Soko Bisnis

Perkuat UMKM Tembus Pasar Global, Mendag Busan Resmikan Export Center Balikpapan dan Batam

Export Center berperan sebagai kurasi dan pendampingan, sementara perwakilan luar negeri mencarikan pembeli potensial, jembatani negosiasi , business matching.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
01 Agustus 2025
<p>Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso meresmikan secara serentak Export Center Balikpapan dan Batam yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat, 1 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso meresmikan secara serentak Export Center Balikpapan dan Batam yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat, 1 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, BALIKPAPAN- Produk UMKM di Indonesia memiliki ciri khas yang tidak dimiliki negara lain. Dengan dukungan pembinaan, kurasi, dan promosi yang berkelanjutan, UMKM Indonesia mampu menjadi pemain utama di pasar ekspor dunia.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan hal itu saat meresmikan secara serentak Export Center Balikpapan dan Batam yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat, 1 Agustus 2025. 

Dalam acara yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendag, Menteri Busan, sapaan akrab Budi Santoso, menyebut, peresmian di dua lokasi itu sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekosistem ekspor nasional, khususnya bagi pelaku UMKM.

Baca juga: Kemendag: Pelaku Usaha Lokal harus Kuasai Pemasaran Afiliasi di Platform E-Commerce

“Selain memperkuat ekosistem ekspor nasional, peresmian ini sekaligus menandai komitmen pemerintah dalam memperluas akses pasar global dan mendorong transformasi ekonomi nasional berbasis ekspor,” katanya.

Turut hadir pada acara itu, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Kalimantan Timur Sarifah Suraidah Harum, serta hadir secara daring Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Riau Novianto. 

Mendampingi Mendag Busan pada peresmian, Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi.

Baca juga: Mendag Busan: Kolaborasi Kemendag dan ERIA Perkuat Riset Perdagangan RI Lebih Unggul

Dalam sambutannya, Mendag Busan menekankan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian.

Ia mengatakan Export Center menjadi simpul penting untuk mewujudkan program unggulan Kemendag, yaitu UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. 

“UMKM yang ingin ekspor harus memiliki inovasi dan daya saing tinggi. Produk mereka harus bagus, rantai pasoknya terjaga, dan mampu beradaptasi dengan permintaan pasar global,” tegasnya.

Sejak Januari hingga Juli 2025, program UMKM BISA Ekspor telah memfasilitasi sebanyak hampir 800 UMKM dalam kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dan menghasilkan potensi transaksi ekspor senilai USD 90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.

Baca juga: Kemendag Dukung Kemitraan Toko Tradisional dan Ritel Modern, Saksikan MoU GP Ansor dan Indomaret

“Mayoritas UMKM tersebut belum pernah melakukan ekspor sebelumnya, dan seluruh transaksi dilakukan secara daring melalui pendampingan langsung dari perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri,” jelas Mendag Busan.

Mendag Busan melanjutkan, untuk mendukung Program UMKM BISA Ekspor, UMKM dapat memanfaatkan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara yang terdiri atas Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Perwakilan itu bertugas membantu memasarkan produk- produk UMKM Indonesia.

"Export Center berperan sebagai kurasi dan pendampingan, sementara perwakilan luar negeri mencarikan pembeli potensial, menjembatani proses negosiasi, hingga pelaksanaan business matching," Imbuhnya. 

Mendag Busan juga menekankan pentingnya kerja sama antara Export Center dan pemerintah daerah untuk melakukan seleksi dan pembinaan UMKM berorientasi ekspor, khususnya produk-produk nonmigas. 

"Export Center Balikpapan diharapkan menjadi pusat pengembangan ekspor regional dan memperluas jangkauan melalui penyuluh ekspor di wilayah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur," terang Mendag Busan.

Export Center Balikpapan dan Batam berada di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang berfungsi sebagai layanan ekspor terpadu di daerah. 

Layanan ini mencakup konsultasi prosedur ekspor, standardisasi, legalitas, akses pembiayaan, penyebaran permintaan (inquiry) dari calon pembeli internasional. Termasuk fasilitasi business matching, serta sosialisasi pemanfaatan perjanjian perdagangan internasional. 

Export Center Balikpapan akan melayani wilayah Kalimantan, sedangkan Export Center Batam mencakup wilayah Sumatra. Layanan ini melengkapi keberadaan Export Center yang sudah berjalan sebelumnya di Surabaya, Jawa Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam laporannya, Puntodewi mengungkapkan capaian kinerja Export Center pada periode 2024 hingga Juni 2025 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Selama periode tersebut, Export Center telah memberikan 4.078 layanan konsultasi dan pendampingan kepada pelaku usaha ekspor, menghasilkan transaksi ekspor senilai USD 140,15 juta, serta memfasilitasi 547 kegiatan business matching dengan pembeli internasional.

"Capaian ini sejalan dengan program unggulan Bapak Menteri Perdagangan, yaitu UMKM BISA Ekspor, yang bertujuan mendukung pengembangan UMKM Indonesia agar mampu menembus pasar global," terang Puntodewi.

Gubernur Rudy berharap, Export Center Balikpapan dapat menjadi simbol semangat baru dalam mendorong ekspor berbasis UMKM. Ia juga mengajak berbagai pihak untuk menyatukan kekuatan agar pelaku usaha mampu tumbuh ke pasar dunia dan membawa nama harum Indonesia, khususnya Kalimantan Timur di kancah global.

"Kami mengapresiasi pemilihan Balikpapan sebagai lokasi Export Center. Semoga langkah ini menjadi langkah nyata dan peningkatan ekonomi UMKM Kalimantan Timur menuju dunia," tambah Rudy.

Sementara itu, Novianto menyampaikan bahwa Export Center menjadi acuan bagi UMKM untuk berkoordinasi dan berkonsultasi terkait kegiatan ekspor. Ia pun berharap Export Center Batam semakin mempermudah UMKM dalam melaksanakan ekspor.

Kehadiran Export Center Balikpapan yang diresmikan Mendag Busan hari ini juga disambut antusias oleh para pelaku usaha, khususnya UMKM di Balikpapan. Salah satunya adalah Didi Hamid, pemilik Deli Koffie Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang produksi kopi.

Didi mengatakan, Export Center Balikpapan dapat mempermudah konsultasi ekspor dan melakukan ekspor ke mancanegara. 

"Alhamdulillah, hari ini Export Center Balikpapan dibuka oleh Pak Menteri. Dengan adanya Export Center, UMKM dapat berkonsultasi ekspor langsung dengan Kemendag. Harapannya, Export Center Balikpapan dapat menjadikan para pelaku UMKM bisa menjual ke luar untuk produk-produk unggulan Balikpapan," ungkapnya. (SG-1)