SOKOGURU - Pemerintah resmi akan membuka program Sekolah Rakyat mulai tahun ajaran 2025/2026, sebagai langkah konkret memutus rantai kemiskinan ekstrem melalui akses pendidikan gratis.
Semua biaya ditanggung negara dan pendaftarannya diprioritaskan bagi masyarakat desil 1 sesuai data BPS.
Untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, Pemerintah meluncurkan program Sekolah Rakyat yang dikhususkan untuk keluarga yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem.
Langkah ini menjadi strategi jangka panjang pemerintah untuk menghapus kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Program Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam memberantas kemiskinan struktural.
Pendidikan dianggap sebagai jalan utama untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin dan membuka peluang kesuksesan generasi mendatang.
Program Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.
Baca Juga:
Pemerintah memastikan seluruh persiapan berjalan dengan baik agar sekolah ini dapat segera menerima siswa dari berbagai daerah.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa akan ada 51 titik Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi tahun ini.
“Bahkan bisa dimungkinkan lebih, karena ada titik baru yang masih dalam proses survei oleh Kementerian PU,” jelasnya.
Seluruh pembiayaan untuk para siswa, mulai dari pendaftaran, sekolah, asrama, hingga kebutuhan hidup harian ditanggung sepenuhnya oleh negara.
Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat miskin ekstrem yang sebelumnya kesulitan membiayai pendidikan anak-anak mereka.
Dukungan dan antusiasme tinggi datang dari masyarakat miskin ekstrem yang menjadi sasaran program ini.
Banyak dari mereka mengungkapkan rasa syukur dan harapan besar agar anak-anaknya dapat mengubah nasib melalui pendidikan di Sekolah Rakyat.
Salah satu orang tua calon siswa, Napsiah, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan pemerintah.
Dalam video yang diunggah akun resmi Kemensos RI di Instagram, ia mengungkapkan betapa besar arti program ini bagi kehidupannya.
“Saya kalau tidak dibantu Pemerintah, gak bisa nafkahi anak, nyekolahkan anak, sehari-hari saya gak kasih uang jajan,” ungkap Napsiah dengan sesenggukan.
Bantuan ini memberinya harapan untuk masa depan anak-anaknya.
Napsiah juga mengatakan bahwa ia telah menerima bantuan rumah dari pemerintah.
“Rumah saja pemerintah yang bikinkan, mudah-mudahan anak saya menjadi anak sukses, lebih baik dari saya,” ujarnya penuh harap.
Dengan haru, Napsiah terus mengucapkan terima kasih karena kedua anak kembarnya diterima di Sekolah Rakyat.
“Terima kasih sebanyak-banyaknya, mudah-mudahan Allah yang membalas, jadi menolong saya besok,” ucapnya.
Masyarakat pun bertanya, siapa yang bisa mendaftar dan bagaimana caranya?
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menjelaskan bahwa penerima manfaat adalah mereka yang termasuk dalam desil 1.
“Kita pastikan yang sekolah di sini adalah mereka yang berada di desil 1, mereka yang memang dalam bahasa statistik mohon maaf sekali, miskin ekstrem atau miskin,” jelas Gus Ipul saat berdialog di Sentra Terpadu Kartini Temanggung pada Minggu (4/5).
Gus Ipul juga menambahkan bahwa proses pendaftaran dilakukan melalui Pendamping PKH di wilayah masing-masing.
“Para pendamping ikut merekrut, utamakan ambil yang paling bawah, miskin ekstrem,” tegasnya.
Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata kepedulian negara dalam memutus mata rantai kemiskinan ekstrem melalui pendidikan.
Jika Anda atau keluarga Anda masuk dalam kategori desil 1, segera hubungi Pendamping PKH setempat untuk mendapatkan informasi pendaftaran.
Mari bersama-sama mengangkat masa depan generasi bangsa melalui pendidikan! (*)