SOKOGURU, JATINAGOR- Sebagai langkah strategis dalam memperluas akses dan meningkatkan fleksibilitas pembelajaran di era digital, Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar peluncuran awal (soft launching) dan sosialisasi program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menggunakan desain pendidikan Hi-Flex (High Quality, Innovative, Inclusive, and Flexible Learning).
Peluncuran awal dilaksanakan secara hybrid di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Rabu, 23 Juli 2025.
“Ini merupakan langkah maju yang dilakukan oleh Unpad. Ini sejalan dengan semangat yang kami lakukan di Kementerian Transmigrasi. Saya berharap langkah ini juga akan diikuti oleh universitas-universitas lainnya,” ujar Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara,yang hadir secara daring.
Baca juga: Rektor Unpad: Lingkungan Kampus Unpad Aksesibel bagi Disabilitas dan Berbagai Kelompok Masyarakat
Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan Unpad dalam program beasiswa Program Transmigrasi Patriot yang akan memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
Melalui program itu, lanjutnya, peserta dapat mengikuti kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui skema beasiswa gelar ganda (double degree) pada jenjang D4, S1, S2, hingga S3, yang tersedia di perguruan tinggi lokal, nasional, maupun internasional mulai tahun 2026.
Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita dalam sambutannya mengatakan, “Sesuai dengan visi Unpad yaitu inklusivitas, sebanyak mungkin mahasiswa hadir dan dapat menikmati pendidikan di Unpad.
Baca juga: Unpad Resmikan Tempat Pengolahan Sampah, Dukung Komitmen Wujudkan Kampus Hijau
Mahasiswa tidak harus datang ke kampus Unpad secara full-time untuk dapat melanjutkan studi, mereka bisa sambil bekerja atau bermitra dengan institusi lain.”
Program PJJ Unpad dengan pendekatan Hi-Flex, ujarnya, merupakan sistem perkuliahan yang dikembangkan oleh Kantor Pendidikan Jarak Jauh (KPPJJ) Unpad atau Padjadjaran Open Education and Distance Learning Center (PaDLoc) di bawah naungan Direktorat Akademik Universitas Padjadjaran.
Program itu merupakan wujud komitmen Unpad dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul, inklusif, dan berdampak bagi masyarakat. Saat ini, terdapat empat program studi magister yang telah memfasilitasi sistem PJJ, yaitu dari Fakultas Pertanian (Magister Ekonomi Pertanian Konsentrasi Kedaulatan Pangan), Fakultas Peternakan (Magister Ilmu Peternakan Konsentrasi Manajemen Pembangunan Peternakan), Fakultas Farmasi (Magister Farmasi Konsentrasi Health Technology Assessment), dan Fakultas Keperawatan (Magister Keperawatan).
Baca juga: Pesan Wagub Jabar kepada Mahasiswa KKN Unpad: Berdayakan Masyarakat, Bangun Desa di Lokasi
“Kami akan berusaha agar pendidikan yang dilakukan juga tetap dapat mengembangkan kualitas sehingga stigma pendidikan daring tidak berkualitas mudah-mudahan tidak terbukti di Unpad,” imbuh Rektor dalam keterangan resmi Unpad yang diterima Sokoguru.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan, Wakil Ketua MWA Unpad Prof. Arry Bainus, jajaran direktur dan pimpinan fakultas di lingkungan Unpad, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat Linda Al Amin, S.T., M.T.
Pada kesempatan tersebut, turut diselenggarakan talkshow bertajuk Transformasi Digital Pendidikan: Mewujudkan SDM Unggul melalui Pembelajaran Jarak Jauh yang menghadirkan Rektor Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita, dan Sekretaris Senat Akademik Unpad Prof. Yoni F. Syukriani, sebagai narasumber.
Dimoderatori oleh Direktur Akademik Unpad Prof. Aliya Hasanah, talkshow itu membahas peran strategis transformasi digital dalam mendorong kualitas sumber daya manusia melalui model pembelajaran jarak jauh yang adaptif dan inklusif di Unpad.
Melalui peluncuran program PJJ berbasis Hi-Flex ini, Unpad berkomitmen untuk terus berinovasi dalam sistem pembelajaran tinggi yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Transmigrasi, menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan pendidikan berkualitas yang inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. (SG-1)