SOKOGURU, KABUPATEN BEKASI- Sebanyak 31 badan usaha, satu di antaranya Koperasi Merah Putih dari delapan provinsi di Indonesia melakukan ekspor dengan total nilai mencapai USD58,77 juta atau setara Rp978 miliar.
Pelepasan ekspor secara serentak dilakukan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso (Mendag Busan) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 17 Desember 2025.
Selain Kabupaten Bekasi, kegiatan itu dilaksanakan juga di Mojokerto, Jawa Timur; Semarang, Jawa Tengah; Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; Makassar, Sulawesi Selatan; Badung, Bali; Samarinda, Kalimantan Timur; dan Batam, Kepulauan Riau.
"Kegiatan ini melibatkan 31 perusahaan yang melakukan ekspor dari delapan titik. Pencapaian ini mencerminkan kontribusi pelaku usaha yang berjalan seiring dengan peran pemerintah melalui berbagai kebijakan dalam mendukung ekosistem perdagangan," ujarnya di hadapan wartawan.
Pelepasan ekspor tersebut mengusung tema Sinergi Nusantara: Dari 8 Penjuru Menembus Pasar Dunia.
Di antara 31 perusahaan itu turut serta pelaku usaha yang untuk pertama kalinya melakukan ekspor, yakni CV Sorajati Dharma Biru asal Yogyakarta. Perusahaan itu berhasil menembus pasar tujuan ekspor nontradisional ke Bora-Bora Island, Polinesia Prancis.
Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Produk Kerajinan Kabupaten Sleman Senilai USD127.070
Pelepasan serentak mencakup berbagai jenis produk ekspor, mulai dari sektor manufaktur, komoditas primer, hingga produk kreatif. Lebih lanjut, Mendag Busan menegaskan, pemerintah bersama pelaku usaha akan terus mendorong peningkatan ekspor nasional secara inklusif.
Ekspor tidak hanya menjadi domain perusahaan besar, tetapi juga harus dapat dinikmati oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga koperasi agar semakin mampu menembus pasar global.
Partisipasi Koperasi Merah Putih dalam pelepasan ekspor tersebut menjadi contoh konkret upaya pemerintah dalam memperluas akses ekspor bagi pelaku usaha berbasis kolektif, sejalan dengan penguatan ekosistem ekspor nasional yang inklusif.
Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Produk Kelapa Lampung Senilai Rp25,30 Miliar
Kemendag juga mendorong pengembangan ekspor berbasis daerah melalui program Desa Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Hingga saat ini, terdapat sekitar 741 desa yang dinilai siap untuk didorong menjadi desa ekspor.
"Pemerintah akan memberikan berbagai pelatihan, mulai dari standarisasi produk, desain, hingga manajemen usaha agar produk desa memiliki daya saing ekspor," imbuh Mendag.
Selain itu, Mendag Busan kembali mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan program UMKM BISA Ekspor.
Melalui perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara, UMKM difasilitasi untuk mengikuti kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang rutin dilakukan.
Hingga periode Januari– November, program ini telah mencatatkan transaksi sebesar USD 134,4 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.
"Program ini diharapkan dapat dimanfaatkan UMKM dan pemerintah daerah untuk meningkatkan ekspor Indonesia," tegasnya.
Mendag Busan juga mengajak pelaku usaha untuk memanfaatkan berbagai perjanjian perdagangan internasional yang telah diselesaikan pemerintah.
Sepanjang tahun ini, Indonesia telah menyelesaikan lima perundingan dagang, di antaranya dengan Uni Eropa, Kanada, Peru, Tunisia, serta Eurasia.
Saat ini, Indonesia telah mengimplementasikan 20 perjanjian perdagangan yang membuka peluang pasar global yang semakin luas bagi eksportir nasional.
"Hingga saat ini Indonesia telah mengimplementasikan 20 perjanjian perdagangan internasional. Implementasi perjanjian-perjanjian tersebut menjadi peluang bagi pelaku usaha nasional untuk memperluas akses pasar global,” tambah Busan.
Pemerintah, sambungnya, terus mendorong agar seluruh program dan fasilitasi perdagangan yang telah disiapkan dapat dimanfaatkan secara optimal guna meningkatkan kinerja ekspor nasional.
Mendag Busan mengapresiasi pelaku usaha yang telah berperan penting dalam kegiatan ekspor ini.
Apresiasi turut diberikan kepada PT Denso Manufacturing Indonesia. Ia pun mengajak seluruh eksportir untuk memanfaatkan secara optimal peluang pasar yang telah terbuka melalui berbagai perjanjian dan fasilitasi perdagangan yang dimiliki Indonesia.
“Mari bersama-sama, para eksportir, kita memanfaatkan peluang pasar yang sudah ada, yang sudah kita buka, jangan sampai disia-siakan," Imbuh Mendag Busan.
Keberagaman struktur ekspor Indonesia
Dalam laporannya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi menyampaikan, peserta pelepasan ekspor kali ini mencerminkan keberagaman struktur ekspor Indonesia, tidak hanya dari skala usaha, tetapi juga dari ragam produk yang diekspor.
Produk yang dilepas antara lain komponen elektrik kendaraan bermotor, panel surya, hasil laut, hasil perkebunan, makanan olahan, serta produk dekorasi rumah yang dihasilkan oleh UMKM hingga pelaku usaha besar.
Pelaksanaan kegiatan itu, kata Puntodewi,, merupakan hasil koordinasi yang dilakukan secara intensif dengan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta didukung oleh Export Center Kementerian Perdagangan di berbagai wilayah.
“Melalui sinergi tersebut, juga terbangun komitmen pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan ekspor sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” ucapnya. Selanjutnya Puntodewi menyampaikan pelepasan ekspor serentak di akhir tahun itu ditujukan ke lebih dari 20 negara di berbagai kawasan dunia, diantaranya kawasan ASEAN, Asia Timur, Timur Tengah, Eropa, Afrika, Amerika Serikat, Selandia Baru, Suriname, Equatorial Guinea, hingga Polinesia Prancis yang diharapkan dapat mendongkrak ekspor Indonesia.
Di sisi lain, Presiden Direktur PT Denso Manufacturing Indonesia, Hirotsugu Kano, menyampaikan, apresiasi kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan seluruh pemangku kepentingan atas kolaborasi yang terjalin dalam mendorong ekspansi ekspor nasional.
Ia menegaskan, kegiatan pelepasan ekspor itu mencerminkan kekuatan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam memperkuat daya saing industri Indonesia di pasar global.
Menurutnya, sekitar 72% dari total produk yang dihasilkan PT Denso Manufacturing Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor, dan pada gilirannya berkontribusi dalam mendukung kinerja perdagangan Indonesia di rantai pasok global.
"Pelepasan ekspor nasional yang digelar serentak di delapan provinsi menjadi pengingat bahwa ekspor merupakan prioritas nasional dan tonggak penting dalam memperkuat sinergi antar stakeholders,” ujar Kano.
PT Denso, lanjutnya, akan terus berinovasi menambah produk baru untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia yang berkelanjutan. (SG-1)