SOKOGURU, KABUPATEN TANGERANG- Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei memfasilitasi penjajakan bisnis antara pelaku waralaba Indonesia dan mitra bisnis dari Taiwan.
Waralaba kopi Indonesia mencatatkan capaian membanggakan dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Di hari pertama pameran, potensi transaksi mencapai USD 600 ribu atau sekitar Rp9,6 miliar. Nilai transaksi tersebut merupakan hasil penjajakan awal yang dituangkan dalam Letter of Intent (LoI).
Baca juga: IFRA 2025 Dibuka, Mendag Busan Ajak Generasi Muda Berwirausaha Lewat Waralaba
Hal itu disampaikan Kepala KDEI Taipei Arif Sulistiyo, di lokasi pameran, Jumat, 17 OKtober 2025.
“Kami kerap menerima permintaan penjajakan dari pelaku usaha Taiwan yang mencari waralaba toko kopi Indonesia. Mereka ingin membuka cabang toko kopi waralaba dari Indonesia di Taiwan,” ujarnya.
Permintaan penjajakan itu, sambung Arif, akhirnya terealisasi melalui ajang TEI 2025 yang mempertemukan langsung pelaku usaha kopi Indonesia dengan pelaku bisnis Taiwan,” ujarnya.
Menurutnya, Taiwan memiliki potensi besar bagi pengembangan bisnis waralaba makanan dan minuman (Mamin) Indonesia. Selain karena faktor demografis dan daya beli masyarakatnya, keberadaan ribuan pekerja migran Indonesia di Taiwan menjadi pasar awal yang menjanjikan bagi ekspansi merek kuliner Nusantara.
Baca juga: Wamendag Roro Sambut Baik Buyer Hong Kong dan Makau, Optimalkan Business Matching TEI 2025
Selain waralaba kopi, KDEI Taipei juga memperkenalkan para buyer kepada sejumlah merek makanan dan minuman Indonesia lainnya yang berpotensi masuk ke pasar Taiwan.
Terdapat produk seperti mi, martabak, dan krep. Arif menilai, produk-produk ini memiliki cita rasa khas yang dapat diterima masyarakat Taiwan.
"KDEI Taipei berkomitmen melanjutkan fasilitasi penjajakan kerja sama lanjutan antara pelaku usaha Indonesia dan mitra Taiwan. KDEI Taipei juga berkomitmen memperluas promosi waralaba Indonesia di berbagai kota di Taiwan," terang Arif.
Sementara itu, Finance Director Sen Cubed Aurora, Chen Hong-Hui, menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia, khususnya di sektor waralaba makanan dan minuman. Menurutnya, ajang TEI 2025 menjadi kesempatan berharga untuk mengenal lebih dekat potensi produk Indonesia.
“Melalui TEI 2025 kami mendapatkan kesempatan untuk langsung melakukan penjajakan dengan mencoba produk dan bertemu langsung dengan para pemangku kepentingan,” ujar Aurora.
Kinerja perdagangan antara Indonesia dan Taiwan juga menunjukkan tren positif. Ekspor kopi, teh, mate, dan rempah-rempah Indonesia ke Taiwan pada periode Januari–Agustus 2025 tercatat meningkat sebesar USD6,5 juta atau 31,17% dibandingkan periode sebelumnya. (SG-1)