SOKOGURU, BANDUNG- Untuk kedua kalinya, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) menggelar program Innovation & Entrepreneurship Vibes (Innovibes) edisi kedua di Gedung ITB Innovation Park Kawasan Summarecon, Bandung, Kamis, 23 Oktober 2025.
Kegiatan yang mengusung tema Future Mobility and Energy Transition itu menjadi ruang temu kolaboratif antara akademisi, pelaku industri, startup, komunitas, serta publik untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional.
Demikian disampaikan Deputi Transfer Teknologi DKST ITB, Rofiq Iqbal, S.T., M.Eng., Ph.D., dalam keterangan resmi DKST yang diterima Sokoguru, Sabtu, 25 Oktober 2025.
“Bandung memiliki posisi unik sebagai living laboratory bagi pengembangan teknologi e-mobility. Dengan ekosistem riset ITB yang kuat dan dukungan pemerintah serta industri, kota ini menjadi tempat ideal untuk menguji dan mengembangkan solusi mobilitas masa depan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan acara.
Innovibes merupakan inisiatif berkala DKST ITB yang dirancang sebagai open house of innovation, tempat berbagai inovasi riset dan teknologi dari sivitas akademika ITB serta mitra startup dipamerkan dan dihubungkan langsung dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat.
Edisi kedua Innovibes, sambung Rofiq, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transformasi menuju sistem transportasi dan energi yang efisien, cerdas, serta ramah lingkungan.
Ia menambahkan melalui kegiatan seperti Innovibes, DKST ITB ingin mendorong terjadinya transfer teknologi dan hilirisasi hasil riset kampus agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan sekadar pameran, tapi ajang untuk mempertemukan riset dengan dunia nyata dengan industri, pemerintah, dan komunitas. Dari Bandung, kami ingin menyalakan semangat inovasi untuk Indonesia,” imbuh Rofiq.
Kolaborasi Akademisi dan Industri
Kegiatan yang dihadiri lebih dari 100 peserta itu menampilkan beragam sesi menarik seperti exhibitor highlight, talkshow tematik, energy podcast, serta coaching clinic yang difasilitasi oleh tim Technology Transfer Office (TTO) DKST ITB.
Pada sesi Talkshow Accelerating the Shift: Designing the Future of Electric Transport hadir sebagai narasumber Dr.Eng. Bentang Arief Budiman, S.T., M.Eng., peneliti dari National Center for Sustainable Transportation Technology (NCSTT) ITB.
Diskusi yang menggali bagaimana inovasi desain dan riset kendaraan listrik dapat mempercepat adopsi transportasi berkelanjutan di Indonesia itu dimoderatori oleh Aprilia Annisa, MBA.
Pada talkshow itu Bentang yang juga dosen di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu membahas bagaimana inovasi desain dan kolaborasi dapat mempercepat transisi menuju sistem transportasi listrik yang lebih efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“ITB sudah melakukan banyak penelitian tentang kendaraan listrik, dari awalnya sporadis di lab, lalu mulai terstruktur dengan adanya program Molina di 2012. Lalu kita punya riset kendaraan listrik pada 2016,” ujar Bentang.
Alam presentasinya, ia juga menunjukkan pada 2023 hasil riset tersebut banyak yang sudah memiliki Hak Kekayaan Intelektua (HaKI), terdaftar atau tersertifikasi.
“Tetapi yang komersialisasi masih banyak yang nol,” ujarnya sambil tertawa.
Selain Talkshow, ada pula Energy Podcast bertema Driving the Energy Transition: Building Indonesia’s Renewable Power Future menghadirkan tiga narasumber yakni Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Permadi Mohammad Nurhikmah.
Kemudian ada Pembina Yayasan IBEKA, Iskandar B. Kuntoadji, dan Deputy Pengembangan Bisnis Kawasan, DKST ITB, Melia Famiola, Ph.D. Para narasumber itu membahas strategi nasional transisi energi, tantangan dalam membangun keadilan akses energi, serta potensi inovasi lokal dalam mencapai target Net Zero Emission 2060.
Ekosistem Inovasi
Innovibes tidak hanya menampilkan hasil riset dan teknologi, tetapi juga membuka ruang konsultasi dan jejaring kolaboratif.
Melalui Coaching Clinic yang digelar oleh DKST ITB, peserta mulai dari mahasiswa, dosen, hingga startup dapat berkonsultasi langsung mengenai perlindungan kekayaan intelektual dan strategi komersialisasi inovasi.
Terdapat delapan exhibitor turut berpartisipasi dalam pameran inovasi kali ini, menampilkan produk-produk unggulan di bidang kendaraan listrik, energi terbarukan, dan teknologi hijau.
Acara tersebut juga diselingi dengan sesi games interaktif dan band performance untuk menciptakan suasana yang hangat dan kolaboratif.
“Kami ingin menjadikan ITB Innovation Park bukan hanya gedung, tapi ekosistem inovasi yang hidup. Tempat di mana ide dan teknologi bisa tumbuh, bertemu dengan mitra industri, dan menghasilkan solusi untuk tantangan bangsa,” ucap Melia.
Sebagai rangkaian kegiatan dua mingguan, Innovibes akan terus berlanjut dengan tema-tema inovasi unggulan ITB lainnya. Edisi berikutnya, Innovibes Vol. 3, dijadwalkan pada 13 November 2025 dengan tema Sustainable Infrastructure and Community Resilience.
Melalui keberlanjutan program ini, DKST ITB berharap dapat semakin memperkuat jejaring antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun ekosistem riset dan inovasi nasional yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.
DKST merupakan unit pelaksana ITB yang bertugas mengelola ITB Innovation Park dan memfasilitasi kegiatan technology transfer, kolaborasi riset terapan, serta hilirisasi produk inovasi kampus.
Melalui berbagai program seperti Innovibes, DKST berkomitmen menjadikan ITB sebagai katalis inovasi nasional yang mampu menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan industri dan masyarakat. (SG-1)