SUSU dikenal sebagai salah satu sumber gizi yang penting bagi pertumbuhan anak.
Kandungan protein, kalsium, vitamin D, dan berbagai mineral dalam susu berperan penting dalam mendukung pertumbuhan tulang, menjaga kesehatan gigi, serta memperkuat sistem imun.
Dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak, pemerintah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) berencana menjadikan susu sebagai salah satu menu utama, terutama di daerah sentra peternakan sapi perah.
Baca juga: Menu Bergizi Gratis: Maksimalkan Potensi Lokal atau Kompromi Nutrisi?
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa susu menjadi bagian penting dari menu program MBG di daerah tertentu karena manfaatnya yang luar biasa.
“Susu itu kaya akan kalsium dan protein yang sangat dibutuhkan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu, di daerah sentra sapi perah, kami akan memastikan susu menjadi salah satu asupan utama dalam program ini,” ujar Dadan di Jakarta, Senin (23/12).
Susu dan Pertumbuhan Optimal
Ahli gizi menjelaskan bahwa susu membantu pertumbuhan tulang yang optimal, terutama pada anak-anak yang sedang berada dalam masa emas perkembangan.
Protein dalam susu mendukung regenerasi sel, sementara kalsium dan vitamin D bekerja sama untuk memperkuat struktur tulang.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Jadi Peluang Emas untuk Susu Lokal
“Anak-anak yang rutin mengonsumsi susu cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih baik. Ini sangat penting untuk mencegah masalah tulang di masa dewasa, seperti osteoporosis,” jelas Dr. Rina Kartika, ahli gizi dari Universitas Indonesia.
Selain itu, susu juga membantu menjaga berat badan ideal pada anak karena kandungan nutrisinya yang seimbang.
Hal ini menjadikan susu pilihan tepat untuk mengatasi masalah gizi buruk maupun obesitas pada anak.
Solusi Gizi di Wilayah Non-Sentra Sapi Perah
Meski begitu, Dadan menyebutkan bahwa program MBG tidak akan memaksakan distribusi susu ke semua daerah, terutama yang bukan merupakan sentra peternakan sapi perah.
Baca juga: Anggota DPR Usulkan Program ‘One Day One Fish’ untuk Atasi Stunting
Sebagai gantinya, menu lain seperti telur atau daun kelor akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di wilayah tersebut.
“Kami tetap fokus pada kebutuhan gizi anak. Misalnya, protein bisa didapatkan dari telur, dan kalsium bisa digantikan dengan daun kelor. Prinsipnya adalah memberikan asupan gizi yang setara,” tambah Dadan.
Program Bergizi untuk Generasi Emas
Program MBG yang dirancang untuk menjangkau tiga juta penerima manfaat mulai Januari 2025 ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan generasi emas Indonesia.
Baca juga: Komisi IV DPR Dorong Regulasi untuk Lindungi Peternak Susu Lokal
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak-anak, sehingga mereka mampu bersaing secara global di masa depan.
“Investasi dalam gizi anak-anak adalah investasi untuk masa depan bangsa,” ucap Dadan.
Dengan program ini, kami berharap angka gizi buruk dapat ditekan, dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh lebih sehat dan kuat,” kata Dadan.
Dengan dukungan menu bergizi seperti susu, telur, dan alternatif lainnya, program MBG diharapkan mampu menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia di berbagai wilayah.
Hal ini sekaligus menjadi tonggak penting dalam menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. (SG-2)