SEBANYAK 165 stan yang terdiri dari pelaku kewirausahaan di bidang pertamanan dan hutan kota, serta instansi pemerintah daerah khusus Jakarta mengikuti Pameran Flora dan Fauna (Flona) Jakarta 2024, di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 5 Juli hingga 2 Agustus 2024.
Aneka tanaman hias, buah, tanaman obat, satwa peliharaan dan kuliner bisa ditemui di pameran yang diresmikan oleh Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, pada Jumat (5/7).
Pada pameran dengan tema Jakarta Global Hijau Mempesona itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara, mengatakan, ada sedikit perbedaan dari pelaksanaan Flona 2024 dari tahun-tahun sebelumnya
Baca juga: Berkat KUR, Usaha Klaster Bunga Bratang Surabaya Terus Berkembang
“Pembedanya, kali ini setiap peserta dari pemerintah daerah mengusung tema sendiri. Salah satu contoh, stan wilayah Kota dan Kabupaten Administrasi bernuansa mancanegara dan local wisdom Jakarta,” imbuhnya.
Sementara stan Jakarta Pusat, sambungnya, menampilkan Cagar Budaya Stovia, stan Jakarta Utara menampilkan Kampung Portugis, stan Jakarta Barat menampilkan China Town, stan Jakarta Timur menampilkan Kampung Arab, stan Jakarta Selatan menampilkan Little Tokyo, dan stan Kepulauan Seribu menampilkan Kampung Nelayan,” ujar Bayu, seperti dikutip situs resmi Pemprov Jakarta.
Hal itu juga diamini Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi. Wilayahnya mengusung tema Wisata Pesisir lantaran ingin mengenalkan lebih luas lagi budaya dan destinasi wisata unggulan di Kepulauan Seribu.
Baca juga: Akar Centil: Perempuan Tangguh di Balik Sukses Bisnis Tanaman Hias
“Salah satunya, pesona wisata Pulau Macan yang natural, sejuk dan terbuka dengan hewan alaminya biawak. Semoga ini bisa menarik pengunjung pameran untuk bisa berwisata ke Pulau Macan," ujarnya, di lokasi, Selasa (9/7).
Di pameran, stan Kepulauan Seribu memang menampilkan miniatur kapal Phinisi yang siap mengantarkan wisatawan ke wilayah Kepulauan Seribu.
Kemudian, ada pula hiburan musik akuistik, permainan edukasi, serta aneka makanan khas Kepulauan Seribu seperti keripik sukun, minuman rumput laut dan aneka olahan ikan.
Baca juga: DPR Desak Pemerintah Manfaatkan Lahan Bekas Tambang Timah untuk Tanaman Industri
"Kami menampilkan konsep berbeda dengan stan lainnya. Sesuai dengan tema Flona tahun ini Jakarta Global Hijau Mempesona, kami buat konsep benar-benar alami yang ada flora dan faunanya," tutur Junaedi.
Di kesempatan yang sama, Kepala Sudin Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Kepulauan Seribu, Nurliati, menambahkan, selain keindahan alam dan keanekaragaman habitat lautnya dalam pameran Flona 2024 pihaknya juga menampilkan beragam tanaman hidroponik, tanaman obat keluarga (Toga), serta aneka tanaman hias.
"Kami juga memberikan penyuluhan urban farming kepada pengunjung," ungkapnya.
Salah satu pengunjung pameran asal Cibinong, Zahro, 42, mengaku tertarik menyambangi stan Kepulauan Seribu karena agak beda dengan yang lain dan menampilkan banyak ornamen menarik. Pengunjung juga langsung disuguhi minuman rumput laut yang menyegarkan.
"Saya belum pernah ke Pulau Seribu. Ternyata banyak hal menarik di sana. Saya dan keluarga akan berkunjung ke sana nanti," tandasnya.
Raih MURI
Saat meresmikan pameran beberapa waktu lalu, Pj. Gubernur Heru mengatakan terselenggaranya pameran Flona Jakarta 2024 membuktikan Jakarta berkomitmen untuk mewujudkan kota berseri, nyaman, menyenangkan, dan dapat menfasilitasi aktivitas masyarakat.
"Kami mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, sekaligus bangga atas terselenggaranya Flona Jakarta 2024. Melihat tema kegiatan ini, kita semua berharap Jakarta bisa terus tumbuh dalam meningkatkan kualitas lingkungannya. Di samping itu, akan menambahkan pesona dan daya tarik Jakarta di mata dunia, bahkan bisa meningkatkan gairah iklim investasi dalam perekonomian," ujarnya.
Di acara tersebut Pemprov DKI juga meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) terkait rekor Penanaman Vegetasi Terbanyak untuk Penghijauan Perkotaan dalam Waktu Satu Tahun.
Tercatat, penanaman pohon selama satu tahun sejak Januari sampai Desember 2023 berjumlah 6.560.396 penanaman, dengan rincian 246.651 pohon pelindung dan pohon produktif, 6.158.518 tanaman hias, dan 155.227 pohon mangrove.
Penanaman tersebut dilakukan oleh banyak pihak, yaitu unsur Pemerintah Pusat oleh Kementerian LHK, jajaran TNI, Polri, BUMN, dan unsur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui para Kepala Dinas, Kepala Badan, BUMD, dan jajaran wilayah administrasi (para wali kota, camat dan lurah). Penanaman bersinergi dengan unsur swasta, komunitas, dan pegiat lingkungan dalam rangka penambahan vegetasi di DKI Jakarta. (SG-1)