UNTUK mengembangkan sektor sains dan teknologi demi kepentingan global, Leave a Nest yang berkolaborasi dengan Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Hyper Interdisciplinary Conference Indonesia 2025 di Center for Research and Community Service (CRCS), ITB, Sabtu (8/2).
Kegiatan yang menghadirkan 30 perusahaan rintisan (startup) dari kampus-kampus di Kota Bandung itu mengusung tema Innovative & Emerging Food Technology.
Menurut Managing Director Leave a Nest Malaysia, Nur Ahmad Zain, pemilihan tema tersebut didasarkan pada urgensi isu ketahanan pangan yang mendorong para periset untuk menghadirkan solusi pangan berkelanjutan.
Baca juga: CEO Summit 2024: Rektor ITB Tekankan Perlu Strategi untuk Eksekusi Inovasi
“Dalam kegiatan ini kita menyediakan ruang untuk para periset berkolaborasi dengan perusahaan besar, kami membawa beberapa perusahaan di Asia kepada peneliti khususnya di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta bisa memaparkan inovasi dan ide produk mereka.
Lebih lanjut, Nur Ahmad berpesan kepada para startup dan 100 peserta yang hadir untuk tidak berhenti pada acara tersebut dalam mencari peluang kolaborasi, mengembangkan riset maupun produk dari para pelaku startup.
Baca juga: Seminar Nasional ITB: Upaya Cari Solusi Tingkatkan Kinerja Logistik Indonesia
Leave a Nest, sambungnya, adalah grup riset yang bertujuan mengembangkan sektor sains dan teknologi untuk kepentingan global. Tujuan dari riset yang dilakukan untuk mengumpulkan periset dan inovator muda guna terhubung dengan perusahaan besar dalam melahirkan solusi teknologi pangan terdepan.
Di sisi lain, Research and Development Leave a Nest Malaysia, Hadi Akbar, menyampaikan, ajang ini bukan sekadar konferensi mengenai pangan dan teknologinya, tetapi juga merangkul startup.
“Dengan acara ini, kami tidak hanya merangkul startup dengan fokus inovasi pangan dan teknologinya, tetapi juga untuk memperbesar jejaring dan perusahaan di Asia sehingga harapannya banyak terjalin kolaborasi antara periset dan perusahaan,” jelasnya saat diwawancarai Sokoguru.
Baca juga: Intip Serunya Jelajah Inovator di ITB Startup Bootcamp 2024
Salah satu poster (pemapar singkat) dalam acara itu, Founder Tanya Obat, Rizal, memberikan kesannya dalam menghadiri acara ini.
“Sebenarnya dalam konferensi tadi lebih menghadirkan solusi dari problem teknologi pangan pascapanen, meski banyak ide yang sudah pernah dilakukan, akan tetapi ada ide baru juga yang problem solving juga akhirnya,” ungkapnya.
Founder Tanya Obat lainnya, Zaki, mengungkapkan ajang ini memberikan kesempatan baginya untuk berkolaborasi dengan startup lain.
“Tanya Obat sebagai aplikasi mobile memungkinkan user terkoneksi langsung dengan apoteker, membuat user tak harus bertanya pada dokter untuk kepastian obat yang akan dikonsumsinya. Kebetulan di sini juga kami bertemu dengan startup yang gerak di alat medis, karena bisa saja menambah fitur baru dari Tanya Obat sendiri,” ungkapnya.
Dapatkan kolaborator
Salah satu startup asal Bandung, Nayaka, berfokus pada foodlost and food waste memaparkan perjalanan risetnya dalam mengolah sampah organik untuk pembuatan pupuk dan hilirisasi dari pertanian ke pangan.
Startup tersebut mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan perusahaan besar. Penanggung Jawab Research and Development (penelitian dan pengembangan) Nayaka, Rio, menyambut baik tawaran itu dengan gembira.
“Yang pertama tuh saya diberitahu bakal jadi seperti pitch desk, ada company besar yang mau ngajak kerja sama. Dalam silaturahmi itu, ada banyak yang tertarik dengan apa yang kami paparkan,” tuturnya.
Ia pun mengapresiasi ajang yang digelar Leave a Nest Malaysia itu. baginya forum ini semua orang mengapresiasi ide-ide riset maupun produk dari para startup tanpa memandang kelas dari teknologi yang digunakan.
“Sebenarnya mereka tuh sangat apresiasi hal kecil yang kami lakukan, mau itu ide yang sederhana tapi apakah bisa menjadi impactfull, dari hasil tersebut banyak tertarik, mau itu very high tech atau lazy technology, semua itu tetap di apresiasi,” pungkasnya. (Fajar Ramadan/SG-1)