Soko Bisnis

Kolaborasi UMKM dan Pembina Bukukan Ekspor Rp722 Miliar Lewat Business Matching Kemendag

Business matching Kemendag sepanjang 2025 bukukan transaksi ekspor Rp722,76 miliar, hasil kolaborasi UMKM, dan bisnis nasional, dorong ekspor ke pasar global.

By Ramadhan Safrudin  | Sokoguru.Id
11 Mei 2025
<p>Ilustrasi pelaku UMKM Indonesia menapaki pertumbuhan ekspor global, didukung transaksi business matching Kemendag yang tembus Rp722 miliar pada April 2025. Foto:Freepik.com</p>

Ilustrasi pelaku UMKM Indonesia menapaki pertumbuhan ekspor global, didukung transaksi business matching Kemendag yang tembus Rp722 miliar pada April 2025. Foto:Freepik.com

SOKOGURU, JAKARTA – Sinergi antara pelaku UMKM dan pembina bisnis nasional kembali membuahkan hasil membanggakan.

Sepanjang April 2025, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatatkan transaksi ekspor senilai Rp722,76 miliar atau setara USD 43,74 juta.

Melalui rangkaian kegiatan penjajakan bisnis (business matching) yang melibatkan puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata peran aktif berbagai pihak dalam mendorong ekspor produk UMKM ke pasar internasional.

“Transaksi business matching pada April ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kami optimistis angka ini akan terus meningkat sebagai respons atas tantangan perdagangan global,” ujar Puntodewi dalam keterangan resmi yang dikutip sokoguru.id dari kemendag.go.id, Jumat, 9 Mei 2025.

Capaian April 2025 merupakan hasil dari 27 kegiatan business matching yang terdiri atas 20 sesi presentasi bisnis (pitching) dan 7 pertemuan langsung dengan calon pembeli mancanegara.

Sebanyak 73 UMKM menampilkan produk unggulan seperti fesyen, kerajinan tangan, dekorasi rumah, kelapa parut kering, gula aren, produk olahan laut, buah segar, pakan ternak, serta aneka makanan dan minuman olahan.

Kolaborasi Jadi Kunci Sukses

Puntodewi menegaskan, dari total transaksi tersebut, sebesar USD 32,20 juta sudah dalam bentuk pesanan (purchase order/PO), sementara USD 11,54 juta merupakan potensi transaksi yang tengah dijajaki.

“Kegiatan business matching merupakan bagian dari program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Tujuannya, membuka akses pasar internasional bagi pelaku UMKM dan memastikan pendampingan dalam merealisasikan setiap peluang transaksi,” jelas Puntodewi.

Secara kumulatif, hingga awal Mei 2025, Kemendag telah menggelar 246 business matching dengan total transaksi mencapai USD 57,61 juta.

Dari jumlah tersebut, USD 36,11 juta berbentuk PO dan USD 21,49 juta berupa potensi transaksi. Sebanyak 709 UMKM telah terlibat aktif berkat koordinasi dengan pembina UMKM.

Seperti KADIN, Bank Indonesia, Bank BRI, Bank BNI, Bank Jatim, BCA, Bank BSI, Pertamina, Pelindo, LPEI, ASEI, dan asosiasi dunia usaha lainnya.

Puntodewi juga menyoroti peran strategis perwakilan perdagangan di luar negeri, seperti Atase Perdagangan, Konsul Perdagangan, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dalam menjembatani pelaku UMKM dengan pembeli global.

“Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi dengan para pembina UMKM yang aktif membina dan merekomendasikan pelaku usahanya. Kolaborasi solid menjadi kunci utama capaian positif ini,” tegasnya.

Ekspor Nonmigas Indonesia Terus Tumbuh

Selain capaian business matching, Kemendag juga mencatat pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia pada Januari–Maret 2025 yang mencapai USD 62,98 miliar, naik 7,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Produk ekspor nonmigas utama Indonesia meliputi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar USD 8,11 miliar (pangsa 12,88 persen), batubara (HS 27) sebesar USD 8,07 miliar (12,81 persen), dan besi serta baja (HS 72) sebesar USD 6,49 miliar (10,31 persen).

Negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah Tiongkok (USD 14,04 miliar, pangsa 22,29 persen), Amerika Serikat (USD 7,3 miliar, 11,60 persen), dan India (USD 4,28 miliar, 6,80 persen).

“Melalui pencapaian ini, Kemendag menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat strategi perluasan pasar ekspor dan mempercepat realisasi hasil business matching untuk membuka lebih banyak peluang bagi UMKM Indonesia di pasar global,” pungkas Puntodewi.(*)