Humaniora

Hari ASEAN ke-57, Momen Negara Asia Tenggara Pererat Kerja Sama Atasi Beragam Persoalan

Tujuan utama berdirinya ASEAN adalah untuk menjalin kerja sama antarnegara di kawasan Asia Tenggara dalam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, budaya, teknis, pendidikan, dan lainnya termasuk peradilan. 

HUT ke-57 ASEAN kali ini mengusung tema "Connected & Resilient Community" atau "Komunitas yang Terhubung & Tangguh".  (Ist/ASEAN)

SETIAP tanggal 8 Agustus diperingati sebagai Hari ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dan tahun ini ASEAN merayakan ulang tahunnya yang ke-57.

 

Pada HUT ke-57 ASEAN kali ini mengusung tema "Connected & Resilient Community" atau "Komunitas yang Terhubung & Tangguh". 

 

Tema ini menekankan pentingnya integrasi dan ketahanan dalam menghadapi tantangan regional dan global.

 

Baca juga: ASEAN dan Rusia Perlu Kerja Sama Membangun Ketahanan Rantai Pasokan Pangan

 

ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh lima negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. 

 

Sejak itu, organisasi ini telah berkembang dengan bergabungnya Brunei Darussalam pada tahun 1984, Vietnam pada tahun 1995, Laos dan Myanmar pada tahun 1997, Kamboja pada tahun 1999, dan Timor Leste yang sedang dalam proses bergabung.

 

Tujuan utama berdirinya ASEAN adalah untuk menjalin kerja sama antarnegara di kawasan Asia Tenggara dalam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, budaya, teknis, pendidikan, dan lainnya termasuk peradilan. 

 

Selain itu, ASEAN juga mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan, supremasi hukum, dan kepatuhan pada prinsip-prinsip Piagam PBB.

 

Tantangan yang Dihadapi ASEAN

 

Meskipun ASEAN telah mencapai banyak kemajuan, organisasi ini juga menghadapi sejumlah tantangan signifikan.

 

Pertama, ketegangan di Laut China Selatan, di mana beberapa negara anggota ASEAN bersengketa dengan Tiongkok mengenai klaim teritorial, menjadi salah satu tantangan utama. Konflik ini berpotensi mengganggu stabilitas regional.

 

Kedua, perbedaan tingkat pembangunan ekonomi antara negara anggota ASEAN masih sangat mencolok. 

 

Baca juga: Kantin Sehat SMPN 2 Kota Bandung Menginspirasi Peserta ASEAN Summer School

 

Negara-negara seperti Singapura dan Malaysia jauh lebih maju dibandingkan dengan Myanmar dan Laos, yang bisa menghambat integrasi ekonomi.

 

Ketiga, krisis kemanusiaan. Isu-isu seperti krisis Rohingya di Myanmar telah mempengaruhi citra ASEAN di kancah internasional dan menimbulkan kritik terhadap pendekatan organisasi ini terhadap hak asasi manusia.

 

Keempat, pandemi Covid-19. Pandemi telah menguji ketahanan dan solidaritas ASEAN. Respons yang berbeda-beda dari setiap negara anggota terhadap pandemi menunjukkan perlunya koordinasi yang lebih baik.

 

Solusi dan Rekomendasi

 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, ASEAN perlu mempertimbangkan beberapa langkah strategi

 

ASEAN harus memperkuat diplomasi multilateralnya untuk mengatasi ketegangan di Laut China Selatan dan isu-isu geopolitik lainnya. 

 

Melalui dialog yang konstruktif dan keterlibatan pihak ketiga seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, ASEAN bisa mencari solusi damai.

 

ASEAN harus mengurangi ketidaksetaraan. Melalui program-program pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, ASEAN dapat membantu negara-negara anggota yang kurang berkembang untuk mengejar ketertinggalan.

 

Hal ini termasuk investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan teknologi.

 

ASEAN juga harus berusaha meningkatkan perlindungan hak asasi manusia (HAM). ASEAN harus lebih tegas dalam menangani pelanggaran HAM di kawasan ini. 

 

Pembentukan mekanisme pemantauan dan penegakan hak asasi manusia yang lebih kuat dapat membantu memperbaiki citra dan kinerja organisasi.

 

Selain itu, ASEAN harus meningkatkan koordinasi kesehatan regional.

 

Penguatan kerja sama dalam bidang kesehatan, termasuk pembentukan sistem respons cepat terhadap pandemi dan bencana kesehatan lainnya, sangat penting. 

 

Hal ini termasuk pula berbagi informasi, vaksin, dan sumber daya medis lainnya.

 

Baca juga: Berkat Program Buruan Sae, Kota Bandung Jadi Tuan Rumah ASEAN Summer School

 

Melalui tema "Connected & Resilient Community," ASEAN menegaskan komitmennya untuk terus mempererat kerja sama dan memperkuat ketahanan regional. 

 

Dengan mengatasi tantangan yang ada dan menerapkan solusi yang tepat, ASEAN dapat terus berkembang sebagai komunitas yang terhubung dan tangguh, siap menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan dan peluang. (SG-2)