SOKOGURU, JAKARTA- Untuk mendukung terbentuknya kebijakan perdagangan Indonesia yang efektif dan akuntbel, riset berkualitas tinggi sangat penting.
Dengan riset berkualitas, kebijakan perdagangan dapat memiliki arah yang jelas.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan hal itu dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perdagangan RI dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Selasa, 22 Juli 2025,
Baca mama: Kemendag Dukung Kemitraan Toko Tradisional dan Ritel Modern, Saksikan MoU GP Ansor dan Indomaret
MoU ini ditandatangani Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Kemendag, Rusmin Amin, dan Direktur Operasional ERIA, Takayuki Yamanaka. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Mendag Busan dan Presiden ERIA Tetsuya Watanabe.
“Kami mengapresiasi kesepakatan bersama yang sudah ditandatangani Kemendag dan ERIA. Kesepakatan bersama ini sekaligus menjadi langkah penting dalam peningkatan kualitas kebijakan perdagangan Indonesia, juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang perdagangan,” ujarnya, dalam keterangan resmi Kemendag, Rabu, 23 Juli 2025.
Mendag Busan secara khusus meminta BKPerdag untuk memanfaatkan kolaborasi dengan ERIA ini secara maksimal guna menghasilkan lebih banyak riset perdagangan yang relevan dan berkualitas.
Riset-riset tersebut diharapkan dapat menjadi landasan dalam menyempurnakan berbagai kebijakan perdagangan yang sudah ada maupun merumuskan kebijakan baru di masa depan.
“Riset kita sebenarnya tidak ketinggalan. Mungkin terlupakan saja karena kesibukan tugas harian. Padahal, riset ini potensinya besar, seperti halnya perdagangan jasa yang potensinya besar, tetapi sering kalah terlihat dibandingkan perdagangan barang,” kata Mendag Busan.
Dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang semakin kompleks, Mendag Busan menegaskan, Indonesia membutuhkan kebijakan perdagangan yang didorong data (data-driven), berbasis riset yang mendalam, dan mengadopsi sudut pandang komprehensif.
Baca juga: Mendag Busan Siapkan Instrumen Permudah UMKM Tembus Pasar Global, Dukung Program Ekspor Shopee 2.0
“Riset adalah fondasi penting dalam mengambil kebijakan strategis seperti itu,” tambahnya.
Mendag Busan mencontohkan negara-negara maju, seperti Tiongkok yang kemajuannya didukung riset yang kuat. “Saya pernah membaca riset tentang pengembangan sektor agrikultur di Tiongkok yang sudah disusun secara terencana hingga tahun 2050,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mendag Busan berharap, ERIA sebagai lembaga riset regional yang kredibel dan independen dapat terus berkolaborasi dengan BKPerdag dalam mendukung program prioritas
Kemendag melalui beragam kegiatan.
“Kami berharap kolaborasi yang terjalin dapat berdampak lebih luas, melalui berbagai sesi pelatihan, lokakarya, dan forum diskusi bersama seperti Trade Policy Advisory Group yang sebelumnya sudah pernah dilaksanakan,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Presiden ERIA, Tetsuya Watanabe, menegaskan, komitmen untuk terus mendukung Kemendag merumuskan kebijakan perdagangan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi masa depan.
Ia juga berharap kemitraan Kemendag dengan ERIA ini berkontribusi dalam pembangunan kawasan.
“ERIA berkomitmen untuk mendukung Kemendag dalam merumuskan kebijakan perdagangan yang aplikatif dan dapat mendukung prioritas perdagangan Indonesia dalam menghadapi dinamika global yang terus berubah. Kami berharap kemitraan ini dapat turut berkontribusi membangun kawasan yang lebih tangguh, kompetitif, dan terhubung,” ujar Watanabe. (SG-1)