Pasar Global

 

Penggunaan hashtag yang relevan juga dapat meningkatkan visibilitas konten di media sosial.

 

Branding dan Positioning Produk

 

Branding dan positioning yang kuat sangat penting dalam pemasaran. Rizki memberikan contoh sukses seperti teh botol Sosro dan teh Pucuk Harum. 

 

Branding yang baik adalah nama yang mudah diingat dan relevan dengan produk. Positioning adalah bagaimana Anda menempatkan produk di benak konsumen,” jelasnya. 

 

Kemasan produk juga memainkan peran penting dalam menarik konsumen, seperti transformasi kemasan Madu TJ dari botol kaca ke botol plastik PET yang lebih praktis dan higienis.

 

Menguji Pasar dan Menerima Umpan Balik

 

Rizki menyarankan untuk melakukan tes pasar dengan memberikan sampel produk kepada tetangga atau teman dan meminta umpan balik mereka. 

 

Ini penting untuk mengetahui apakah brand dan positioning diterima oleh konsumen.

 

Diskusi dan Tanya Jawab yang Antusias

 

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang antusias, dimana para peserta bertanya tentang berbagai aspek dari materi yang telah disampaikan, mulai dari cara membuat konten yang menarik hingga strategi SEO yang efektif.

 

Dengan berbagai tips dan strategi yang dibagikan, Rizki berharap pelaku UMKM dapat lebih percaya diri dalam memasarkan produk mereka secara digital dan membangun branding yang kuat.

 

 “Dengan strategi yang tepat, UMKM bisa bersaing dan sukses di pasar digital,” tutupnya. (Fajar Ramadan/SG-2)