Ekonomi

Cocotech 2024: Presiden Soroti Potensi Besar Ekonomi Hijau Indonesia dari Kelapa

Potensi ekspor kelapa Indonesia  tidak hanya berupa produk turunan minyak kelapa seperti santan dan kelapa parut, tapi juga briket arang dan karbon aktif berbahan tempurung kelapa yang permintaan pasarnya  tinggi.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
23 Juli 2024
Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membuka secara resmi Konferensi dan Pameran Internasional COCOTECH ke-51 Komunitas Kelapa Internasional (ICC) di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, (22/7). (Dok. BPMI Setpres)

INDONESIA memiliki potensi dan peluang besar ekonomi hijau baik itu cokelat, bakau, vanili, kopi, lada, cengkeh dan terutama kelapa. Indonesia memiliki luas lahan 3,8 juta untuk kelapa dengan produksi 2,8 juta ton per tahun. Ini sangat besar.

 

Pernyataan itu diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang secara resmi membuka Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) ke-51 Tahun 2024, di Ballroom Hotel Westin, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (22/7).

 

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan potensi besar ekonomi hijau yang dimiliki Indonesia, terutama dalam industri kelapa. Ia  juga menyoroti ekspor kelapa Indonesia yang mencapai USD1,55 miliar berdasarkan data yang ada. 

 

Baca juga: Konferensi COCOTECH ke-51 Digelar di Surabaya 22-25 Juli 2024

 

“Dua provinsi sebagai produsen kelapa terbesar di Indonesia yakni Provinsi Sulawesi Utara dan Riau.Ini juga sebuah angka sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalau kita serius kita mau menyeriusi urusan yang berkaitan dengan kelapa," ungkap Presiden, dalam rilis Setneg..

 

Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyoroti kualitas bibit, pemeliharaan, dan metode panen sebagai faktor kunc untuk meningkatkan produksi kelapa di tanah air. 

 

Selain itu, Presiden menekankan pentingnya hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk kelapa untuk mendukung industri dan menciptakan lapangan kerja.

 

Baca juga: Kemenperin Susun Roadmap Lombok Jadi Center of Excellence Hilirisasi Kelapa

 

"Riset merupakan hal yang sangat penting dalam hal ini. Kemudian memanfaatkan teknologi hilirisasi dalam rangka ke sana. Saya banyak melihat limbah kelapa sekarang menjadi bioenergi, ini penting saya kira ke depan ini terus bisa dikembangkan," ucap Presiden.

 

Terakhir, mantan Walikota Solo itu mengajak komunitas kelapa internasional untuk bersatu dalam memajukan industri kelapa yang berkelanjutan. Presiden menyebut konferensi itu sangat penting bagi Indonesia, dan Indonesia juga berkepentingan untuk memperkenalkan potensi besar kelapa nasional.

 

"Saya mengajak seluruh komunitas kelapa internasional untuk bersinergi memajukan industri kelapa yang berkelanjutan yang mendukung ekonomi hijau dunia," tuturnya.

 

Baca juga: 19 Perwakilan dari Negara-Negara Karibia Ikuti Pelatihan SDM Kelapa di Kampus Kemenperin

 

Konferensi Cocotech ke-51 yang mengambil tema “Pemanfaatan Potensi Kelapa sebagai Pohon Kehidupan dan Energi Hijau" diharapkan dapat memperluas jejaring dan mencari peluang baru bagi pengembangan industri kelapa di Indonesia, serta memperkenalkan potensi besar kelapa Indonesia secara global.

 

Eksportir utama kelapa

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang turut mendampingi Presiden, dalam laporannya  mengatakan, Indonesia saat ini merupakan produsen sekaligus eksportir utama produk kelapa dan turunannya. 

 

Potensi ekspor kelapa Indonesia, katanya,  tidak hanya berupa produk turunan minyak kelapa seperti santan dan kelapa parut, tapi juga briket arang dan karbon aktif berbahan tempurung kelapa yang memiliki permintaan pasar tinggi. 

 

Hal ini karena potensinya menjadi produk substitusi arang kayu dan tidak merusak alam sehingga ramah lingkungan

 

“Produk turunan kelapa sangat luar biasa. Kita harus berhenti mengekspor kelapa mentah yang tidak banyak memberikan nilai tambah. Saat ini kita mulai mengekspor nata de coco, briket arang, dan tempurung kelapa. Produk-produk ini semakin diminati karena kualitasnya," jelas Mendag 

 

Lebih lanjut, Zulhas, demikian Mendag Zulkifli Hasan biasa disapa, mengatakan, tema COCOTECH ke-51 menekankan pentingnya sektor kelapa sebagai solusi berkelanjutan.

 

 "Kami mendorong semua peserta untuk berpartisipasi aktif dan berkolaborasi untuk memaksimalkan potensi kelapa. Mari gunakan platform ini untuk meningkatkan motivasi, mendorong inovasi, dan mempromosikan masa depan industri kelapa berkelanjutan," pungkasnya. (SG-1)