SokoBisnis

Gelar Pertemuan dengan RVO Netherlands, Kemendag Undang Pengusaha Belanda Jadi Buyer di TEI 2025

Partisipasi Belanda dalam TEI 2025 membuka ruang kolaborasi lebih luas, dalam menghadapi tantangan global serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
08 September 2025
<p>Atase Perdagangan RI Den Haag di Belanda, mengundang pelaku usaha Negeri Kincir Angin untuk datang dan membeli berbagai produk Indonesia di pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, pada 15—19 Oktober 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten. (Dok. Kemendag)</p>

Atase Perdagangan RI Den Haag di Belanda, mengundang pelaku usaha Negeri Kincir Angin untuk datang dan membeli berbagai produk Indonesia di pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, pada 15—19 Oktober 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, DEN HAAG- Indonesia, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menggelar pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD,Tangerang, Banten, pada 15-19 Oktober 2025.

Atase Perdagangan (Atdag) RI Den Haag di Belanda pun mengundang pelaku usaha Negeri Kincir Angin itu untuk datang dan membeli berbagai produk Indonesia di TEI 2025. 

Hal itu disampaikan Atdag RI Den Haag, Annisa Hapsari, dalam keterangan resminya, Minggu malam, 7 September 2025. 

Baca juga: Hadirkan Pengalaman Budaya Indonesia, Peluang Ekspansi Waralaba Ritel ke Belanda

Menurutnya, undangan itu telah disampaikannya dalam pertemuan dengan perwakilan Rijksdienst voor Ondernemend Nederland (RVO)/Netherlands Enterprise Agency secara daring, Senin, 25 Agustus 2025. RVO diwakili Koordinator Pengembangan Bisnis RVO Laisy Deng.

“TEI 2025 merupakan momentum penting bagi pengusaha Belanda untuk mengeksplorasi berbagai peluang bisnis, mulai dari energi terbarukan, pangan, teknologi pertanian, kesehatan, hingga investasi hijau. Kami mengundang para pelaku usaha Belanda untuk hadir dan terlibat aktif dalam ajang ini,” ujar Annisa.

Pertemuan akan ditindaklanjuti dengan penyusunan agenda forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) antara pelaku usaha kedua negara.

Baca juga: Indonesia Ajak Belanda Tingkatkan Kolaborasi di Sektor Maritim, Pertanian dan Pengelolaan Air

Annisa optimistis kehadiran calon buyer dari Belanda di TEI 2025 menjadi kesempatan emas dalam memperkuat hubungan dagang dan investasi kedua negara.

“Kami percaya kehadiran buyer Belanda di TEI 2025 akan memberi manfaat nyata bagi dunia usaha Indonesia dan Belanda. Kedutaan Besar RI (KBRI) Den Haag siap memfasilitasi komunikasi dan business matching agar terjalin kemitraan yang saling menguntungkan,” imbuhnya.

RVO adalah lembaga di bawah Kementerian Ekonomi dan Iklim Belanda yang berperan mendukung pengembangan usaha di bidang inovasi, investasi, dan internasionalisasi. 

Baca juga: Tembus Pasar Global, IKM CV Agro Temon Lestari dari Pacitan Ekspor Gula Aren ke Belanda

Lembaga itu juga memfasilitasi perusahaan Belanda yang ingin berekspansi ke luar negeri. Annisa menilai, lembaga ini menjadi mitra potensial dalam memperkuat jaringan promosi TEI 2025, khususnya ke Belanda.

“Dengan dukungan berbagai mitra internasional, termasuk dari Belanda, Indonesia menargetkan terciptanya peluang bisnis yang lebih besar di tahun mendatang,” tambahnya.

Annisa juga menyebut, TEI 2025 menjadi ajang transaksi dagang sekaligus momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Belanda. 

Partisipasi Belanda dalam TEI akan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, khususnya dalam menghadapi tantangan global serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. 

Di sisi lain, Laisy Deng dari RVO menyambut positif dan membuka peluang kolaborasi, terutama dalam menyebarkan informasi TEI 2025 kepada jaringan pebisnis Belanda. 

“TEI menjadi pintu masuk perusahaan Belanda, khususnya untuk sektor prioritas seperti, pangan, energi terbarukan, dan teknologi ramah lingkungan. RVO juga menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam diversifikasi rantai pasok Eropa,” ujar Laisy.

Pada periode Januari-Juli 2025, perdagangan Indonesia-Belanda tercatat sebesar USD3,71 miliar, naik 19,18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pada periode Januari-Juli 2025 tersebut, ekspor Indonesia tercatat USD3,21 miliar sementara impor Indonesia tercatat USD497,30 juta. Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD2,72 miliar. Sementara itu, pada 2024, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 5,73 miliar dengan ekspor Indonesia USD4,75 miliar dan impor USD984,50 juta dan surplus USD3,77 miliar. (SG-1)