Soko Bisnis

Kemendag: Pelaku Usaha Lokal harus Kuasai Pemasaran Afiliasi di Platform E-Commerce

Sistem pemasaran afiliasi memberi peluang penghasilan bagi mereka yang tidak punya produk atau waktu. Gabungan teknologi dan perdagangan jadi kekuatan ekonomi.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
25 Juli 2025
<p>Kemendag menggandeng Lazada Indonesia dan Lampu.id  serta  Paragon dalam menyelenggarakan lokakarya KolaborAksi: Bikin Lebih Dilirik Lewat Konten dan Koneksi Bareng Affiliator, di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.  (Dok. Kemendag)</p>

<p> </p>

<p> </p>

Kemendag menggandeng Lazada Indonesia dan Lampu.id  serta  Paragon dalam menyelenggarakan lokakarya KolaborAksi: Bikin Lebih Dilirik Lewat Konten dan Koneksi Bareng Affiliator, di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.  (Dok. Kemendag)

 

 

SOKOGURU, JAKARTA- Lebih dari 200 pelaku ekonomi digital, 25 afiliator, pelaku pemasaran berbasis afiliasi, dan pemilik usaha mengikuti lokakarya bertajuk KolaborAksi: Bikin Lebih Dilirik Lewat Konten dan Koneksi Bareng Affiliator, di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025. 

Pada lokakarya tersebut, pemilik usaha yang hadir telah terkurasi berdasarkan performa bisnis, kesiapan digital, dan prospek pengembangan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, menekankan, peran vital afiliator dalam menjembatani produk lokal dengan calon konsumen. 

Baca juga: Mendag Busan: Kolaborasi Kemendag dan ERIA Perkuat Riset Perdagangan RI Lebih Unggul

“Afiliator membantu menyampaikan pesan produk dan jasa kepada calon pembeli. Produk dan jasa yang dibalut narasi seperti asal usul, cara penggunaan, dan keunggulan akan lebih menarik di mata konsumen. Kolaborasi dengan afiliator menjadi strategi potensial untuk mengangkat citra dan memperluas pasar merek lokal,” ujarnya, dalam keterangan resmi Kemendag, Jumat, 25 Juli 2025.

Kemendag, sambung Iqbal,  secara aktif mendorong pelaku usaha lokal untuk mendalami dan memahami strategi pemasaran afiliasi di platform niaga elektronik (e-commerce) melalui afiliator. 

Baca juga: Kemendag Dukung Kemitraan Toko Tradisional dan Ritel Modern, Saksikan MoU GP Ansor dan Indomaret

Strategi itu dinilai krusial dalam mengakselerasi daya saing produk dan jasa di tengah persaingan pasar yang ketat. 

Kehadiran afiliator menjadi jembatan penting dalam mengomunikasikan nilai produk dan jasa kepada konsumen karena keberhasilan produk tidak lagi hanya bergantung pada kualitas fisik (rasa, bentuk, dan fungsi), tetapi juga desain kemasan dan kekuatan cerita (storytelling).

Dalam upaya mengakselerasi hal tersebut, Kemendag menggandeng Lazada Indonesia dan Lampu.id  serta Paragon dalam menyelenggarakan lokakarya tersebut. 

Baca juga: Kemendag Catatkan Transaksi Kegiatan Business Matching UMKM pada Semester I 2025 Senilai USD 87,04 Juta

Lebih lanjut, Iqbal menambahkan, kehadiran afiliator dapat menjadi pencerita (storyteller) yang menjembatani produk lokal dengan calon konsumen yang terpersonalisasi. 

Kolaborasi antara industri dan komunitas kreatif ini mengajarkan cara baru untuk mengembangkan usaha menggunakan strategi pemasaran afiliasi.

Berdasarkan riset dataindonesia.id 2024, sebesar 74% konsumen membeli produk berdasarkan rekomendasi afiliator dibanding iklan konvensional. Data menunjukkan, pemasaran afiliasi menjadi kebutuhan dalam membangun kepercayaan konsumen.

Acara tersebut turut didukung oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang menyediakan booth konsultasi desain bagi pelaku UMKM dan menghadirkan tiga desainer dari Indonesia Design Development Center (IDDC). 

Konsultasi desain itu bertujuan untuk meningkatkan daya jual produk UMKM melalui desain kemasan yang menarik. 

Salah satu pelaku usaha yang hadir dalam lokakarya, yakni pemilik Walet Mas Batik, Dedi Riyanto, mengaku, mendapatkan wawasan baru mengenai peran afiliator. 

Ia berharap Kemendag dapat melanjutkan program serupa hingga memfasilitasi pelatihan inkubasi dengan rentang waktu pelatihan yang lebih panjang.

Vice President (VP) Government Affairs Lazada Indonesia, Budi Primawan, menyampaikan, sistem pemasaran afiliasi memberikan peluang penghasilan bagi mereka yang tidak memiliki produk atau waktu. 

Lazada menggabungkan teknologi dengan perdagangan sehingga menjadi kekuatan ekonomi baru bagi Indonesia.

“Strategi afiliasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital, mulai dari membagikan tautan hingga membuat konten kreatif. Afiliasi memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat, yakni penjual, pembeli, pasar daring (marketplace), dan afiliator itu sendiri,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, pendiri Lampu.id, Melissa Wijaya, menekankan, pentingnya kekuatan komunitas digital yang dibangun dari cerita, pengalaman, dan rasa percaya konsumen terhadap produk akan sangat menentukan pemasaran produk lokal.

“Melalui edukasi yang relevan dan ruang kolaborasi antara pelaku usaha dan afiliator, kami berupaya membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Karena setiap produk lokal berhak punya panggung, tak hanya di pasar nasional, tapi juga di kancah global,” ujarnya.

 

Tips Memulai Strategi Afiliasi

Pada sesi interaktif lokakarya, para pembuat konten (content creator) dan afiliator membagikan pengalaman serta panduan penting bagi pelaku usaha yang ingin memanfaatkan strategi pemasaran afiliasi. 

Setidaknya, ada lima poin penting yang harus diperhatikan pelaku usaha jika ingin mulai memanfaatkan strategi pemasaran afiliasi.

Pertama, pastikan konten menarik dan relevan. Pemasaran afiliasi di media sosial erat kaitannya dengan menarik perhatian warganet, maka konten perlu menjawab kebutuhan dan disampaikan dengan cara menarik. Kedua, kelola anggaran promosi yang efisien. Hal ini penting untuk memastikan kegiatan promosi berjalan sesuai dengan alokasi anggaran. Ketiga, tetapkan skema komisi yang adil. Komisi yang diberikan perlu menyesuaikan dengan performa afiliator yang telah berpromosi. Keempat, perhatikan jenis konten dengan konversi terbaik untuk produk dan jasa yang ditawarkan. Kelima, bangun hubungan jangka panjang dengan afiliator yang sejalan dengan nilai merek. (SG-1)