SOKOGURU - Bank Mandiri mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp12,83 triliun pada kuartal I 2025, menyasar lebih dari 110 ribu debitur di seluruh Indonesia. Bagaimana rincian realisasi dan apa saja syarat untuk mengajukan KUR di tahun ini?
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp12,83 triliun sepanjang periode Januari hingga Maret 2025.
Realisasi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyebutkan bahwa penyaluran KUR pada kuartal pertama tahun ini telah menjangkau lebih dari 110.807 debitur dari berbagai wilayah di Tanah Air.
Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme pelaku usaha terhadap akses pembiayaan murah dari pemerintah.
Penyaluran sebesar Rp12,83 triliun tersebut telah mencapai 33,34 persen dari target total KUR Bank Mandiri tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp38,5 triliun.
Capaian ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam mempercepat distribusi kredit produktif sejak awal tahun.
“Penyaluran KUR kami arahkan untuk mengakselerasi sektor-sektor produktif yang berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat struktur ekonomi daerah,” kata Darmawan.
Pernyataan ini menegaskan peran strategis KUR sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat.
Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan bahwa porsi terbesar penyaluran KUR Bank Mandiri di kuartal pertama tahun ini didominasi oleh sektor produksi.
Total dana yang mengalir ke sektor tersebut mencapai Rp7,68 triliun atau 59,88 persen dari total penyaluran.
Dari total sektor produksi, sektor pertanian menjadi yang terbesar dengan kontribusi Rp3,81 triliun atau setara 29,72 persen.
Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung dalam penyerapan dana KUR, diikuti sektor jasa produksi, industri pengolahan, perikanan, dan pertambangan.
Dari sisi segmen kredit, penyaluran KUR hingga Maret 2025 didominasi oleh KUR Kecil dengan total Rp8,18 triliun.
Sementara KUR Mikro juga menunjukkan angka signifikan sebesar Rp4,64 triliun, memperlihatkan fleksibilitas skema KUR dalam menjangkau berbagai skala usaha.
Bank Mandiri menyediakan berbagai jenis KUR yang dapat dipilih sesuai kebutuhan debitur, antara lain: KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Penempatan Pekerja Migran Indonesia, dan KUR Khusus.
Masing-masing produk ini dirancang untuk menjangkau segmen usaha dan kebutuhan yang berbeda.
Penyaluran KUR Bank Mandiri juga diprioritaskan untuk sektor produksi.
Ini mencakup sektor perdagangan barang dan/atau jasa, pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan dan perikanan, konstruksi, pertambangan garam rakyat, pariwisata, serta jasa produksi lainnya yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk mengakses fasilitas KUR di tahun 2025, nasabah wajib memenuhi beberapa persyaratan.
Untuk KUR Super Mikro, Mikro, Kecil, dan Khusus, calon debitur harus memiliki NIB atau SKU dari pejabat setempat, eKTP, NPWP jika limit pinjaman di atas Rp50 juta, serta dokumen pendukung seperti KK, akta nikah/cerai, dan bukti kepesertaan BPJS TK untuk pinjaman tertentu.
Bagi WNI yang akan bekerja di luar negeri dan ingin mengakses KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, mereka perlu menyertakan NIK, perjanjian penempatan dari penyedia tenaga kerja, perjanjian kerja dari pengguna, serta dokumen keluarga seperti KK dan surat nikah/cerai.
Calon debitur KUR Kecil dan KUR Khusus dengan limit pinjaman di atas Rp100 juta diwajibkan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Hal ini sesuai regulasi perlindungan sosial ketenagakerjaan yang berlaku dan menjadi bagian dari persyaratan administratif pinjaman.
Bagi masyarakat yang tertarik mengajukan Kredit Usaha Rakyat di Bank Mandiri, informasi lengkap dapat diperoleh dengan mengunjungi kantor cabang atau Unit Mikro Bank Mandiri terdekat, atau melalui layanan Mandiri Call di 14000.
Segera manfaatkan program ini untuk mendukung pertumbuhan usaha Anda. (*)