SOKOGURU, Bandung- Singapore Management University (SMU) Institute of Innovation and Entrepreneurship kembali membuka pendaftaran untuk 12th Lee Kuan Yew Global Business Plan Competition (LKYGBPC) hingga April 2025.
Ajang bergengsi bagi startup dan wirausahawan muda dari seluruh dunia itu merupakan peluang besar bagi inovator muda untuk menunjukkan ide-ide bisnis inovatif mereka.
Pada kompetisi lalu, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menunjukkan potensi luar biasa, dengan mengirim startup Karla Bionics dan berhasil menjadi finalis.
Demikian disampaikan, Cytra Ria Atmanegara,Content and Design Manager di Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB, kepada Sokoguru, Senin (14/4).
“LKYGBPC didedikasikan untuk menghormati Perdana Menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, dan bertujuan memberdayakan inovator muda dalam mengatasi tantangan global,” ujarnya.
Baca juga: Pacu Mahasiswa Lahirkan Kreativitas, ITB dan Pegadaian Resmikan The Gade Creative Lounge
Pada 2023, kompetisi itu menarik lebih dari 1.000 pendaftar dari 77 negara dengan total hadiah lebih dari USD 2,5 juta.
“Tahun ini, LKYGBPC mengangkat tema Urban Solutions & Sustainability (USS), dengan fokus utama pada teknologi ramah lingkungan (Climate Tech), kesehatan publik, dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk solusi berkelanjutan.
“Kami berharap semakin banyak inovator ITB yang berani tampil di tingkat internasional,” imbuh Cytra.
Lebih lanjut, ia memaparkan , sebanyak 50 tim finalis akan diterbangkan ke Singapura untuk mengikuti program BLAZE, sebuah festival imersif selama satu minggu.
Selain bertanding di Category Finals dan Grand Finals, para finalis juga akan mendapatkan manfaat eksklusif seperti total hadiah lebih dari Rp12 miliar, termasuk Indorama Future of Sustainable Materials Award dan Zhang Fan Global AI Initiative Award.
Selain itu, akan mendapatkan Tiket pesawat dan akomodasi gratis – selama pekan balapan malam F1 (29 September – 2 Oktober 2025) di Singapura.
Baca juga: Hadir di IIMS 2025, Motor Roda Tiga Lokal Karya ITB Mulai Dipasarkan Secara Massal
“Lalu akan memproleh Mentorship dari pemimpin industri, termasuk eksekutif C-level, pemodal ventura senior, dan investor berpengalaman. Serta Next Gen Mixer Night yakni kesempatan membangun jaringan dengan para pengusaha muda berbakat dari berbagai negara,” tambah Cytra.
Untuk itu, ia mengingatkan kepada para startup muda untuk tidak melewatkan kesempatan tersebut dan segera mendaftarkan produk inovasi terbaiknya serta bersiap-siap bersaing di panggung global.
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resmi LKYGBPC melalui website https://lkygbpc.smu.edu.sg/.
Karla Bionics
Lebih lanjut, Cytra menuturkan, Karla Bionics kala itu berhasil menjadi satu-satunya finalis tim 50 besar atau RLTV50 dari Indonesia.
Baca juga: Koneksikan Startup Kampus dengan Industri Besar, Leave a Nest Gelar Konferensi di ITB
Pada kompetisi dunia dalam Lee Kuan Yew Global Business Plan Competition (LKYGBPC) Edisi ke-11 itu Karla Bionics meraih penghargaan pada kategori Social Innovation INTA Foundation.
“Karla Bionics juga pernah bekolaborasi dengan Sidekick Project pada 2023 memperkenalkan produk tas baru dan menjadikan penyandang disabilitas sebagai model dari produk tas tersebut,” ujarnya.
Kolaborasi itu, lanjut Cytra, akan membawa perubahan signifikan dalam memahami dan menghargai potensi penyandang disabilitas dengan meluncurkan sebuah kampanye bertajuk Space & Beyond.
Bergabung sejak tahun 2022, Karla Bionics merupakan salah satu tenant startup Bergabung sejak tahun 2022, @karlabionics merupakan salah satu tenant startup DKST (dulu bernama Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan/LPIK) yang lahir dari riset dasar kampus.
Berdirinya Karla Bionics menjadi solusi bagi kaum difabel untuk dapat menghadapi stigma masyarakat, malu, dan tidak percaya diri menjadi kembali berdaya, bangkit dan dapat beraktivitas secara mandiri.
“Karla Bionics saat ini memproduksi 2 produk unggulan, Raga Arm BP dan Raga Arm EL. Keduanya merupakan prostesis ringan yang sudah terpatenkan dilengkapi dengan estetika bionik,” jelas Cytra lagi.
Raga Arm BP, katanya lagi, merupakan versi prostesis manual bertenaga tubuh di mana pengguna dapat melakukan gerakan berdasarkan ritme gerak dari anggota tubuh lainnya,
sedangkan Raga Arm EL merupakan lengan prostesis bertenaga listrik dengan sensor FSR yang kuat, disempurnakan dengan baterai berkapasitas tinggi dan motor torsi yang tinggi.
Seperti diketahui, LKYGBPC adalah salah satu tantangan startup paling representatif dan terkemuka di Asia. Setiap dua tahun, kompetisi promosi itu menyoroti para pendiri perusahaan global untuk memamerkan inovasi inovatif mereka dan terhubung dengan pertumbuhan.
LKYGBPC didukung oleh Institut Inovasi dan IIE Universitas Manajemen Singapura telah membina desa inovasi pemuda global dan memecahkan banyak tantangan dunia nyata sejak 2002. (Ros/SG-1)