SokoBisnis

Ikut dalam Pameran Perikanan di Jepang (JISTE), Kemendag Gencarkan Ekspor Perikanan Indonesia

Ekspor produk perikanan RI ke Jepang pada periode Januari-Juni 2025 sebesar USD188,50 miliar dengan produk utama udang, cakalang, tuna, kepiting, dan moluska.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
21 Agustus 2025
<p>Kementerian Perdagangan berpartisipasi aktif dalam pameran perikanan The 27th Japan International Seafood & Technology Expo (JISTE) 2025 di  Tokyo Big Sight, Jepang, pada 20–23 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Kementerian Perdagangan berpartisipasi aktif dalam pameran perikanan The 27th Japan International Seafood & Technology Expo (JISTE) 2025 di  Tokyo Big Sight, Jepang, pada 20–23 Agustus 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, TOKYOPameran perikanan di Jepang, The 27th Japan International Seafood & Technology Expo (JISTE) 2025 tengah berlangsung hingga Sabtu, 23 Agustus 2025 di Tokyo Big Sight, Jepang. 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berpartisipasi aktif dalam pameran perikanan selama empat hari itu. Melalui partisipasi pada pameran tersebut, Kemendag mempertegas komitmennya dalam mendorong ekspor produk perikanan yang berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar Asia Timur.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi, dalam keterangan resmi Kemendag, Kamis, 21 Agustus 2025.

Baca juga: 10 Produk Terbaik Indonesia Melaju ke Good Design Award Jepang, Rampung Penjurian GDI Tahap II

“Jepang merupakan salah satu pasar utama produk perikanan Indonesia. Keikutsertaan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendorong ekspor berkelanjutan serta memperkuat daya saing industri perikanan nasional di pasar global,” ujarnya.

Partisipasi Indonesia pada JISTE 2025 itu merupakan hasil sinergi Kemendag melalui Atase Perdagangan (Atdag) RI Tokyo, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, dan ASEAN-Japan Center (AJC) bersama Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia Tokyo, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Paviliun Indonesia dibuka oleh Atdag RI Tokyo ,Merry Astrid Indriasari pada hari pertama pameran, Rabu, 20 Agustus . Dalam sambutannya, ia menyatakan apresiasi terhadap antusiasme pelaku usaha yang hadir langsung dari Indonesia guna mempromosikan produk perikanan nasional.

Baca juga: Tembus Pasar Jepang, 10 UMKM Binaan Pertamina Tampil di World Expo Osaka 2025

Paviliun Indonesia pada JISTE 2025 terletak di Hall East 5, Stand Nomor K-17. Menempati area seluas 72 meter persegi, Paviliun Indonesia menghadirkan 16 pelaku usaha dengan berbagai produk perikanan unggulan seperti udang, lobster, ikan olahan, tuna beku dan segar, cumi, sotong, gurita, ikan demersal, teripang, serta rumput laut.

Selain menampilkan produk unggulan, para peserta juga akan melakukan penjajakan bisnis (business matching) dengan calon pembeli yang sebagian besar berasal dari Jepang. 

Di samping itu, beberapa perusahaan di Paviliun Indonesia akan memberikan demonstrasi produk berupa uji cita rasa produk bahan baku perikanan dan produk olahan perikanan (sampling dan food-test) kepada para pengunjung.

Indonesia Dorong Nilai Tambah

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid, mengungkapkan, partisipasi Indonesia pada JISTE 2025 memperkuat penetrasi pasar Jepang yang dikenal sangat ketat dalam hal kualitas dan sertifikasi produk. 

Baca juga: Misi Dagang Kemendag: Indonesia-Jepang Tandatangani 13 Kerja Sama Senilai USD200,8 Juta

Tidak hanya itu, partisipasi ini juga menjadi bagian dari upaya transformasi industri perikanan menuju hilirisasi dan industrialisasi yang berkelanjutan. “Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi sekaligus membuka peluang penyerapan tenaga kerja,” ucapnya. 

Miftah juga memaparkan, pasar Asia Timur merupakan salah satu pasar terbesar dan paling potensial di dunia untuk produk perikanan. 

Permintaan yang tinggi terhadap makanan laut, preferensi konsumen akan produk segar dan berkualitas, serta budaya konsumsi ikan yang kuat menjadikan kawasan ini target strategis bagi ekspor perikanan Indonesia.

“Tren konsumsi produk berkelanjutan yang tumbuh di kawasan ini menjadikan penguatan pasar Asia Timur tidak hanya sebagai langkah strategis, tetapi juga kunci percepatan pertumbuhan industri perikanan nasional secara berkelanjutan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala ITPC Osaka Didit Akhdiat Suryo menyampaikan, meskipun Indonesia bersaing ketat dengan negara pengekspor utama seperti Cile, Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia, Norwegia, Korea Selatan, dan Vietnam, produk perikanan Indonesia tetap memiliki potensi besar dan daya saing yang kuat di pasar internasional, khususnya Jepang.

“Partisipasi Indonesia juga memanfaatkan Perubahan Protokol Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Kami optimistis produk perikanan dan hasil laut Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing akan semakin diminati pasar Jepang,” ungkapnya.

JISTE merupakan pameran tahunan berskala internasional dengan konsep business-to-business (B-to-B) yang menampilkan produk ikan segar dan olahan hasil laut, serta teknologi pemrosesan dan pengemasan produk perikanan. JISTE menjadi salah satu platform promosi untuk sektor perikanan berskala internasional di Jepang yang dilaksanakan oleh Japan Fisheries Association.

Tahun ini, JISTE menghadirkan lebih dari 1.600 gerai pameran (booth) dan diikuti oleh 19 negara atau mitra dagang Jepang, yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Hong Kong, India, Indonesia, Vietnam, Korea, Taiwan, Australia, Kanada, Filipina, Meksiko, Turki, Cile, Norwegia, Skotlandia, Irlandia, Ekuador, dan Peru. 

Pameran ini juga ditargetkan dihadiri sekitar 30.000 pengunjung internasional, termasuk distributor, pedagang grosir, dan pelaku ritel produk perikanan.

Pada periode Januari-Juni 2025, ekspor produk perikanan Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 188,50 miliar. Pada 2024, ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar Jepang tercatat sebesar USD 398,75 juta dengan produk ekspor utama produk perikanan, antara lain, udang, cakalang, tuna, kepiting, dan moluska. (SG-1)