Soko Bisnis

Peralatan Rumah Tangga dan Furnitur Plastik Asal Surabaya Ekspor Perdana ke Guyana

Pada semester I 2025, total perdagangan Indonesia-Guyana tercatat USD2,7 juta, tumbuh 46,20%. Kinerja ekspor Indonesia ke Guyana juga meningkat signifikan.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
17 Agustus 2025
<p>Kementerian Perdagangan melepas ekspor perdana peralatan rumah tangga dari plastik hasil produksi PT Benteng Mas Persada (BMP) ke Guyana senilai USD 23 ribu atau setara Rp374 juta di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 15 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Kementerian Perdagangan melepas ekspor perdana peralatan rumah tangga dari plastik hasil produksi PT Benteng Mas Persada (BMP) ke Guyana senilai USD 23 ribu atau setara Rp374 juta di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 15 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, SURABAYA- Peralatan rumah tangga dari plastik yang hasil produksi PT Benteng Mas Persada (BMP) senilai USD23 ribu atau setara Rp374 juta untuk pertama kalinya diekspor ke Guyana di Amerika Selatan.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor perdana tersebut, di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat, 15 Agustus 2025. 

Ada 4.432 jenis produk yang diekspor seperti piring, mangkuk, gelas, ember, dan toples dengan volume pengiriman mencapai 70 meter kubik (cbm).

Baca juga: Mendag Busan Lepas Ekspor Komponen Alat Sensor Senilai USD15 Juta ke Singapura, Jerman, Inggris, dan Tiongkok

“Ekspor perdana PT BMP membuktikan ada pasar potensial di negara-negara yang selama ini kurang menjadi tujuan ekspor Indonesia. Dalam hal ini, produk rumah tangga Indonesia mampu memenuhi permintaan buyer dari Guyana,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN), Fajarini Puntodewi, yang menghadiri pelepasan ekspor tersebut secara virtual.

Ia berharap keberhasilan ini dapat memotivasi para eksportir lain untuk mengeksekusi peluang di pasar-pasar baru.

“Ekspor ke Guyana ini bukan hanya pencapaian bagi perusahaan, tetapi juga kontribusi nyata dalam mendiversifikasi tujuan ekspor Indonesia. Karakteristik peralatan rumah tangga plastik adalah permintaannya yang stabil, tidak hanya di sektor rumah tangga, tetapi juga di sektor hospitality dan ritel. Keberhasilan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” imbuhnya dalam keterangan resmi Kemendag, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Baca juga: Program UMKM BISA Ekspor Capai Potensi transaksi USD90,04 juta Sepanjang Januari–Juli 2025

Lebih lanjut, Puntodewi menegaskan, Indonesia melihat Guyana sebagai pasar nontradisional yang berpotensi digarap lebih besar. Terlebih lagi, keberhasilan masuk ke pasar Guyana dapat ikut memperkuat posisi Indonesia di Amerika Selatan. 

Ia mengapresiasi PT BMP yang mampu memenuhi selera pasar internasional dengan menjaga kualitas, inovasi desain, serta kepatuhan standar internasional.

“Pelepasan ekspor dari Surabaya ini menjadi simbol semangat untuk terus menguatkan perdagangan Indonesia di pasar global, khususnya ke negara-negara baru yang strategis di Amerika Selatan,” imbuh Puntodewi.

Baca juga: UMKM CV Naralia Group asal Bali Kini Ekspor Rempah ke Hong Kong Setelah ke 11 Negara lain, Dilepas Mendag

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Deden Muhammad FS, yang hadir langsung pada acara pelepasan menyatakan, Kemendag mendukung upaya diversifikasi pasar ekspor PT BMP melalui fasilitasi promosi pada pameran internasional, baik di dalam maupun luar negeri, serta kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dengan buyer internasional. 

Ia berharap, ke depan semakin banyak produk BMP yang dapat menembus pasar potensial, seperti Amerika Selatan dan Afrika. 

“Kemendag juga memberikan pelatihan peningkatan kapasitas ekspor bagi pelaku usaha berorientasi ekspor,” ujarnya.

Salah satu fokus Kemendag, sambung Deden, dengan mencetak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melek pasar global dan mampu melakukan ekspor. 

“Sepanjang Januari–Juli 2025, tercatat 410 kegiatan business matching yang menghasilkan potensi transaksi senilai USD 90,04 juta melalui program inisiasi ekspor Kemendag, UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA) Ekspor,” jelas Deden.

Di sisi lain, Presiden Direktur PT BMP, Melinda Wijono, mengungkapkan, pentingnya dukungan dan arahan pemerintah dalam memperluas jangkauan pasar dan memperkokoh posisi produk Indonesia di pasar internasional. 

PT BMP berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi, inovatif, dan berdaya saing di pasar internasional, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekspor Indonesia.

“Kami sangat berharap dukungan dan arahan Kemendag agar PT BMP dapat semakin memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing produk, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Kami percaya, dengan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, target peningkatan ekspor dapat tercapai secara optimal,” tambah Melinda.

Pada semester I 2025, total perdagangan Indonesia-Guyana tercatat USD2,7 juta tumbuh 46,20% dibanding semester I 2024. Kinerja ekspor Indonesia ke Guyana juga menunjukkan peningkatan signifikan pada semester I 2025, yang tercatat USD 2,7 juta atau tumbuh 62,25% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Produk peralatan rumah tangga dan furnitur plastik (HS 392410) asal Indonesia telah beredar di pasar Guyana sejak 2022. Pada Januari–Juni 2025, nilai ekspor produk tersebut dari Indonesia ke Guyana tercatat sebesar USD 17 ribu dan pada 2024 Indonesia masih menempati posisi ke-9 sebagai pemasok produk ini ke Guyana. (SG-1)