BADAN Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan Pelatihan Kapasitas Diversifikasi Pengolahan Produk Kelapa di Politeknik Akademi Teknologi Industri (ATI) Padang, Sumatra Barat pada, pada 21 Mei hingga 4 Juni 2024
Pelatihan diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari negara-negara Karibia yakni Barbados, Kuba, Grenada, Guyana, St. Kitts and Nevis, St. Lucia, St. Vincent and the Grenadines, Suriname, dan The Bahamas.
“Dalam hilirisasi kelapa, kompetensi SDM industri pengolahan kelapa merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan,” ujar Kepala BPSDMI Masrokhan saat membuka pelatihan tersebut, Selasa (21/5).
Baca juga: Lewat Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Sawit Nasional
Terpisah, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya terus mendorong hilirisasi komoditas kelapa, karena potensinya yang berlimpah di Indonesia.
“Untuk itu, saat ini tengah disusun roadmap hilirisasi kelapa untuk pengembangan ekosistem kelapa terpadu,” ujarnya di Jakarta, Rabu (22/5), seperti dikutip situs resmi Kemenperin.
Kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki peluang besar dalam hal diversifikasi produk. Dengan diversifikasi tersebut, kelapa tidak hanya dijual utuh, tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai produk yang memiliki nilai jual tinggi. Hal ini juga merupakan salah satu upaya penerapan hilirisasi industri berbasis agro.
Baca juga: Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri, Menperin Resmikan Jarvis 2024
Kemampuan SDM industri dalam menciptakan beberapa produk olahan kelapa ternyata membuat Indonesia dilirik oleh negara lain. Itulah sebabnya negara-negara di kawasan Karibia mengikuti pelatihan di Indonesia.
Menindaklanjuti hal itu, Politeknik ATI Padang sebagai salah satu unit pendidikan Kemenperin menyelenggarakan pelatihan kapasitas diversifikasi pengolahan produk kelapa bagi perwakilan negara-negara tersebut.
“Melalui program pelatihan ini, Politeknik Kemenperin membagikan pengalaman kepada negara sahabat dalam mengembangkan SDM Industri yang kompeten dan membawa kemajuan industri. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu dan memberi manfaat bagi sahabat-sahabat kita di negara lain,” imbuh Masrokhan.
Baca juga: Pendidikan Vokasi Binaan Kemenperin Aktif Jalin Kemitraan Strategis dengan Industri
Selama pelatihan, peserta mempelajari berbagai topik, misalnya produksi berbagai produk olahan dari kelapa seperti minyak kelapa, nata de coco, hingga susu kelapa. Peserta juga dibekali ilmu quality control, food safety standard, hingga packaging.
“Program ini adalah bentuk komitmen Kemenperin dalam mengembangkan Industri Nasional melalui penyediaan SDM Industri yang kompeten, sekaligus berbagi pengalaman dan kemampuan kepada negara sahabat dalam memperkuat peran Indonesia di kancah global,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, mengapresiasi, kegiatan tersebut dan menyambut para peserta pelatihan di Kantor Gubernur Sumatera Barat.
“Selamat datang di Padang, selamat datang untuk seluruh peserta. Nikmati proses pelatihan, serta budaya, alam, hingga kuliner di sini,” katanya.
Politeknik ATI Padang merupakan salah satu dari 11 Politeknik di bawah binaan Kemenperin. Politeknik tersebut mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang teknologi industri dan manufaktur, yang memiliki lima program studi yakni Teknik Industri Agro, Analisis Kimia,Teknik Kimia Bahan Nabati, Manajemen Logistik Industri Agro, dan Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan.
Saat ini, seluruh unit pendidikan Kemenperin sedang membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) secara serentak pada 21 April hingga 30 Mei.
Calon siswa dan mahasiswa dapat mendaftar melalui jarvis.kemenperin.go.id untuk Jalur Bersama, serta dapat menghubungi sekolah dan kampus masing-masing untuk jalur prestasi dan mandiri. (SG-1)