Pertemuan Mendag Busan-Komisi Ekonomi Eurasia Pertegas Komitmen Implementasi Indonesia-EAEU FTA

Indonesia dinilai telah berkembang dengan sangat pesat, dan EAEU berkepentingan untuk ikut dalam perkembangan ekonomi ke depan melalui Indonesia-EAEU FTA.

Author Oleh: Rosmery C Sihombing
23 Desember 2025
<p>Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia, Andrey Slepnev di Saint Petersburg, Rusia, Minggu, 21 Desember 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia, Andrey Slepnev di Saint Petersburg, Rusia, Minggu, 21 Desember 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, ST.PETERSBURG- Seusai melakukan penandatanganan  Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia-EAEU FTA), Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu dengan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Commission/EEC), Andrey Slepnev, di St. Petersburg, Rusia. 

Mendag Busan menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memastikan implementasi Indonesia-EAEU FTA berjalan efektif dan berkelanjutan.

“Indonesia bersama Uni Ekonomi Eurasia siap memastikan implementasi perjanjian ini berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata yang berkelanjutan bagi perekonomian kedua belah pihak,” katanya, seperti dikutip keterangan resmi Kementerian Perdagangan, Senin, 22 Desember 2025.

Baca juga: Resmi! Indonesia dan EAEU Tandatangani FTA, Babak Baru Kemitraan Ekonomi dengan Negara-negara Eurasia

Menurut Mendag Busan, komitmen ini akan ditindaklanjuti melalui penguatan kerja sama teknis, fasilitasi perdagangan, hingga peningkatan peran dunia usaha. 

Tujuannya, agar manfaat FTA dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat dan pelaku ekonomi kedua belah pihak.

Mendag Busan mengatakan, penandatanganan Indonesia-EAEU FTA menjadi tonggak penting hubungan dagang Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia. 

Baca juga: Pertemuan Mendag dan Wakil PM Belarusia Dorong Penjajakan Produk Potensial Memanfaatkan Indonesia-EAEU FTA

Berbagai peluang perdagangan akan semakin banyak dan momentum kerja sama ekonomi akan semakin bergulir. Untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan dengan efektif, hubungan erat antara pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait sangat dibutuhkan.

“Penandatanganan ini menjadi fondasi strategis untuk mendorong peningkatan perdagangan, investasi, dan berbagai bentuk kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua pihak. Supaya implementasinya nanti bisa berjalan dengan cepat dan efektif, dibutuhkan hubungan dagang yang terjalin lebih erat antara pelaku usaha maupun pemangku kepentingan lainnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Mendag Busan mengusulkan pembentukan business council Indonesia-EAEU untuk memfasilitasi, mempermudah komunikasi, serta menghubungkan pelaku usaha kedua pihak. 

Baca juga: Pertemuan Bilateral Indonesia dengan Rusia dan Hong Kong, Bahas RI-EAEU FTA Hingga Aksesi ke RCEP

Usulan itu mendapatkan tanggapan yang positif dan disambut baik oleh Mendag EEC, menandakan adanya keselarasan visi dan komitmen bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral.

Pada pertemuan tersebut, Mendag Busan juga menyampaikan, Indonesia-EAEU FTA memberikan kerangka kerja yang komprehensif dan kepastian hukum bagi pelaku usaha kedua pihak. 

Perjanjian itu akan meningkatkan daya saing ekspor nasional sekaligus memperkuat integrasi Indonesia dalam rantai nilai kawasan Eurasia dan Asia-Pasifik.

FTA itu juga menjadi instrumen strategis untuk mendorong peningkatan investasi dan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. “Dengan cakupan liberalisasi perdagangan yang luas, perjanjian ini diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih besar bagi produk unggulan Indonesia,” lanjutnya. 

Sementara Menteri Slepnev menyampaikan, perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurutnya, dinamika tersebut menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis bagi EAEU. EEC memandang Indonesia–EAEU FTA sebagai instrumen penting dalam pengembangan pasar perdagangan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

“Kami melihat Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat, dan EAEU berkepentingan untuk ikut serta dalam perkembangan ekonomi tersebut ke depan melalui Indonesia-EAEU FTA, khususnya dalam pengembangan pasar perdagangan serta perolehan dan pemanfaatan teknologi baru,” ujar Menteri Slepnev.

 

Perdagangan Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia Uni Ekonomi Eurasia terdiri atas Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgizstan, dan Rusia. Kawasan ini merupakan tujuan ekspor ke-24 sekaligus asal impor ke-15 bagi Indonesia. 

Bagi Uni Ekonomi Eurasia, Indonesia menempati posisi strategis sebagai mitra dagang terbesar ketiga di kawasan ASEAN setelah Vietnam dan Singapura.

Pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar USD 4,52 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke kawasan tersebut mencapai USD 1,89 miliar dan impor Indonesia dari kawasan tersebut sebesar USD 2,63 miliar. 

Ekspor utama Indonesia ke Uni Ekonomi Eurasia meliputi minyak kelapa sawit dan produk turunannya, korundum buatan, aluminium oksida dan aluminium hidroksida, serta komoditas perkebunan seperti kopra, kopi, dan kakao. Sementara itu, impor Indonesia dari Uni Ekonomi Eurasia didominasi batu bara, pupuk kimia, gandum dan meslin, besi paduan, serta produk besi baja setengah jadi. (SG-1)