SOKOGURU, JAKARTA- Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Ekspor melalui Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, dalam keterangan pers terkait Kinerja Perdagangan Indonesia Semester I Tahun 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025.
Ia menegaskan komitmen Kemendag dalam penguatan daya saing melalui program UMKM BISA Ekspor tersebut.
Kemendag menggelar penjajakan kerja sama bisnis (business matching) rutin, baik secara daring maupun luring, dengan melibatkan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara akreditasi.
Sepanjang Januari–Juli 2025, telah terlaksana 410 business matching, terdiri atas 268 presentasi bisnis (pitching) dan 142 pertemuan dengan buyer. Kegiatan itu telah menghasilkan potensi transaksi USD90,04 juta, terdiri atas potensi transaksi sebesar USD34,95 juta dan pesanan (purchase order) USD 55,09 juta.
“Sekitar 70% dari UMKM yang difasilitasi melalui business matching dengan perwakilan perdagangan di luar negeri belum pernah ekspor. Jadi, ini sesuatu yang bagus untuk meningkatkan atau membuat UMKM bisa naik kelas,” ucap Mendag Busan.
Baca juga: Kemendag Dukung Kemitraan Toko Tradisional dan Ritel Modern, Saksikan MoU GP Ansor dan Indomaret
Untuk memperkuat pengembangan produk ekspor, Kemendag fokus pada peningkatan kualitas produk melalui sertifikasi dan pengembangan desain.
Berbagai program digulirkan agar dapat memperkuat daya saing produk nasional, terutama UMKM. Untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha di pasar global, Kemendag mengembangkan kapabilitas sumber daya manusia ekspor.
Kemendag juga membuka Pusat Ekspor (Export Center) untuk menyediakan layanan informasi peluang pasar, konsultasi standar negara tujuan, hingga pendampingan ekspor.
Baca juga: Kemendag Jalin Kerja Sama dengan Lembaga Halal Australia GAHC, Perkuat Potensi Ekspor Produk Halal
Kemendag juga mendukung pemenuhan sertifikasi produk sebagai persyaratan ekspor untuk negara-negara tertentu, dan produk-produk tertentu, pelatihan ekspor, hingga fasilitasi UMKM pada Trade Expo Indonesia ke-40 yang akan mengundang buyer dari berbagai negara.
“Produk UMKM sebenarnya sudah siap ekspor, namun sebagian besar belum terstandarisasi. Kita akan mengoptimalkan produk-produk UMKM berpeluang ekspor melalui berbagai strategi peningkatan daya saing. Misalnya, pengembangan produk ekspor, pengembangan pelaku usaha ekspor, dan pengembangan pasar ekspor,” pungkas Mendag Busan. (SG-1)