SokoBisnis

Mendag Busan Bertemu US-ABC di TEI ke-40, Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan AS

Perhatian Pemerintah Indonesia terhadap penguatan UMKM agar dapat menembus pasar global melalui program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
17 Oktober 2025
<p>Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu delegasi United States-ASEAN Business Council (US-ABC) di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 16 Oktober 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu delegasi United States-ASEAN Business Council (US-ABC) di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 16 Oktober 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, KABUPATEN TANGERANG- Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan dagang dan investasi dengan Amerika Serikat (AS). 

Upaya penguatan itu dilakukan melalui, antara lain, reformasi kebijakan, deregulasi impor, serta peningkatan daya saing pelaku usaha nasional, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menyampaikan hal itu saat bertemu delegasi United States-ASEAN Business Council (US-ABC) di  sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 16 Oktober 2025.

Baca juga: Wamendag Roro Sambut Baik Buyer Hong Kong dan Makau, Optimalkan Business Matching TEI 2025

“Pemerintah terus melakukan deregulasi dan penyederhanaan proses perizinan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi investor domestik maupun internasional. Salah satu langkah penting adalah merevisi ketentuan impor agar lebih efisien dan transparan, serta mendukung pertumbuhan industri nasional,” ujarnya, seperti dikutip Keterangan Kemendag, Jumat, 17 Oktober.

US-ABC membawa sekitar 30 delegasi yang berasal dari berbagai perusahaan AS yang beroperasi di ASEAN, khususnya Indonesia dan dipimpin Interim President & CEO, Duta Besar Brian D. McFeeters.

Pada pertemuan itu,  Mendag Busan juga menyoroti perkembangan perundingan Agreement on Reciprocal Tariffs (ART) antara Indonesia dan AS yang tengah memasuki tahap finalisasi.

Baca juga: 131 Penandatanganan MoU Eksportir- Buyer Senilai USD9,98 Miliar di Hari ke-1 TEI 2025, Mendag Sambut Positif

“Indonesia menekankan pentingnya hasil yang berimbang dan saling menguntungkan, sejalan dengan komitmen terhadap pertumbuhan industri berkelanjutan, investasi, dan perdagangan inklusif,” imbuh Mendag Busan.

Selain itu, ia menegaskan perhatian Pemerintah Indonesia terhadap penguatan UMKM agar dapat menembus pasar global melalui program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. 

Program itu memfasilitasi kurasi produk, pelatihan, penjajakan kerja sama bisnis (business matching), hingga partisipasi dalam pameran internasional seperti TEI.

Baca juga: Waralaba Kopi Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp9,6 Miliar di TEI 2025, Fasilitasi dari KDEI Taipei

Lebih lanjut, Mendag Busan juga mengajak pelaku bisnis anggota US-ABC untuk memperluas kerja sama di sektor manufaktur, teknologi, logistik, dan ekonomi digital, serta memperkuat integrasi rantai pasok regional di kawasan ASEAN. 

“Kolaborasi dengan dunia usaha merupakan kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital, manufaktur, dan perdagangan di kawasan,” tutupnya.

Sementara itu, delegasi US-ABC menyampaikan minatnya untuk memperluas kolaborasi dengan pelaku usaha Indonesia.

US-ABC adalah organisasi bisnis yang mewakili lebih dari 170 perusahaan AS dengan daerah operasi di negara-negara anggota ASEAN. 

US-ABC berperan aktif dalam memperkuat hubungan ekonomi antara AS dan ASEAN, termasuk Indonesia sebagai mitra strategis utama. 

 

Sekilas perdagangan Indonesia-AS

Pada periode Januari-Agustus 2025, total perdagangan Indonesia–AS tercatat sebesar USD29,00 miliar dengan ekspor Indonesia senilai USD20,60 miliar dan impor USD8,40 miliar. Indonesia menikmati surplus sebesar USD12,20 miliar. 

Pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD38,56 miliar dengan ekspor Indonesia USD26,54 miliar dan impor USD12,02 miliar. Indonesia surplus perdagangan terhadap AS sebesar USD14,52 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke AS meliputi mesin dan peralatan listrik, barang rajutan, alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, serta lemak dan minyak hewan dan nabati. 

Sedangkan impor utama dari AS terdiri atas mesin dan pesawat mekanik, biji-bijian berminyak, ampas dan sisa industri makanan, mesin dan peralatan listrik, serta bahan bakar mineral. (SG-1)