SOKOGURU, KABUPATEN TANGERANG- Sebanyak 131 nota kesepahaman (MoU) senilai USD9,98 miliar ditandatangani antara pelaku usaha Indonesia dan para buyer luar negeri pada hari pertama pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, 15 Oktober 2025.
Penandatangan MoU tersebut disaksikan langsung Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan).
MoU dilakukan diantaranya dengan Korea Selatan, Saudi Arabia, Malaysia, Jepang, Spanyol, Meksiko, India, Vietnam, Selandia Baru, Chile, Italia, Mesir, Brasil, Afrika Selatan, dan Inggris.
Produk-produk dengan MoU terbanyak meliputi batu bara, investasi energi biru, emas, biodiesel, dan furnitur.
Baca juga: Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas, TEI 2025 Resmi Dibuka
Mendag Busan menanggapi positif penandatanganan MoU tersebut. Menurutnya, nilai transaksi tersebut mencerminkan minat pasar global terhadap produk-produk Indonesia.
“Penandatanganan MoU hari ini menjadi awalan bagus bagi jalannya TEI 2025. Artinya, para buyer melirik produk-produk Indonesia dan memang banyak diminati,” ujarnya.
Perwakilan perdagangan (perwadag) RI di luar negeri, sambung Busan, telah bekerja dengan baik. Pihaknya, optimistis dengan kontribusi TEI 2025 dalam membangun momentum ekspor produk-produk Indonesia, termasuk produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca juga: Pameran TEI ke-40 Dibuka 15 Oktober 2025 di (ICE) BSD City, Ribuan Produk Indonesia Siap Pikat Dunia
Menurut Mendag Busan, Perwadag RI di negara-negara akreditasi telah berkontribusi memperkenalkan produk-produk Indonesia melalui serangkaian business matching yang mempertemukan pelaku usaha dan UMKM Indonesia dengan buyer dari luar negeri.
“MoU yang dihasilkan hari ini pun menjadi cerminan dari minat para buyer tersebut. Setelah penandatanganan MoU, Kementerian Perdagangan akan memastikan realisasi MoU sebagai bagian dari upaya mendorong ekspor. Akan terus kami monitor,” imbuhnya.
Salah satu buyer dari Malaysia yang ikut serta dalam MoU i adalah Mydin Mohamed Holdings Bhd yang merupakan salah satu perusahaan ritel besar di Negeri Jiran. Ritel itu membeli beragam jenis barang, mulai dari makanan, tekstil, hingga kerajinan tangan.
Baca juga: Gelar Pertemuan dengan RVO Netherlands, Kemendag Undang Pengusaha Belanda Jadi Buyer di TEI 2025
General Manager Import & Export Division Mydin Mohamed Holdings Bhd, Norman Rajen Abdullah, menyampaikan, ketertarikannya membeli produk dari Indonesia karena karakteristik konsumen yang serupa antara Indonesia dan Malaysia.
Indonesia pun, katanya, memiliki kredibilitas halal yang dipercaya di pasar Malaysia. Selain itu, berbagai inovasi produk Indonesia yang berhasil di pasar Indonesia juga dapat dilihat sebagai pertanda positif jika produk yang sama dibawa ke pasar Malaysia. (SG-1)