Soko Kreatif

Terima Audiensi Boleh Dicoba Digital, Wamenekraf Tekankan Peran AI Mengolah Data

Program Emak-Emak Matic atau Emak-Emak Melek Teknologi adalah program yang bisa disinergikan. Program itu salah satu wujud komitmen Kemenekraf dalam pemberdayaan perempuan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
10 Januari 2025
Wamenekraf berfoto bersama seusai berdialog dengan tim Boleh Dicoba Digital (BDD) seputar pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (8/1). (Dok. Kemenekraf)

DATA berbasis live data sangat penting termasuk pemanfaatan kecerdasan digital atau artificial intelligence (AI). Pemanfaatan AI dalam pengolahan big data dapat mempercepat tercapainya tujuan program. Contohnya Program Emak-Emak Matic.


Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengatakan hal itu saat menerima kunjungan audiensi dari tim Boleh Dicoba Digital (BDD) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (8/1). Pertemuan itu, katanya, adalah wujud komitmen Kemenekraf sebagai wali data. 

 

“Kontribusi ekonomi kreatif terbukti berperan terhadap dua hal yang terus dibangun yaitu produk domestik bruto (PDB) nasional dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya dalam rilis yang diterima Sokoguru.id, Jumat (10/1).

 

Baca juga: Viral 2024 Dibuka, Diskominfo Jabar Dorong Penggunaan AI dan Big Data


Turut hadir dalam audiensi itu Direktur Konten Digital Kemenekraf Yuana Rochma Astuti dan Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenekraf Yuke Sri Rahayu.

 

Yuana menambahkan program seperti Emak-Emak Matic atau Emak-Emak Melek Teknologi seperti disebutkan Wamenekraf Irene adalah program yang bisa disinergikan. Program itu salah satu wujud komitmen Kemenekraf juga dalam pemberdayaan perempuan. 

 

"Program ini untuk buka akses kolaborasi antara peserta program, komunitas lokal, serta pelaku usaha di setiap kota. Program pemberdayaan perempuan dalam ekraf ini sudah sosialisasi untuk 2 kota (Bandung dan Jogja),” imbuhnya.

 

Sementara itu, Head Community Development BDD, Yuricho Billy, berharap, penambahan value dari komunitas atau pelaku ekraf yang sudah terdata. 

 

Hal itu juga bisa didapatkan apabila pemerintah membutuhkan pengembangan knowledge khususnya dalam bidang periklanan dan konten kreator.

 

“Indonesia itu tidak cuma otot tapi ada otaknya juga untuk kreativitas dan adding value sehingga bisa membuat narasi created by Indonesia dalam tiap produk lokal yang bisa bikin bangga,” kata Yuricho. (SG-1)