Ekonomi

150 Peserta Cocotech ke-51 Kunjungi Tiga Industri Olahan Kelapa di Gresik

Perusahaan eksportir yang dikunjungi adalah PT Sarana Agro Indojaya (Saindo), PT Sionchem Global Indo, dan PT Surya Trimegah Wisesa.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
28 Juli 2024
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) ke-51 Tahun 2024, yang digelar di Ballroom Hotel Westin, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Senin, 22 Juli 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

SEBANYAK 150 peserta Konferensi dan Pameran Internasional Kelapa, Cocotech ke-51, diajak mengunjungi tiga eksportir produk olahan kelapa di Gresik, Jawa Timur pada Kamis (25/7). 

 

Kunjungan ini merupakan bagian dari Cocotech Field Trip yang diorganisir oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

 

Perusahaan eksportir yang dikunjungi adalah PT Sarana Agro Indojaya (Saindo), PT Sionchem Global Indo, dan PT Surya Trimegah Wisesa.

 

Baca juga: Cocotech 2024: Presiden Soroti Potensi Besar Ekonomi Hijau Indonesia dari Kelapa

 

Ketiga perusahaan ini menjadi destinasi penting bagi para peserta untuk memahami lebih dalam industri pengolahan kelapa yang berkelanjutan dan bernilai tambah.

 

Menggali Wawasan Industri Kelapa

 

Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Kemendag, Reza Pahlevi Chairul, yang juga merupakan alternate National Liaison Officer (NLO) Indonesia pada International Coconut Community (ICC), memimpin kunjungan tersebut. 

 

Reza menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk berkolaborasi dan bertukar pengalaman terkait praktik terbaik dalam pengolahan kelapa.

 

“Kunjungan ke perusahaan pengolahan produk berbasis kelapa ini sangat bermanfaat bagi peserta untuk berkolaborasi dalam kerangka komunitas sektor kelapa,” kata Reza dalam siaran pers, Kemendag, Sabtu (27/7).

 

Baca juga: Konferensi COCOTECH ke-51 Digelar di Surabaya 22-25 Juli 2024

 

“Melalui kunjungan ini, peserta diharapkan dapat saling bertukar wawasan dan pengalaman terkait praktik pengolahan kelapa yang berkelanjutan dan bernilai tambah,” kata Reza.

 

Profil Perusahaan

 

PT Sarana Agro Indojaya (Saindo).


 

Didirikan pada tahun 2010, Saindo mengkhususkan diri dalam produksi arang briket berkualitas premium untuk sisha dan barbeku. 

 

 

Selain fokus pada produk, Saindo juga berkomitmen dalam pengembangan dan pemberdayaan petani kelapa lokal. Produk mereka telah diekspor ke 14 negara di seluruh dunia.

 

PT Sionchem Global Indo


 

Berdiri sejak 2005, perusahaan ini memproduksi berbagai produk kelapa seperti crude coconut oil (CCO), refined, bleached, and deodorized (RBD) coconut oil, dan copra meal. 

 

Sionchem Global Indo dikenal dengan sistem pengelolaan limbah yang efisien dan bertanggung jawab. Produk mereka telah mendapatkan sertifikasi ISO dan halal, dan diekspor ke Jepang, Korea, dan Uni Eropa.

 

PT Surya Trimegah Wisesa

 

Didirikan pada tahun 2015, perusahaan ini berfokus pada manufaktur dan perdagangan minyak nabati. Mereka memproduksi CCO, RBD coconut oil, virgin coconut oil (VCO), copra pellet, dan coconut fatty acid distillate (CFAD). 

 

Produk mereka digunakan dalam industri pangan, kesehatan, dan kecantikan.

 

Kolaborasi dan Pengembangan Kapasitas

 

Direktur Eksekutif ICC, Jelfina C. Alouw, yang turut serta dalam kunjungan ini, mengapresiasi upaya Kemendag dan perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi. 

 

Menurutnya, industri pengolahan kelapa tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga bagi komunitas kelapa dan negara secara keseluruhan.

 

“Industri kelapa perlu terus memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan kapasitas yang diberikan perusahaan bagi petani dan komunitas kelapa,” ujar Jelfina.

 

Menumbuhkan Ekonomi Lokal

 

Reza menekankan pentingnya modernisasi teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah sektor kelapa, menciptakan efek berganda bagi industri kelapa dan masyarakat. 

 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada ketiga perusahaan yang telah menerima kunjungan para delegasi ICC, dan berharap peserta kunjungan dapat memahami proses pengolahan kelapa dari hulu ke hilir.

 

Baca juga: International Coconut Community Beri Penghargaan kepada Petani dan Pelaku Usaha Kelapa

 

“Industri pengolahan kelapa berperan penting sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi,” kata Reza. 

 

“Oleh karena itu, upaya peningkatan nilai tambah pada sektor kelapa perlu terus dilakukan melalui modernisasi teknologi pengolahan agar tercipta multiplier effect di industri kelapa secara umum dan masyarakat,” tambah Reza.

 

Masa Depan Industri Kelapa

 

Kunjungan ini tidak hanya membuka wawasan para peserta tentang industri kelapa di Indonesia, tetapi juga mengukuhkan komitmen Kemendag untuk terus mendukung pengembangan sektor ini. 

 

Dengan dukungan dari berbagai pihak, industri kelapa Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional. (SG-2)