SOKOGURU, JAKARTA- Tinggal sehari lagi, Pameran dagang terbesar se-Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) siap digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, yakni pada 15–19 Oktober 2025.
Pada penyelenggaraan ke-40 kalinya, TEI menghadirkan beragam produk unggulan pelaku usaha nasional, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Masyarakat dapat mengunjungi TEI secara gratis dengan melakukan registrasi melalui laman web resmi TEI tradexpoindonesia.com, atau langsung di lokasi TEI 2025 (on the spot) di konter pendaftaran.
Baca juga: Jelang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 Sebanyak 5.957 Buyer dari 104 Negara di Dunia Siap Hadir
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi, dalam keterangan resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Kami mengundang masyarakat untuk hadir dan menyemarakkan TEI 2025. Dengan berkunjung dan bertransaksi, pengunjung dapat menjadi bagian dalam mempromosikan sekaligus memperkuat posisi produk Indonesia di mata dunia,” ujarnya.
Ribuan produk unggulan Indonesia akan dipamerkan dalam tiga zona yang digelar pada tujuh aula (hall) ICE BSD. Zona Makanan, Minuman, dan Produk Pertanian akan berlokasi di Hall 2, 3, dan 3A.
Baca juga: Gelar Pertemuan dengan RVO Netherlands, Kemendag Undang Pengusaha Belanda Jadi Buyer di TEI 2025
Zona Manufaktur dan Jasa di Hall 5 dan 6; serta Zona Fesyen, Gaya Hidup, dan Dekorasi Rumah di Hall 7 dan 8. Selain ketiga zona utama, Kemendag akan menghadirkan delapan paviliun tematik lintas sektor. Kedelapan paviliun tersebut, yakni Paviliun UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor x Pilihan BUSAN.
Kemudian ada Paviliun Produk Primer, Paviliun Koperasi x Desa BISA Ekspor, Paviliun Produk Manufaktur,Paviliun Primaniyarta, Paviliun Indonesia Design Development Center (IDDC), Paviliun Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), dan Paviliun Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Paviliun UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor x Pilihan BUSAN, jelas Puntodewi, akan menampilkan produk pilihan dari sektor primer, manufaktur, dan kreatif serta produk mamin dan dekorasi rumah. Pengunjung dapat menemukan paviliun ini di Pre-function Hall Nusantara.
Baca juga: Di TEI ke-40, UMKM Indonesia Siap Ekspor dan Target Transaksi USD 16,5 Miliar
Selanjutnya, Paviliun Produk Primer menampilkan produk kopi, teh, kelapa dan turunannya, cokelat dan turunannya, dan rempah-rempah dari pelaku usaha peserta program New Export Breakthrough (NEXT) tahun 2024 dan pemenang Primaniyarta. Paviliun ini bisa ditemukan di Hall 3. Sedangkan Paviliun Koperasi x Desa BISA Ekspor menampilkan produk kopi, coklat, gula aren, hortikultura, bumbu, dan hasil perkebunan lainnya dari pelaku ekspor, badan usaha milik desa (BUMDes), dan koperasi yang tergabung dalam program Desa BISA Ekspor.
Adapun produk Paviliun Koperasi x Desa BISA Ekspor merupakan hasil kurasi lintas lembaga, yakni Kementerian Koperasi; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa); Kementerian Pertanian; Astra Internasional; dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Paviliun ini berlokasi di Hall 3A.
Berikutnya, ada Paviliun Produk Manufaktur menampilkan produk tekstil, alas kaki, produk kulit, furnitur, kosmetik, alat musik, mesin pertanian, elektronik, baterai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), bahan bangunan, suku cadang kendaraan bermotor, kimia, logam, dan pupuk. Paviliun Primaniyarta hadir menampilkan produk-produk dari para pemenang Primaniyarta Award tahun sebelumnya.
Primaniyarta Award adalah penghargaan yang diberikan kepada para pelaku ekspor Indonesia yang telah berkontribusi dalam meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global. Kedua paviliun ini dapat pengunjung temui di Hall 5.
Sementara itu, di Paviliun Indonesia Design Development Center (IDDC) turut menampilkan produk- produk peraih penghargaan Good Design Indonesia (GDI) 2022–2025 dan produk peraih penghargaan Good Design Award (G-Mark) Jepang.
Pada paviliun itu, pengunjung juga dapat melakukan konsultasi desain desain melalui klinik desain on the road. Di sisi lain, Paviliun Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) menampilkan produk dari enam jenama modest fashion dan empat jenama aksesori.
Jangan sampai terlewat, ada Paviliun Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang memamerkan produk kriya dari para pemenang Dekranas Award 2025. Semua paviliun ini bisa pengunjung temukan di Hall 7.
Pameran Pangan Nusa 2025
Selain berbagai stan pameran TEI, ada satu destinasi wajib saat gelaran TEI 2025 berlangsung.
Pengunjung dapat mencicipi 186 hidangan siap santap dan produk makanan kemasan dari seluruh provinsi Indonesia pada pameran Pangan Nusa 2025 yang berlokasi di Hall 9, ICE BSD. Mengusung tema Taste the Diversity of Indonesian Delicacy, Pangan Nusa menjadi ajang untuk menunjukkan kekayaan kuliner Nusantara, sekaligus panggung bagi produk-produk kuliner lokal mendunia.
Puntodewi mengatakan, variasi produk yang ditampilkan bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan daya saing produk Indonesia. Tampilan produk juga bertujuan untuk menginspirasi pengunjung bahwa aktivitas ekspor dapat dilakukan siapa saja.
“TEI menjadi momen Indonesia untuk mendorong ekspor dan memperkuat posisi produk lokal di mata dunia. Melalui TEI, kami membuka peluang seluas-luasnya kepada pelaku usaha lokal untuk menemukan peminatnya di pasar global,” katanya.
TEI 2025 menargetkan capaian transaksi sebesar USD16,5 miliar. Selain itu, TEI 2025 ditargetkan diikuti setidaknya oleh 1.500 peserta pameran, 5.000 buyer, dan dihadiri 30.000 pengunjung. TEI menjadi ajang bagi produk Indonesia menunjukkan kualitasnya di mata dunia.
Pada gelaran sebelumnya, TEI 2024 menghadirkan 1.460 peserta pameran dan 41.488 pengunjung. Di gelaran ke-39 tersebut, TEI menghadirkan 8.042 buyer dari 140 negara dan mencatatkan transaksi sebesar USD 22,73 miliar.
Fasilitas untuk Buyer TEI 2025
Kemendag juga menghadirkan berbagai layanan khusus bagi para buyer yang hadir di TEI 2025. Upaya itu dilakukan untuk memastikan pengalaman berkunjung yang menyenangkan, nyaman, dan terarah, sekaligus mendorong transaksi bisnis yang berkelanjutan.
Puntodewi mengatakan salah satu layanan unggulan yang menjadi daya tarik utama adalah fasilitas penjajakan bisnis (business matching) yang dirancang untuk mempertemukan buyer dengan pelaku usaha Indonesia secara langsung.
“Kami menghargai peran strategis para buyer sebagai mitra utama dalam mendorong pertumbuhan ekspor nasional. Oleh karena itu, kami berkomitmen menyediakan fasilitas business matching dan dukungan logistik secara menyeluruh agar TEI 2025 dapat menjadi platform yang optimal dalam memperkuat jejaring bisnis dan mewujudkan peluang transaksi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Business matching diposisikan di tiga titik strategis dalam area pameran, yaitu aula (hall) 3, aula (hall) 5, dan aula (hall) 7. Setiap lokasi akan dilengkapi konter registrasi, meja dan kursi pertemuan, perangkat kerja seperti laptop dan pencetak, akses internet, serta tenaga pendukung seperti petugas administrasi dan penerjemah berbahasa Inggris untuk memperlancar komunikasi antara buyer dan pelaku usaha.
“Ketiga lokasi ini difasilitasi secara profesional untuk menciptakan suasana negosiasi yang kondusif, dengan dukungan penerjemah, internet berkecepatan tinggi, serta ruang pertemuan yang representatif,” kata Puntodewi.
Lebih lanjut, ia memaparkan, buyer yang tertarik mengikuti business matching dapat menghubungi perwakilan dagang RI di luar negeri untuk memperoleh fasilitasi.
Perwakilan akan melakukan penjaringan calon buyer dan membantu proses pendaftaran melalui tautan khusus yang telah disediakan. Selain itu, buyer juga dapat mendaftar secara mandiri melalui laman resmi TEI di www.tradexpoindonesia.com, maupun langsung di lokasi (on the spot). Puntodewi menambahkan, hingga saat ini tercatat sebanyak 157 sesi business matching telah terdaftar.
“Hal ini mencerminkan tingginya antusiasme buyer terhadap produk-produk Indonesia serta potensi kerja sama dagang yang dapat dikembangkan ke depan,” ucapnya.
Selain fasilitas business matching, Kemendag juga menyediakan berbagai layanan pendukung untuk memudahkan buyer selama kunjungan ke TEI 2025.
Beberapa di antaranya meliputi rekomendasi hotel-hotel representatif yang berlokasi di sekitar area penyelenggaraan pameran serta konter khusus buyer di Terminal 2 dan 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memberikan informasi dan panduan terkait TEI.
Tersedia pula layanan shuttle bus gratis dari bandara menuju hotel resmi TEI dan dari hotel menuju Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City untuk mendukung kenyamanan dan kelancaran mobilitas buyer.
Selama berada di area pameran, buyer juga dapat menikmati fasilitas business lounge, akses Wi-Fi gratis, serta layanan pendukung seperti anjungan tunai mandiri (ATM), layanan penukaran uang, dan klinik kesehatan yang beroperasi penuh selama penyelenggaraan acara. (SG-1)